Hingga keesokan harinya, Yoongi masih berada di rumah sakit padahal Yoongi merasa sudah baik-baik saja, hanya saja memang kedua tangannya sementara harus beristirahat. Saat ini masih pukul 10 pagi dan ia sendirian di ruangan VIP nya. Pagi tadi, ibunya sendiri lah yang mengantarkan sarapannya. Yoongi cukup tersentuh karena ternyata sang ibu tahu bahwa putrinya tidak menyukai bubur, jadi ibunya membawakannya sup dan mengajaknya berbincang santai sebelum akhirnya kembali bekerja.
Setidaknya, dalam keadaan seperti ini ibunya masih memperdulikannya. Sementara itu, sejak kemarin, Yoongi tak melihat batang hidung ayahnya sama sekali. Pun Yoongi juga tak mengharapkan kehadiran pria itu disini. Sudah cukup Yoongi tersiksa batin karena melihat ibunya yang sepertinya sangat lelah dengan keadaan, belum lagi wanita itu masih harus bekerja.
Yoongi merasa sangat bosan karena untuk menggulir layar ponselnya pun membutuhkan tenaga ekstra. Tadi sebelum berangkat menuju sekolah, ketiga temannya sempat mengunjunginya, yang mana hal itu sudah sangat Yoongi duga. Mereka sudah mengenakan seragam lengkap namun berniat untuk bolos saja untuk menemani Yoongi namun gadis itu menolak mentah-mentah. Alhasil disinilah Yoongi seorang diri meratapi nasibnya dengan TV yang senantiasa menyala sejak tadi agar tidak terlalu sunyi.
Ketika sedang larut dalam pikirannya, pintu ruangannya tiba-tiba terbuka membuat lamunanya buyar. Dan sosok yang tidak Yoongi duga justru hadir di saat seperti ini. Sosok itu datang dengan senyum lemahnya yang justru nampak tulus, belum lagi buket bunga besar di tangannya. Yoongi terus memperhatikan sosok itu hingga duduk di kursi kosong di samping ranjangnya.
"Choi Hana, apa yang kau lakukan disini?".
Benar, orang itu adalah Hana tanpa seragamnya. Gadis itu terlihat lebih tenang dan anggun dari kali terakhir pertemuan mereka. Sejujurnya, Yoongi sendiri masih terus menduga-duga mengenai sosok Hana sebenarnya.
Gadis itu hanya tersenyum dan meletakkan bunganya di meja yang kosong lalu memusatkan perhatiannya pada gadis lain yang tengah terbaring lemah. "Bagaimana keadaanmu, Yoongi?".
Yang ditanya kemudian mengernyitkan keningnya namun tetap menjawab, "Sangat baik. Jadi, Hana apa maksud kedatanganmu kemari? Aku yakin ini bukan sekedar kegiatan menjenguk teman yang sakit".
Hana menyandarkan tubuhnya di punggung kursi, mencoba menyamankan dirinya dengan mata yang memperhatikan seisi ruangan tempat Yoongi di rawat. "Aku tahu hubungan kita tidak baik, tapi apa salah jika aku ingin berteman?", gumam Hana yang masih bisa di dengar oleh Yoongi. Gadis dengan pakaian rumah sakit itu mendelik tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.
"Hari itu, aku baru saja keluar dari sekolah, supir keluargaku biasanya menungguku di halte. Namun, mobil lain yang datang, mobil Tuan Jeon. Aku tidak mengenalnya, aku juga terkejut melihatnya mengenalku. Singkat cerita, aku masuk dan kami berbincang banyak hal. Dia mengenalkan dirinya sebagai ayah Jeon Jungkook, laki-laki yang aku sukai sejak lama"
Yoongi mendengarkan dengan seksama semua penjelasan Hana. Gadis itu terlihat rapuh hingga rasanya Yoongi ingin menawarkan pundaknya untuk bersandar. Hana terus saja memainkan jemarinya di atas pangkuan dengan mata yang tak fokus menatap segala arah. Entah ia sedang membual atau berusaha menguatkan dirinya untuk berbagi pada Yoongi.
"Aku memang menyukai Jungkook, tapi aku tahu diri. Namun, hari itu, Tuan Jeon seolah memberiku harapan. Dia meminta bantuanku, dan sebagai imbalannya, dia akan mendekatkanku dengan Jungkook, entah dari mana ia bisa mengetahui semua itu. Kupikir, ini adalah kali pertama dan terakhir aku berjuang demi laki-laki yang aku sukai, jadi aku bersedia membantunya—
Dia yang menyuruhku mencampur ganja di minuman Jimin, tapi tentu saja aku tidak berani melakukannya dengan tanganku sendiri. Saat itu aku tidak tahu, kalau Jungkook juga akan terlibat dalam hal ini. Jadi Jungkook juga membantuku, untuk mencari orang yang akan mencampurkan ganja ke minuman Jimin. Agar kalian tidak curiga pada Jungkook, aku mengikatnya, seolah dia juga menjadi korban. Itu rencananya, yang aku tahu akan sangat merugikanku, tapi apa yang bisa kulakukan".
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Chaos [NEW VERSION] [✔]
Kurzgeschichten[genderswitch] Seorang gadis yang jauh dari kata baik. Pun sejak dulu hidupnya tak pernah baik-baik saja. Dan kini semakin runyam. Kehadiran 6 pemuda di sekelilingnya tak membuat segalanya membaik. yoongi gs