Dalam hidupnya, Yoongi pernah memimpikan menjadi seorang Ibu. Ia ingin menikah dengan pria yang mencintainya. Ia sering membayangkan pernikahannya, mengenakan gaun putih yang indah, berjalan menyusuri altar dengan penuh haru dan kebahagiaan. Yoongi selalu menginginkan rumah sederhana yang nyaman, dengan taman dimana ia bisa bermain dengan anak-anaknya. Dia membayangkan mendengar tawa anak-anaknya, merasakan kebahagiaan dalam setiap momen kebersamaan. Impian menjadi ibu adalah sesuatu yang dia pegang erat, meskipun dia tahu bahwa mewujudkannya membutuhkan banyak pengorbanan dan usaha.
Tidak pernah ada yang tahu mengenai ini kecuali Yoongi sendiri. Ia yakin bahwa teman-temannya sendiri pun akan terkejut apabila mendengar ini. Jimin pernah berkata bahwa Yoongi pasti akan tumbuh dewasa menjadi wanita yang mengerikan dan tidak akan menikah seumur hidupnya, karena tidak mempercayai pria di dunia ini. Ah, anda saja Jimin tahu.
Yoongi bahkan ingin pertemanan mereka tetap awet hingga mereka tua. Yoongi ingin mereka menua bersama, dalam kehidupan di masa tua yang tenang dan bahagia, mengingat segala memori masa muda mereka yang penuh dengan kekacauan. Andai ia bisa mengungkapkan betapa ia sangat menyayangi ketiga temannya itu.
Andai, waktu bisa diputar kembali.
Semua terjadi begitu cepat. Jungkook yang berada di depan Yoongi, sadar bahwa gadis itu sudah tidak ada di belakangnya, ketika ia tak lagi mendengar langkah kaki. Jungkook kemudian berbalik dan mendapati Yoongi sedang menyelamatkan seekor kucing yang sewaktu-waktu bisa terlindas kendaraan yang lewat. Jungkook tanpa sadar tersenyum kecil melihatnya. Gadis cantik itu sampai saat ini pun masih menjadi pujaan hatinya.
Namun saat ini, Jungkook sudah tidak ingin mengharapkan lebih. Melihat Yoongi masih ingin menjadi temannya saja, Jungkook sangat bersyukur. Ia ingat sekali, hari dimana Yoongi memberikan amplop itu padanya. Hari itu sebenarnya, Jungkook sedang menunggu saat yang tepat untuk mengajak gadis itu berbicara dan meminta maaf. Jungkook menyesal tidak mempercayai Yoongi.
Ia tahu Yoongi adalah orang yang selalu menyimpan kesedihannya seorang diri. Ia begitu sulit untuk membuka diri, ia selalu ingin terlihat kuat di depan semua orang. Dan ketika gadis itu memperlihatkan dirinya yang sebenarnya, Jungkook justru mengira gadis itu membual. Ia sangat menyesal, ditambah ia sakit hati karena Yoongi terus-terusan menolaknya dengan alasan Jungkook terlalu baik untuk Yoongi.
Gadis itu selalu menganggap dirinya jahat. Padahal, bagi Jungkook, Yoongi adalah gadis paling keren. Yoongi selalu melindunginya, selalu membuat orang lain terdiam dengan kalimat-kalimat pedasnya, gadis itu bisa menyelesaikan semua masalah ini seorang diri. Jadi, Jungkook memutuskan untuk menenangkan diri sejenak sebelum memberanikan diri untuk menemui Yoongi, yang ia yakin juga kesal padanya.
Namun, hari itu Yoongi justru mendatanginya, namun bukan untuk mengajaknya berbicara. Gadis itu hanya memberikan sesuatu kemudian pergi meninggalkan Jungkook yang kebingungan. Jungkook menyimpan ponselnya, dan melirik amplop cokelat itu, sesekali menatap kepergian Yoongi hingga punggungnya benar-benar menghilang dari pandangannya.
Semua orang di hotel ini masih tampak sibuk, jadi apa yang gadis itu lakukan?
Dengan tenang, Jungkook membuka dan melihat isinya. Beberapa lembar kertas dengan banyak tulisan, yang mau tidak mau harus Jungkook baca. Ia masih berusaha menebak, apa yang coba Yoongi beritahu padanya.
Dan semua terjawab setelah Jungkook membaca semua untaian kalimat di genggamannya itu. Sebuah fakta pahit mengenai jati dirinya. Fakta bahwa dirinya bukanlah putra kandung Jeon Seo Jun, dan kenyataan bahwa Ayahnya lah dalang dari kematian Ibunya. Jungkook linglung, ia tidak tahu hal ini akan terjadi padanya.
Ingatannya seketika terlempar pada beberapa momen dimana ia memang merasa Ayahnya tidak begitu menyayanginya. Ayahnya itu justru sering sekali menjadikannya alat untuk mencapai sesuatu, Yoongi menyebutnya boneka. Jungkook telah dijadikan boneka oleh Ayahnya selama ini, dan ia tidak menyangka, itu karena ia bukanlah putra kandung pria itu. Apakah itu alasan mengapa Jeon Seo Jun membunuh Ibunya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Chaos [NEW VERSION] [✔]
Historia Corta[genderswitch] Seorang gadis yang jauh dari kata baik. Pun sejak dulu hidupnya tak pernah baik-baik saja. Dan kini semakin runyam. Kehadiran 6 pemuda di sekelilingnya tak membuat segalanya membaik. yoongi gs