+ Chapter 06

239 37 40
                                    

Chaos. Dalam mekanika dan matematika, chaos adalah studi tentang perilaku yang tampaknya acak atau tidak dapat diprediksi dalam sistem yang diatur oleh hukum deterministik. Dengan kata lain, secara umum diyakini bahwa dunia ini tidak dapat diprediksi, karena rumit. Semua ini tengah terjadi dalam kehidupan Jimin dan Yoongi. Kehidupan yang selama ini mereka kira akan menjadi baik-baik saja, karena mereka memiliki uang, ternyata memberikan kekacauan yang entah kapan akan berakhir.

Jimin dan Taehyung datang bersama. Begitu membuka pintu kamar Jungkook, mereka disuguhi pemandangan Yoongi yang sedang telungkup di atas ranjang besar Jungkook dan mengenakan salah satu kaos milik Jungkook pula. "Kalian sudah datang?".

"Hm, aku membawa pizza kesukaanmu", ucap Taehyung seraya mengangkat box pizza di tangannya. Tak ayal membuat Yoongi segera bangkit dan menerimanya dengan senang hati. "Kau sangat tahu apa yang kuinginkan", gumamnya kemudian memberi kecupan di pipi sebagai ucapan terima kasih.

"Dimana Jungkook?", tanya Jimin yang sudah menyamankan dirinya di ranjang Jungkook.

"Sedang mandi".

"Besok lusa ayahmu dan ibuku akan mengadakan konverensi pers". Penjelasan Jimin telak membuat nafsu makan Yoongi menguap begitu saja. "Mereka benar-benar sudah kehilangan kewarasan", gumamnya kemudian meletakkan pizza yang baru ia gigit dua kali ke dalam box nya kemudian berdiri meletakkan kedua tangannya di pinggang. "Kalau begitu kita harus melakukan sesuatu, Jimin".

Jimin mengerling, "Menikah malam ini juga? Atau—aku bisa membuatmu mengandung anakku sekarang juga".

"Shut the fuck up".

Yoongi memutar bola matanya malas sementara Jimin masih terkekeh di atas ranjang. Kemudian perhatian Yoongi beralih pada laki-laki lainnya yang sejak tadi hanya diam. Maka Yoongi menghampiri Taehyung yang duduk di sofa, bersandar dan memejamkan matanya. "Apa yang terjadi padamu?", bisik Yoongi sembari mengusap lengan Taehyung yang dibalut kemeja Gucci. Sedetik kemudian Taehyung membuka mata dan melihat Yoongi yang tengah memperhatikannya. "Tidak ada. Bagaimana keadaanmu, dan tanganmu?".

Yoongi tersenyum tipis, "Aku baik, tanganku membaik".

"Sepertinya Yoongi ingin pergi malam ini", sahut Jungkook yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan celana sepanjang lutut dengan rambut yang masih basah. Yoongi mengendikkan bahunya mendapat pandangan penuh tanya dari Jimin dan Taehyung. Gadis itu kemudian berdiri setelah mengusap wajah Taehyung. "Aku akan bersiap".

Sepeninggal Yoongi, ketiga laki-laki itu bertatapan satu sama lain. "Kali ini apa lagi?", tanya Taehyung pada kedua temannya. Pertanyaan yang jelas mengacu pada apa yang akan dilakukan satu-satunya gadis disini. Tak pernah mengerti jalan pikiran Cho Yoongi. Jungkook selaku pihak yang sejak tadi bersama Yoongi pun hanya mampu mengendikkan bahu acuh lalu masuk ke dalam closetnya dan kembali dengan pakaian lengkap.

"Aku belum memutuskan, tapi bagaimanapun caranya aku akan menggagalkan pernikahan ini", gumam Jimin yang melunturkan senyumnya setelah Yoongi meninggalkan mereka. Jimin sendiri sebenarnya lelah, namun menghabiskan waktu bersama temannya dapat membuatnya merasa menjadi lebih baik.

Taehyung mengusap bahu Jimin, "Aku mendukung apapun yang akan kalian lakukan, asalkan kalian memikirkan semuanya dengan matang".

Jimin kemudian menatap Taehyung dengan kening berkerut, "Kalian. Kalian pasti bisa membantuku, bukan?". Maksud Jimin adalah keluarga Taehyung, yang memang dikenal sebagai keluarga hukum yang terpandang di Clantonville. Bahkan kedua kakak Taehyung sudah memiliki firma hukum mereka sendiri. Namun, Taehyung yang belum bertemu kedua kakaknya hanya bisa mengusahakan. "Aku akan mengusahakan apapun untuk kalian".

Sweet Chaos [NEW VERSION]  [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang