+ Chapter 24

49 6 3
                                    

Buruk. Malamnya berjalan dengan buruk setelah pertemuannya dengan Seokjin. Ia kembali ke rumah dan tidur, namun hingga pukul 1 malam, dirinya tak juga bisa memejamkan mata. Kepalanya penuh dengan informasi yang tidak ia duga-duga. Beberapa kali juga dirinya menangis setelah mengetahui kebenaran. Entah mengapa semua orang seolah setuju untuk menghancurkan hidupnya.

Teman-temannya akan hancur. Jimin dan dirinya akan semakin hancur ketika orang tua mereka menikah nanti, dan Jimin akan semakin murka ketika mengetahui alasan dibalik itu. Taehyung akan hancur ketika hyung yang sangat ia segani ternyata pernah memperkosa gadis yang ia sukai, dan Jungkook, pemuda itu akan semakin hancur ketika mengetahui bahwa ayahnya lah dalang dibalik semua ini, dalang dibalik kematian ibunya yang selama ini dimanipulasi.

Yoongi sudah akan menutup wajahnya dengan selimut, berharap dirinya dapat tidur setelah ini, karena semenjak kedatangannya ke Clantonville siang tadi, ia belum beristirahat sama sekali. Akan tetapi, dering ponselnya mengacaukan semuanya. Yoongi mengerang kesal, namun tetap melihat ID Caller yang tertera di layar ponselnya. "Jimin?", gumamnya pada diri sendiri, pasalnya laki-laki itu jarang sekali menghubunginya, terlebih ini sudah sangat larut.

"Halo?", sapa Yoongi yang akhirnya mengangkat panggilan tersebut.

"Halo. Ehm, pemilik ponsel ini pingsan. Apa kau mengenalnya?". Suara di seberang jelas bukan suara Jimin, dan Yoongi otomatis bangkit dari posisinya.

"Jimin? Dimana dia sekarang?", tanya Yoongi seraya mengaktifkan loud speaker, sementara dirinya meraih jaket dari dalam lemarinya.

"Di bar Xceleton. Tolong datang secepatnya ya, karena temanku juga butuh diantarkan pulang segera"

"Ah ya, terimakasih".

Setelahnya, Yoongi menuruni tangga dan mengambil kunci mobilnya, hendak membuka pintu, ketika lampu dinyalakan. "Yoongi? Apa yang kau lakukan jam segini?"

Itu suara Ayahnya yang entah mengapa masih berada di rumah ini. "Bukan urusanmu", jawab Yoongi cepat seraya membuka pintu, namun urung ketika menyadari satu hal. "Apa Ayah pernah mencintai ibu?"

"Apa maksudmu?"

Yoongi tertawa sinis, kemudian benar-benar meninggalkan rumah, meninggalkan Ayahnya yang dilanda tanda tanya. "Bocah satu ini benar-benar", gumamnya ketika mengingat Jimin yang harus ia jemput. Entah hal gila apa lagi yang ia lakukan. Baru saja mereka tiba setelah menyegarkan pikiran, dan ia sudah kembali berulah. Ini jelas bukan kali pertama Jimin merepotkan dirinya. Ketika pemuda itu melakukan hal bodoh di luar sana, entah mengapa yang selalu dihubungi orang lain untuk menyelamatkan Jimin, adalah dirinya, bukannya Taehyung atau Jungkook.

Mengumpat pun tidak ada gunanya. Beruntung, ini sudah hampir pagi, sehingga jalanan kosong, dan dirinya bisa mengemudi secepat yang ia mau. Benar perkiraannya, udara sangat dingin dan ia mengambil jaket yang tepat. Setibanya di tempat tujuan, Yoongi segera turun dengan membawa ponselnya di saku celana. Gadis itu masuk ketika tempat itu sedang ramai-ramainya. Semua orang sedang bergembira, minum, berdansa, bahkan bercinta. Namun, fokus Yoongi saat ini hanya satu, yaitu Jimin yang entah sekarang berada dimana.

Yoongi mengeluarkan ponselnya, hendak menghubungi orang yang menyelamatkan Jimin tadi, namun sesuatu menarik perhatiannya. Disana, Jimin sedang adu mulut dengan seorang pria bertubuh besar. Yoongi refleks mengumpat melihatnya, terlebih ketika ia merasakan tubuh bagian belakangnya digerayangi oleh tangan tak dikenal. "Sialan, aku bukan jalang!", teriak Yoongi setelah berbalik dan mendapati pria mabuk menatap aneh ke arahnya. Maka, untuk menyadarkan pria tersebut, Yoongi menampar pipi pria itu dengan cukup keras, hingga menimbulkan beberapa pekikan terkejut dari orang di sebelahnya.

Gadis itu tak lagi peduli. Kini, ia berjalan menuju Jimin yang masih berdiri dengan sempoyongan, namun tangannya tak berhenti menunjuk pria di hadapannya. "Permisi, dia temanku", ucap Yoongi pada beberapa orang yang mengerumini Jimin. Entah apa yang terjadi disini, tapi orang-orang itu nampak kesal dengan Jimin.

Sweet Chaos [NEW VERSION]  [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang