FOLLOW WP @Secrettaa
TIKTOK @authorta
Ramaikan tagar #secrettaa #wpwhatshouldwedo #arikaangelina #arjunaartawijaya #arionharsadarma🌻HAPPY READING CHINGUDEUL🌻
Pov Arjuna
Aku kira momen sunset di pantai semalam hanya mimpi. Saat kamu bersandar di bahuku dan mengucapkan kalimat perpisahan yang begitu kentara. Aku kira kamu hanya tidur sementara, tapi ternyata selamanya.
Aku masih mengira semua mimpi Arika, tapi ketika pagi ini aku membuka mata dan melihat langit menurunkan rintiknya, aku sadar bahwa semua yang terjadi kemarin adalah nyata. Tidak ada yang berubah dari dulu ataupun sekarang, Arika. Perasaanku tetap sama, hanya saja dunia kita yang sudah berbeda.
Aroma hujan serta tanah yang masih baru hanya satu-satunya hal yang kini tersisa. Tubuhmu tak lagi berada di sisiku, melainkan sudah tertimbun tanah tebal. Fotomu yang tersenyum di depanku sekarang menjadi satu-satunya yang hanya bisa aku lihat jika sedang rindu dengan senyummu yang indah Arika. Ah, aku bohong sebenernya, karena di ponselku dan album yang tiba-tiba ingin kamu buat masih banyak potret senyummu di sana.
Aku tidak merasa apa-apa Arika, hanya sedikit terluka. Tidak ada lagi tangis yang mengalir hari ini sebab aku tidak mau mengantarmu dengan kesedihan. Selamat jalan cantiknya Arjuna, selamat tidur yang panjang dan selamat juga karena sudah berhasil sembuh meski aku tidak akan pernah lagi melihat dan mendengar suaramu.
Banyak yang merasa kehilanganmu dan aku sadar bukan aku satu-satunya yang merasa terluka, melainkan semua orang juga sama.
Aku tidak ingin egois Arika, sebab cerita kita tidak bertahan lama. Semua impian yang sempat kita katakan akan masa depan, sekarang tidak akan pernah bisa terwujud lagi. Begitu pun dengan janji-janji yang selalu kita lontarkan. Mungkin ini alasanmu mengatakan bahwa janji itu tidak ada, sebab kamu sadar bahwa tidak akan pernah bisa memiliki waktu yang lama dan mengatakan kebenarannya padaku, tapi bodohnya aku masih merasa bahwa janji kita akan terlaksana.
Kamu tahu Arika, siapa yang paling terluka sekarang? Mungkin tidak bisa dihitung jumlahnya tapi yang pasti aku adalah salah satunya. Aku yang hanya seorang kekasihmu saja teramat terluka, apalagi keluargamu yang begitu menyayangimu, Arika. Terutama Pak Darma, tidak ada detik yang berlalu tanpa air mata. Ia teramat terluka Arika, kehilangan putri tercinta yang sudah ia jaga.
Bisakah aku berharap bahwa semua ini tidak nyata?Juna pov end
"Juna, ayo pulang, Nak. Hujannya semakin lebat, nanti kamu sakit."
"Tapi Arika gimana Bun? Nanti dia sendirian, Juna mau di sini aja, nemanin Arika, ya."
Kalimat yang spontan keluar itu membuat Arinda hanya bisa memeluk tubuh putranya.
"Arika udah tenang, Nak. Kita pulang ya, Om Darma dan lainnya juga udah jalan pulang. Bunda nggak mau anak Bunda kenapa-kenapa, kita pulang sekarang ya?"
Arjuna tetap menggeleng dan kembali menatap potret Arika. "Juna nanti pulang kok, Bunda duluan aja," ujarnya seraya tersenyum.
"Ya sudah, Ayah sama Bunda pulang duluan ya. Kamu jangan hujan-hujanan, kalau pulang kabarin Ayah, nanti--"
"Juna enggak pa-pa Yah, jangan khawatir," sela Arjuna cepat.
Gino dan Arinda akhirnya memutuskan untuk pulang, meninggalkan Arjuna sendirian di tengah hujan. Karena setelah kedua orang tuanya pergi, payung yang sedari tadi ia genggam erat kini tak lagi melindungi tubuhnya dari air hujan. Payung itu ia biarkan tergeletak begitu saja di tanah dan pada akhirnya tubuhnya merasa rintikan air yang semakin deras itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
What should we do?
Novela Juvenil[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Tidak ada yang pernah tahu bahwa pertemuan singkat di lampu merah justru menjadi awal kisah mereka. Hanya sebuah plester dengan motif dino, tapi Arjuna justru jatuh cinta untuk pertama kalinya. Bukan pada plester nya...