Meskipun suasana hatinya sedang kacau karena kejadian pagi tadi, namun Yoongi harus tetap memenuhi janjinya dengan ibunya, bahwa mereka akan mencoba gaun bersama. Ibunya tidak tahu jika dia membolos hari ini. Sepanjang hari ia habiskan di cafe yang letaknya tak begitu jauh dari sekolahnya, dengan ponselnya yang ia matikan, karena tak ingin diganggu oleh siapapun.
Hatinya masih terasa sakit, bahkan ia tak repot-repot menutupi matanya yang bengkak karena menangis berjam-jam. Membayangkan bahwa teman-temanmu akan setidaknya mengasihanimu setelah mendapatkan perlakukan buruk dari orang lain, rupanya terlalu muluk-muluk. Ia terlalu membanggakan pertemanannya, hingga berani mengharapkan hal seperti itu terjadi di hidupnya. Ternyata, ia hanya membiarkan otaknya bereskpektasi tinggi, tanpa melihat realitanya.
Memangnya siapa yang akan mempercayainya? Ia bukanlah orang baik. Ia hanyalah seorang pendosa.
Kini, Yoongi mengendarai mobilnya menuju butik yang dikirimkan lokasinya oleh sang ibu beberapa menit lalu, dan mereka akan bertemu disana. Yoongi terus memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Ini sedikit berbeda dari rencananya sebenarnya. Kini, ia hanya harus menunggu apa yang akan didapatkan Seokjin dari ketiga temannya. Support atau setidaknya dua tiga pukulan di wajahnya.
Setibanya di butik mewah ternama di Clantonville, Yoongi turun setelah mengenakan cardigan tipisnya. Ia sangat terkejut melihat mobil Jimin terparkir di samping mobilnya. Gadis itu hanya bisa mendengus kesal. Kini ia sama kesalnya dengan mereka, bahkan rasanya ingin mencabik-cabik wajah ketiga temannya. Ia masih tidak habis pikir dengan semua kegilaan ini. Entah harus bersikap seperti apa Yoongi kedepannya.
Yoongi segera masuk ketika ia bisa melihat wajah ibunya dari dalam butik, melalui kaca transparan. Begitu masuk ke dalam butik, ia segera disambut oleh dua orang pegawai berpakaian serba hitam yang sederhana namun elegan. Ia bisa melihat ibunya sudah disibukkan dengan beberapa pilihan gaun di depannya, sementara Jimin tampak duduk tak acuh di sofa velvet berwarna merah.
Tak mempedulikan eksistensi Jimin, Yoongi meletakkan tasnya di samping tas sang ibu, kemudian menghampiri ibunya. Entah mengapa, ibunya nampak baik-baik saja dan justru terlihat excited dengan semua ini. "Yoongi, syukurlah kau datang di waktu yang tepat. Ini lihatlah", ucap Ibunya seraya membuat putrinya fokus pada barisan gaun cantik di hadapan mereka.
Sejujurnya, harga diri Yoongi sakit sekali melihat ibunya nampak baik-baik saja, bahkan seolah terlihat menyambut kedua pasangan baru itu dengan hangat. Namun, Yoongi juga tak ingin membuat ibunya lebih bersedih daripada ini, maka dari itu ia hanya mencoba mengikuti keinginan ibunya tanpa banyak protes.
"Temanya adalah putih dan emas. Dua gaun ini adalah rekomendasi dari mereka, dan dua sisanya pilihan Ibu karena ibu pikir gaun-gaun ini akan terlihat cantik jika putri ibu yang mengenakannya"
Yoongi tersenyum tipis, "Aku akan coba semua"
Sementara Yoongi masuk ke dalam ruang fitting bersama dua orang pegawai yang akan membantunya nanti, Ibu Yoongi masih betah melihat gaun di display, sementara Jimin nampak tak peduli. Ibu Yoongi yang melihat hal itu, memutuskan untuk duduk disamping Jimin.
"Jimin"
Jimin yang hampir tertidur itu kemudian sedikit terhenyak, "Iya bibi?"
Ibu Yoongi memberikan senyum hangatnya pada Jimin, yang membuat pemuda itu sedikit terhenyak. Pasalnya Jimin juga sempat merasa kesal pada orang tua Yoongi, namun pada akhirnya Yoongi tak bisa menyalahkan ibu Yoongi. Wanita itu juga merasakan penderitaan yang sama dengannya dan putrinya. "Bibi tahu rasanya pasti sulit untuk kalian berdua. Tapi percayalah, orang tua kalian tetaplah manusia, yang memiliki ego dan harga diri yang mereka junjung tinggi. Tidak peduli seberapa banyak anak mereka, seberapa lama mereka sudah menjadi orang tua, tapi hati manusia tidak ada yang tahu. Bibi tidak meminta Jimin dan Yoongi untuk memahami orang tua kalian, karena bibi juga tahu dari sisi manapun hal ini tidaklah benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Chaos [NEW VERSION] [✔]
Kısa Hikaye[genderswitch] Seorang gadis yang jauh dari kata baik. Pun sejak dulu hidupnya tak pernah baik-baik saja. Dan kini semakin runyam. Kehadiran 6 pemuda di sekelilingnya tak membuat segalanya membaik. yoongi gs