25 | IT'S OKAY

3.4K 320 51
                                    

MAAF YA BARU UPDATE.

SPAM EMOT 🍌 DULU YUK

KALIAN BACA PART INI JAM BERAPA?

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YANG BANYAK YAAA

FOLLOW WP Secrettaa

IG @aleeeeeeeee_0019
Buat baca cerita ini versi AU.

TIKTOK @authorta
Buat liat spoiler dan jangan lupa ramaikan hastag #secrettaa#wpwhatshouldwedo#arikaangelina#arjunaartawijaya#arionharsadarma

"Kak Juna tadi dengel dan liat semuanya?" Arika bertanya ragu, sebab tak lama setelah menangis tadi ia melihat sosok Arjuna berdiri di depan pintu.

Di ruangan itu memang hanya ada mereka berdua saat ini. Artan dan Nata yang pergi entah kemana dan si kepala keluarga-Darma tengah sibuk mengurus administrasi.

Bukan berarti Arjuna tidak berani bertemu keluarga Arika terlebih ayahnya, ia hanya mengikuti saran dari Nata yang menyuruhnya menunggu di luar lalu masuk ke dalam sini ketika tidak ada lagi orang. Arjuna juga tahu ayah Arika-Pak Darma mempunyai hubungan yang tidak begitu baik dengan ayahnya, tapi entahlah, ia merasa ayahnya dan ayah Arika tidak seperti itu.

"Iya, padahal gue cuma pengen liat lo doang, tapi malah dengar itu semua."

Arika tampak menghembuskan nafasnya, ia masih terlihat murung dari tadi. "Alika jadi nggak ada lahasia lagi dong sama Kak Juna."

"Lo mau rahasiain penyakit lo dari gue dan buat gue nggak tau apapun soal pacar gue ini, gitu?"

Sontak Arika melototkan matanya. "Kak Juna! Jangan bicala gitu. Maksud Alika tuh, Alika nggak pengen lahasiain ini dali Kak Juna, tapi nunggu waktu yang tepat buat celita semuanya. Tapi sekalang Kak Juna udah tahu semuanya."

"Hei, jangan nangis. It's okay, everything will be okay. Ada gue dan keluarga lo yang nemenin lo. Kita lewati semuanya sama-sama, jadi apapun yang lo rasain lo harus cerita ke gue. Jangan pernah berpikir buat ngerahasiain apa yang lo rasa."

"Kak Juna kenapa baik banget sama Alika." Arika mengusap air matanya kasar, entahlah sekarang perasaannya sangat mudah sekali berubah. Terlebih saat ini, Arika merasa ingin terus menangis sebab hidup tidak berhenti memberinya kejutan.

"Jangan diusap gitu, nanti sakit." Arjuna menahan tangan Arika yang kembali ingin mengusap air matanya. Kini, ia yang mengusap air mata di pipi chubby Arika dengan penuh kelembutan yang justru semakin membuat Arika tidak bisa menahan air matanya lagi.

"Kak Juna kayak gini, buat Alika pengen nangis telus. Alika ngelasa nggak pantas sama Kak Juna. Kak Juna ganteng, baik dan pelhatian sedangkan Alika cengeng dan penyakitan telus nggak bisa ngomong llr lagi."

"Hei, jangan ngomong gitu. Gue cinta dan sayang sama lo tulus Arika. Gue nerima apapun dan bagaimanapun keadaan lo."

"Tapi nanti kalo Alika nggak sembuh gimana? Kak Juna halus cali pacal balu ya, yang bisa ngomong llr juga. Jangan cari yang kayak Alika, soalnya pasti nggak ada."

Arjuna tidak tahu apa ia harus marah atau justru tertawa mendengar setiap kekhawatiran yang Arika utarakan.

"Enggak. Lo bakal sembuh dan gue nggak bakal cari cewek yang kayak lo, karena lo bakalan tetap jadi yang pertama dan terakhir dalam hidup gue, Arika."

What should we do? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang