10 | MALL

9.5K 1.1K 514
                                    

JANGAN LUPA SENYUM DAN BAHAGIA

FOLLOW Secrettaa
INSTAGRAM @aleeeeeeeee_0019

VOTE+KOMEN SETIAP PARAGRAF KALO BISA, OK?

🌻HAPPY READING🌻

_
_
_

"Ngapain nangis?"

"Alika masih ngantuk ..." jawab Arika jujur seraya menyeka sisa air matanya.

Bagaimana tidak, saat tengah asik tidur. Tiba-tiba Arion masuk ke dalam kamarnya dan membangunkannya. Menyuruh Arika agar bersiap-siap, tapi karena terlalu mengantuk Arika tidak begitu mendengarkan perkataan abangnya. Sehingga mau tak mau, Arion harus mengangkat tubuh mungil itu ke kamar mandi dan memaksa Arika agar segera membersihkan diri.

"Lagian lo kenapa kebo banget. Bang Artan nyuruh gue nemenin lo beli perlengkapan sekolah hari ini," papar Arion seraya memberikan jaket kuning agar dipakai oleh Arika. "Celana lo ganti," tambahnya memerintah.

Arika mengambil jaket kuning itu dengan malas, lalu kembali memasuki kamar mandi. "Padahal Alika udah tiga kali ganti celana sama baju, sekalang disuluh ganti lagi," gerutu Arika yang tentu saja tidak bisa didengar oleh Arion.

Laki-laki itu kini sibuk dengan benda pipih di tangannya seraya menunggu Arika siap.

Lima menit berlalu, akhirnya Arika keluar dari kamar mandi dengan jaket kuning serta celana hitam kebesaran yang melekat di tubuh mungilnya. Bibir Arika tampak tertekuk, sepertinya ia tengah kesal dan tidak suka dengan pakaiannya hari ini.

"Ayo berangkat," ajak Arion cepat tanpa menunggu jawaban sang lawan bicara lagi ia langsung menggandeng Arika keluar.

"Tapi Alika belum makan pisang Bang," ujar Arika menunjuk buah pisang yang berada di meja hias. Tidak hanya ada buah pisang di sana, tetapi berbagai jajanan pemberian Arjuna dan Arion yang belum sempat ia habiskan.

"Nanti aja." Arion menatap sekilas apa yang ditunjuk oleh adiknya. "Kita sarapan di luar."

Arika hanya bisa menuruti keinginan Arion. Ia pasrah, tidak berani membantah apa yang abangnya katakan.

Saat sampai di depan rumah, Arika disuruh menunggu sebentar karena Arion yang harus mengeluarkan mobilnya dari garasi.

Sambil menunggu Arion, Arika memilih duduk di teras dengan tatapan lurus ke depan. Terlihat jelas sekali jika gadis itu masih sangat mengantuk.

Bi Siti yang melihat Arika di luar, langsung menghampirinya dengan membawa dua buah pisang serta susu pisang kesukaan Arika.

"Dimakan ya Non."

Arika mengangguk semangat, tanpa berkata lagi ia langsung melahap pisangnya dan menikmati susu pisang itu. Rasanya kantuk yang sedari tadi terus menghampirinya hilang begitu saja.

"Makasih, Bi. Tau aja Alika belum makan pisang pagi ini."

Bi Siti hanya mengangguk dan kembali masuk, karena pekerjaannya masih belum selesai.

What should we do? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang