+ Chapter 14

135 18 40
                                    

Hari yang cerah. Cukup cerah untuk membuat senyum Yoongi terbit pagi ini. Hal yang secara tidak sadar sudah jarang terjadi. Gadis itu meregangkan tubuhnya yang baru saja bangkit dari ranjangnya yang terasa sangat nyaman semalam. Tubuhnya tak lagi merasakan lelah. "Mungkin sebaiknya aku segera bersiap".

Karena waktu yang masih sangat cukup, maka Yoongi memutuskan untuk berendam sebentar. Tak jarang, senandung keluar dari bilah bibir tipis itu menandakan bahwa moodnya memang sangat baik pagi ini. Ia begitu bersemangat. Selesai membersihkan tubuhnya, Yoongi segera mengambil seragam baru yang ada di paper bag yang sudah ada di atas ranjangnya. Seragamnya ada di rumah dan ia tak ingin kembali ke rumah dalam waktu dekat jadi ia memutuskan untuk membeli seragam dan beberapa pakaian baru.

Tak lupa menyemprotkan parfum yang juga baru ia beli di leher dan pergelangan tangannya. Dirasa sudah siap, Yoongi menenteng tasnya dan keluar dari kamar, menuju meja makan. Rumah ini sangat ramai, ada Kim bersaudara, Jimin, Jungkook juga dirinya. Dengan langkah santai, Yoongi menghampiri kursi kosong di samping Jungkook dan berhadapan dengan Jimin. "Maaf, sedikit terlambat", ucapnya tenang ketika tahu semua perhatian tertuju padanya karena dirinyalah yang membuat kegiatan sarapan tertunda.

"Tidak masalah", Namjoon menjawab kemudian semua yang ada di meja makan itu diam dan mulai menyantap sarapan masing-masing. Sepanjang sarapan, Yoongi terus berpikir mengenai rencananya pagi ini. Hingga tak sadar jika namanya sedang dipanggil.

"Aku memutuskan untuk membantumu, itupun jika kau tidak keberatan. Apa yang kau dan Jimin inginkan? Aku tahu berada di posisi kalian pasti sangatlah berat, terlebih kalian masih bersekolah. Apapun rencana kalian aku akan membantu".

Yoongi dapat melihat raut bahagia Jimin. Ia tidak tahu apa rencana Jimin saat ini, saat semua sudah terlanjur terjadi, namun yang jelas sepertinya dirinya dan Jimin sudah tidak bisa berada di kubu yang sama lagi karena rencananya akan membuat ibu Jimin tersakiti. Yoongi tahu Jimin sangat menyayangi ibunya, dan ia tahu betul bahwa Jimin tentu ingin ibunya baik-baik saja.

"Ah, terimakasih hyung. Sebenarnya aku dan Yoongi—".

"Jujur saja saat ini kami masih terlalu lelah, jadi kami akan memberi waktu mereka untuk menikmati kebahagiaan sesaat. Sisanya, aku rasa kami masih bisa mengurusnya sendiri", jelas Yoongi panjang lebar kemudian segera melanjutkan kegiatannya menyantap sarapan tanpa mengindahkan beragam tatapan yang diberikan para pria di meja makan ini.

"Baiklah, aku hanya menawarkan bantuan. Kalian bisa menghubungiku kapan saja, atau Taehyung", ucap Seokjin sebagai penutup diskusi saat sarapan pagi ini. Sisa waktu mereka habiskan untuk menghabiskan sarapan di atas meja kemudian Namjoon yang pertama kali berpamitan karena ada beberapa pekerjaan mendesak yang harus ia selesaikan. Jimin, Jungkook dan Taehyung juga mengajaknya untuk segera berangkat namun Yoongi mengatakan bahwa ia meninggalkan ponselnya di kamar dan ia akan menyusul.

Menyisakan dirinya dan Seokjin di meja makan. Jarak di antara mereka cukup jauh dan itu membuat Yoongi sedikit tenang. "Ada yang ingin kau bicarakan?".

Gadis itu menghela nafasnya jengah. "Bukankah sudah kukatakan untuk tidak ikut campur? Aku bisa menyelesaikannya, Kim Seokjin", desis Yoongi tertahan karena tak memungkinkan untuknya berteriak karena ini bukan wilayahnya.

"Aku tidak ikut campur, Yoongi. Bisakah kau membedakan antara ikut campur dan membantu? Lagipula, kau saja tidak menebak siapa dalang dari semua ini", ucap Seokjin dengan penuh ketenangan. Yoongi bahkan bisa melihat pria itu tengah menertawakannya.

"Aku tidak butuh bantuanmu".

"Belum. Pada akhirnya kau akan mendatangiku".

Merasa suasana semakin panas dan emosinya sudah berada di ubun-ubun, Yoongi memutuskan untuk berdiri dan meninggalkan pria itu sendiri. Melangkahkan kakinya menuju kamar, Yoongi menyempatkan diri untuk menengok ke belakang dan mendapati Seokjin tengah memandangnya, maka tanpa ragu Yoongi acungkan jari tengahnya lantas memasuki kamar untuk mengambil ponselnya. "Pria gila".

Sweet Chaos [NEW VERSION]  [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang