Usaha Jimin gagal total, dalam semua aspek. Pertama, ia tidak bisa mencegah kedua orang tuanya untuk bercerai. Kemudian, ia juga gagal menahan Yoongi agar tidak membuka, ponsel, televisi atau apapun itu. Dalam keadaan ini, Jimin hancur, karena tak memiliki siapapun lagi. Tapi, toh sejak dulu keluarganya tak terasa seperti keluarga, jadi kini ia lebih mengkhawatirkan keadaan Yoongi. Gadis itu keras kepala dan sifatnya itu bisa membuatnya hancur, dan Jimin tidak ingin gadisnya hancur. Kini keduanya tengah duduk di ruang tengah kediaman Cho. Yoongi sejak tadi hanya diam menatap televisi dengan nanar dengan tangan yang terkepal erat diam-diam. Ditambah kehadiran Taehyung dan Jungkook yang tadi segera meluncur kerumah Yoongi setelah melihat pemberitaan di televisi.
Jungkook memperhatikan semuanya dalam diam. Kedua temannya itu pasti tengah merasa hancur. Terlepas dari perasaan apapun yang mereka miliki untuk satu sama lain, namun mereka tetaplah sahabat. Ia kira permasalahan hanya akan berhenti di perceraian orang tua Jimin. Ia turut merasa sedih untuk sahabatnya, pasalnya ia tahu bagaimana keadaan keluarga Jimin. Kedua orang tuanya menikah karena perjodohan bodoh, yang membuat mereka tidak pernah saling mencintai dalam 20 tahun pernikahannya. Sejak tadi Jungkook berusaha menahan Jimin yang siap menerkam siapapun. "Tenanglah".
"Bagaimana aku bisa tenang, sialan?!", pekiknya kemudian berdiri dan menendang single sofa hingga terbalik. Berkebalikan dengan di sisi lain sofa, terdapat Taehyung yang sejak tadi menggenggam tangan Yoongi agar tidak mengepal hingga telapaknya terluka karena terkena kuku panjangnya. Gadis itu nampak tenang sebenarnya, tidak seperti Jimin karena Yoongi memang dapat menutupi emosinya dengan baik. "Jangan menyakiti dirimu sendiri, kau bisa menyakiti aku saja", bisik Taehyung lembut.
Yoongi menoleh, menatap Taehyung sendu kemudian tanpa kata merebahkan kepalanya di bahu lebar Taehyung yang diterima senang hati. Taehyung mengusapkan tangan besarnya pada rambut Yoongi yang lembut dan menguarkan aroma buah-buahan yang menyegarkan, membuat Taehyung betah menciuminya sepanjang hari. "Aku hancur", bisiknya yang masih bisa didengar oleh tiga laki-laki di sana. Jimin dan Jungkook kemudian segera menghampiri Yoongi. Berlutut di hadapan gadis yang saat ini terlihat rapuh.
"Jangan—jangan hancur", ungkap Jimin putus asa.
Yoongi menatap Jimin dengan pandangan kosong, namun masih sanggup menjawab. "Persetan Jimin! Kita berdua sama-sama hancur. Apa yang harus kita lakukan?", teriak Yoongi pada akhirnya, ketika kepalanya sudah tak mampu lagi membendung semua ini.
Belum sempat Jimin maupun yang lain memberikan respon, pintu rumah Yoongi terbuka dan menampakkan wajah yang sangat ditunggu-tunggu oleh Yoongi. Maka dengan amarah yang tak bisa terbendung, gadis itu berdiri menghempas tangan-tangan yang berusaha menahannya dan berjalan cepat menghampiri oknum yang telah menghancurkan hidupnya, untuk kesekian kalinya. "Apa ayah sudah kehilangan kewarasan?", pekik Yoongi tepat di depan wajah ayahnya yang masih mengenakan setelan kerjanya, tampak tenang. Sangat berkebalikan dengan raut putri semata wayangnya yang siap membunuhnya.
Sesaat sebelum membuka mulutnya, Tuan Cho sempat melirik ke belakang tubuh Yoongi dan mendapati tiga pemuda dengan raut yang tak jauh berbeda, menunggu Yoongi melampiaskan amarahnya terlebih dahulu. "Ini hanya bisnis sayang. Tenanglah", ucapnya seraya mengusap pundak Yoongi.
Yoongi mengernyitkan keningnya dan menghempas kasar tangan ayahnya. "Tenang? Bagaimana aku bisa tenang ketika kau hanya memanfaatkan ibu? Bagaimana aku bisa tenang jika kau terus-terusan menyakiti ibuku? Bagaimana aku bisa tenang jika kau sekali lagi telah menghancurkan hidupku? Dari sekian banyak wanita kenapa harus ibu Jimin? Kenapa ibuku yang harus menjadi korban keserakahanmu? Kau pikir aku tidak tahu kau menikah dengan ibuku karena mengincar harta keluargaku?".
"Jaga bicaramu Yoongi!", pekik Tuan Cho marah kemudian tak segan melayangkan tangannya pada pipi pucat Yoongi yang seketika menjadi merah. Gadis itu terkekeh dan menahan teman-temannya yang sudah bersiap membawa Yoongi mundur. "Sungguh tidak tahu diri. Kalau kau bisa menikah dengan Ibu Jimin, maka aku akan menikah dengan Jimin agar pernikahanmu tidak terjadi". Setelahnya Yoongi beranjak keluar dari rumahnya meninggalkan sang ayah yang berapi-api juga ketiga temannya yang sukses dibuat melongo oleh pernyataan Yoongi. Tak menunggu lama, ketiganya segera menyusul teman perempuan mereka setelah sebelumnya memberikan peringatan pada Tuan Cho.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Chaos [NEW VERSION] [✔]
Historia Corta[genderswitch] Seorang gadis yang jauh dari kata baik. Pun sejak dulu hidupnya tak pernah baik-baik saja. Dan kini semakin runyam. Kehadiran 6 pemuda di sekelilingnya tak membuat segalanya membaik. yoongi gs