SPECIAL - Jungkook

69 6 2
                                    

Hari itu berjalan seperti biasanya. Membosankan. Sepulang sekolah Jungkook hanya bermain game di kamarnya bersama teman-teman onlinenya. Ayahnya pergi entah kemana, yang pasti pria itu tak akan pulang sebelum pekerjaannya selesai, dan Jungkook sudah terbiasa ditinggalkan berhari-hari di rumah hanya dengan pelayan-pelayan yang siap melayaninya kapan pun.

Malam itu, Yoongi tiba-tiba datang ke rumahnya. Biasanya gadis itu akan langsung masuk ke dalam kamarnya dan semua orang sudah mengetahui hal itu. Aneh, hari itu Yoongi menunggunya di ruang tamu. Meski keheranan, Jungkook tetap turun dan menghampiri gadis itu, rela meninggalkan game yang bahkan masih berjalan. Tidak peduli bahwa teman-temannya akan memarahinya nanti.

Jungkook datang dan menyapa Yoongi seperti biasa, yang hanya dibalas senyum tipis. Jungkook juga tak melihat sesuatu dihidangkan di atas meja. "Ingin sesuatu?", tanya Jungkook yang dibalas gelengan kecil oleh Yoongi.

"Aku tidak akan lama", katanya, yang nampak serius, sehingga Jungkook akhirnya memutuskan untuk duduk di seberang Yoongi. Kini mereka duduk berhadapan, dipisahkan oleh sebuah meja yang tak terlalu besar.

Yoongi menarik nafasnya cukup panjang, "Jungkook, kau masih akan terus berada di pihakku, bukan?"

Meski bingung, Jungkook tetap mengangguk dengan yakin. Sudah berkali-kali Yoongi menanyakan itu padanya, dan berkali-kali pula Jungkook menjawabnya dengan yakin. "Kenapa?"

Gadis itu nampak mengeluarkan sesuatu dari tasnya. Sebuah amplop kecil berwarna putih, namun jumlahnya cukup banyak. Gadis itu mendorong amplop-amplop itu pada Jungkook. "Jangan dibuka", cegahnya ketika meilhat Jungkook hendak membuka salah satunya.

"Apa ini?"

Yoongi menyandarkan tubuhnya. "Ketika sudah waktunya, berikan surat-surat itu pada mereka"

"Mereka?"

"Nama-namanya sudah tertulis disitu"

Ada cukup banyak surat, ada namanya, Jimin, Taehyung, Namjoon, Seokjin bahkan Choi Hana. Entah apa maksudnya. Kala itu, Jungkook tidak mendapatkan jawaban berarti dari gadis itu. Jungkook setiap hari selalu menahan dirinya untuk tidak membuka surat itu. Pun ia bertanya-tanya, kapan waktu yang tepat, yang dimaksud gadis itu.

Kini Jungkook tahu. Ia sudah membagikan surat-surat itu sesuai namanya, bahkan pada dirinya sendiri. Dua hari setelah kepergian Yoongi, Jungkook baru bisa membukanya. Jungkook bahkan bisa mencium aroma Yoongi dari surat ini.


Surat ini kutulis untuk temanku, Jeon Jungkook.

Berhentilah menangis. Aku tahu, ketika kau membaca surat ini, kau pasti sedang menangis.

Jangan sampai surat ini basah. Kau harus mengabadikan surat ini, tahu!

Jungkook, melalui surat ini aku hanya ingin meminta maaf padamu, atas semua yang pernah kulakukan padamu.

Aku tahu kau pasti akan memaafkanku, tapi aku juga tahu bahwa sakit di hatimu tak akan pernah hilang. Maaf, kau harus merasakan patah hati pertamamu karena aku. Padahal, cinta pertama seharusnya berakhir bahagia.

Tidak seharusnya kau menyukaiku, Jungkook. Berkali-kali aku mengatakan padamu kalau tidak seharusnya kau menyukai seorang penjahat sepertiku. Laki-laki baik harus bersanding dengan gadis yang baik. Dan itu jelas bukan aku.

Tapi terimakasih telah menyukaiku. Aku tahu perasaanmu sangat tulus. Sekuat apapun aku mencoba, aku tidak bisa membalas perasaanmu. Aku minta maaf.

Aku juga minta maaf, karena aku tidak ada disampingmu ketika kau akhirnya mengetahui kenyataan pahit mengenai Ayahmu. Aku selalu mementingkan diriku sendiri, aku egois. Dan aku merasa gagal menjadi temanmu.

Tapi aku selalu mengusahakan yang terbaik, agar teman-temanku tidak merasakan apa yang aku rasakan. Aku hanya ingin kau hidup dalam kejujuran mulai sekarang. Tidak ada lagi yang disembunyikan darimu. Berbahagialah dengan Jimin dan Taehyung. Mereka akan menjagamu, sampai kapanpun.

Ah, dan berterimakasihlah pada Choi Hana. Dia yang mendapatkan surat itu. Jangan terlalu membencinya, dia hanya gadis baik yang diperalat oleh Ayahmu. Jeon Seo Jun benar-benar bajingan, Jungkook.

Aku tidak akan menyuruhmu untuk tidak membenci Ayahmu. Kau pantas membencinya dan dia pantas menerimanya darimu. Lakukan yang menurutmu benar. Jika kau ingin tahu semua kebenaran mengenai Ayahmu selama ini, tanyakan saja pada Kim Namjoon, dia akan membantumu.

Setidaknya, aku meninggalkan kalian setelah aku melakukan apa yang bisa kulakukan untuk kalian.

Omong-omong soal janjimu. Jangan lupa berikan surat ini pada mereka, dan Jungkook...

Ini mungkin adalah permintaan terakhirku. Aku tidak tahu apa yang akan menimpaku di masa depan, tapi tolong cari tahu siapapun yang menyebabkan aku mati. Karena ketika kau membaca surat ini, berarti aku sudah mati, entah karena apa.

Aku selalu berharap bisa mati dalam keadaan cantik, dan jika itu tidak terjadi, tolong lakukan apa yang bisa kau lakukan.

Lupakan aku, Jungkook. Hidup harus terus berjalan. Angkat kepalamu, tunjukan pada semua orang bahwa kau adalah Jeon Jungkook.

Salam hangat, Yoongi yang cantik.


[]

Sweet Chaos [NEW VERSION]  [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang