+ Chapter 27

47 9 8
                                    

Hari lain yang tak kalah beratnya bagi Yoongi, namun Yoongi hanya perlu sedikit bersabar karena usahanya akan terbayarkan sebentar lagi. Malam ini, dengan setelan gaun midinya berwarna merah maroon, Yoongi mendatangi sebuah gedung tinggi dengan patung timbangan yang berdiri kokoh di depan. Ia akan menyelesaikan semuanya.

Berjalan dengan percaya diri, Yoongi masuk ke dalam, dan ia tahu tidak ada seorang pun di gedung ini pukul 8 malam, karena semua pegawai pastilah sudah menyelesaikan pekerjaannya. Namun, dugaan Yoongi salah, karena selang beberapa saat kemudian, ada seorang wanita dewasa masih dengan setelan kerjanya, dengan rambut yang masih tertata rapi, menyambut Yoongi dan mengantarnya ke sebuah ruangan yang berada di lantai 3.

Tiba di ruangan yang dituju, wanita yang Yoongi ketahui bernama Rachel Lee itu membukakan pintu untuk Yoongi. Gadis itu mendadak gugup, namun dengan mantap melangkah masuk, meninggalkan Rachel yang menutup pintu dan memberikan waktu untuk Yoongi. Pria yang duduk di kursi itu kemudian berdiri, kala melihat Yoongi. Keduanya bersalaman dan melempar senyum tipis. Bagi Yoongi, ini adalah keadaan yang sangat canggung.

"Silahkan duduk. Buat dirimu nyaman, Yoongi"

"Ah, iya. Terima kasih"

Dengan gugup, Yoongi duduk di seberang pria itu. Keduanya duduk berhadapan, dipisahkan dengan meja dengan tumpukan berkas diatasnya, namun Yoongi tahu pria itu sudah enggan menyentuhnya. Pria itu tersenyum kecil melihat gadis di hadapannya. "Aku tidak tahu kau berpenampilan seperti itu. Harusnya aku lebih bersiap, maafkan aku. Aku bahkan belum sempat pulang"

"Ah, tidak masalah. Aku yang minta maaf karena mengganggu waktumu malam-malam begini"

Pria itu berdehem, "Aku sangat senang membantumu. Jadi apa yang bisa kubantu, Yoongi?"

Yoongi memainkan jemari di pangkuannya. Menata kalimat-kalimat yang seolah bercampur menjadi satu di kepalanya. "Apakah bisa aku melaporkan seseorang atas dugaan pelecehan seksual?"

Namjoon mengangkat sebelah alisnya, "Tentu", jawabnya singkat, namun tak ayal penasaran dengan apa yang akan disampaikan oleh Yoongi selanjutnya. "Kau bisa menceritakannya padaku", ujar Namjoon melanjutkan, kala melihat Yoongi masih terlihat ragu untuk menyampaikannya.

"Jika aku mengatakan bahwa Seokjin pernah melecehkanku, apa kau percaya?"

"Seokjin? Maksudmu Kim Seokjin? Seokjin hyung?"

Anggukan mantap dari Yoongi membuat Namjoon terdiam namun tertawa kecil, tidak habis pikir. "Jadi bajingan itu sudah lebih dulu melakukannya padamu?"

"Apa maksudmu?"

Namjoon menyugar rambutnya ke belakang, "Bajingan itu memang terus membuat masalah, Yoongi. Tapi aku juga terus menutup mata. Aku tidak menyangka, kau juga pernah menjadi korbannya. Apa ada orang lain yang mengetahui hal ini?"

"Adikmu"

"Taehyung tahu? Kenapa dia tidak mengatakan apapun padaku", gumam Namjoon heran. Sejauh yang Namjoon tahu, adiknya itu sangat tergila-gila dengan gadis di hadapannya ini, jadi seharusnya ketika mengetahui berita ini, Taehyung akan langsung menghubunginya. Namun sejak kemarin, justru ia tidak melihat Taehyung sama sekali, bahkan ketika di penthouse.

"Tanyakan saja pada Taehyung, apa dia mempercayai ucapanku atau tidak", jawab Yoongi dengan ingatan yang terputar kembali saat teman-temannya itu meragukan ucapannya.

Namjoon menelengkan kepalanya. "Aneh. Apa bisa kau ceritakan dengan detail mengenai kejadian itu?"

"Tentu"

Yoongi menarik nafas panjang. Ia harus kembali membuka luka lama yang menjadi cikal bakal dari semua permasalahan ini. Meski teramat menyakitkan, tapi semua ini harus berhenti. Ia menceritakan semua yang ia alami di masa kecilnya yang suram itu, dengan lancar tanpa ada satu detail yang terlewat satu pun.

Sweet Chaos [NEW VERSION]  [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang