+ Chapter 29

40 8 6
                                    

Ketika Ayahnya memutuskan untuk menikah lagi, dunia yang Yoongi kenal runtuh seketika. Wanita itu masuk ke dalam hidup Yoongi, merampas kebahagiaan yang bahkan sebelumnya tak sempat Yoongi rasakan. Rumah ini sekarang terasa semakin dingin dan kosong. Ibu Yoongi sering menangis sendirian, berpura-pura kuat di hadapan putrinya. Yoongi tahu hati Ibunya hancur, dan melihat Ibunya seperti itu hanya menambah luka di hati Yoongi. Hari-hari berlalu dengan perasaan yang campur aduk. Pertama kali bertemu dengan Jimin setelah pernikahan orang tua mereka, adalah momen yang sulit. Yoongi dan Jimin masih saling mencintai, namun kenyataan bahwa Ibu Jimin kini adalah istri dari Ayah Yoongi, menciptakan jarak yang tak terlihat.

Di satu sisi, Yoongi mencintai Jimin dengan segenap hatinya, namun di sisi lain Yoongi tidak bisa melupakan kenyataan pahit ini. Yoongi tahu betul bahwa dirinya tidak hancur seorang diri disini. Banyak hati yang remuk atas kejadian ini. Jimin adalah pelipur lara Yoongi, namun situasi keluarga mereka yang kini terhubung dengan cara yang menyakitkan membuatnya semakin rumit. Yoongi memutuskan untuk tetap tinggal bersama Ibunya, sementara Jimin akhirnya tinggal bersama Ayahnya. Karena Jimin pada akhirnya tahu, bahwa Ibunya lah yang bersalah dalam hal ini. Setiap pertemuan Yoongi dan Jimin di sekolah atau dimanapun, seolah dipenuhi dengan cinta dan kebencian yang tidak terungkap.

Seiring waktu, Yoongi mulai menyadari bahwa ia tidak bisa terus-menerus terperangkap dalam bayang-bayang masa lalu. Dengan bantuan Ibunya dan juga jasa psikolog, Yoongi mencoba berdamai dengan kenyataan. Meski sulit, Yoongi mulai membuka hati untuk menerima kenyataan baru ini.

Ibu Yoongi yang awalnya begitu hancur, perlahan mulai menemukan kekuatannya sendiri. Ia memutuskan untuk tidak lagi membiarkan masa lalu menguasai hidupnya. Bersama-sama, mereka mulai membangun kembali hidup mereka. Yoongi melihat Ibunya sebagai sumber inspirasi, dan bersama-sama mereka menemukan kebahagiaan kecil dalam setiap langkah maju yang mereka ambil.

Sejak hari pernikahan itu, Yoongi sama sekali belum bertemu dengan Kim bersaudara, pun ia masih belum siap melihat salah satu dari Kim itu. Yoongi merasa ini adalah langkah awal untuk menyelesaikan semua, untuk meninggalkan orang-orang yang telah memberikan kehancuran di hidupnya.

Begitu pula dengan Jungkook. Setelah hari itu, dimana dirinya telah memberikan Jungkook sebuah bukti kuat bahwa pemuda itu bukan putra kandung Jeon Seo Jun dan bahwa Ayahnya sendiri lah yang membunuh Ibunya, Jungkook belum juga menampakkan dirinya di hadapan Yoongi. Gadis itu sendiri memutuskan untuk memberi waktu pada Jungkook, karena Jungkook pasti membutuhkan waktu untuk membuktikan dan menerima kenyataan.

Semua orang membutuhkan waktu, bukan?

Ajakan Hoseok satu bulan lalu, akhirnya ia setujui hari ini. Hari Minggu yang cerah, dengan Ibunya yang menyiapkan sarapan di rumah mereka yang hangat. "Hati-hati di jalan. Ingat untuk tidak mengemudi dengan kecepatan di atas 100 km/jam", tutur Ibunya ketika melihat anaknya sudah siap pergi setelah menghabiskan sarapan di atas meja makan.

Yoongi mengangguk, "Aku pergi dulu, Ibu", ditambah dengan kecupan di kedua pipi sang Ibu. Sebenarnya hari ini, Yoongi masih merasakan perasaan malas yang sama seperti sebelumnya, ketika berhubungan dengan pemuda aneh yang mengaku bernama Hoseok. Namun, Yoongi merasa risih karena Hoseok tak henti-henti menerornya untuk sekedar bertemu.

Maka dari itu, hari ini Yoongi bermaksud menemui Hoseok yang sudah menunggunya di tempat pertama kali keduanya bertemu. Dengan perjalanan yang cukup lama karena cukup padat, Yoongi akhirnya tiba di tempat tujuan. Bahkan dari luar cafe pun, Yoongi bisa melihat Hoseok melambaikan tangan padanya, seolah memang sudah menanti kedatangannya.

Yoongi menarik nafas panjang sebelum akhirnya masuk dan memesan satu iced americano dan duduk di hadapan Hoseok. Pemuda itu terlihat ceria sekali, senyumnya lebar berbanding terbalik dengan Yoongi yang terhitung jarang tersenyum, belum lagi pilihan pakaiannya selalu jatuh pada warna-warna cerah, hingga Yoongi rasanya ingin mengenakan kacamata hitam, karena semua yang ada pada diri Hoseok membuatnya silau.

Sweet Chaos [NEW VERSION]  [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang