39 | MEET AGAIN

1.4K 125 4
                                    

FOLLOW WP @Secrettaa
TIKTOK @authorta
Ramaikan tagar #secrettaa #wpwhatshouldwedo #arikaangelina #arjunaartawijaya #arionharsadarma

🌻HAPPY READING CHINGUDEUL🌻

  Tidak ada yang berubah dalam kehidupan Arjuna, perihal kepergian kekasihnya tetap tak membuatnya merasa ingin mati. Hanya saja, terkadang perasaan kosong kerap kali menghampiri sampai membuatnya nyaris mati. Berusaha ikhlas dan menerima nyatanya tidak semudah kata, proses yang dilaluinya kerap kali membuat batinnya gila.

Arjuna memang tampak baik-baik saja di luarnya, menjalani kehidupan seperti remaja biasa. Bersekolah dengan rajin, mengikuti segala kegiatan tanpa terlewat sedikitpun, berkumpul bersama para sahabat dan teman-teman sekolahnya. Pergi berlibur dan mempersiapkan diri untuk masuk keperguruan tinggi seperti keinginan sang Bunda. Ya, laki-laki yang satu tahun lalu masih berada di kelas sebelas kini sudah berada di tingkat akhir masa SMA-nya.

Hari ini, tepat hari terakhir ujian nasional berakhir. Arjuna keluar dari ruangan, menenteng tasnya setelah berpamitan pada guru pengawas. Langkahnya masih sama seperti dulu, begitu pula dengan kedua sahabatnya yang selalu berada di sisi kiri dan kanannya.

"Enggak kerasa banget ya, hari ini hari terakhir ujian. Alhamdulillah ya Allah, sudah membantu hambamu ini tiga hari berturut-turut bisa jawab soal dengan lancar," ucap Niko dramatis seraya mengangkat kedua tangan tanda bersyukur.

"Gimana nggak lancar,  lo aja jawabnya ngasal. Pake metode baca ayat pendek, terus langsung jawab," celetuk Belvan menggelengkan kepala, tidak habis fikir dengan tingkah sahabatnya ini.

"Enggak gitu ya, gue baca surah Al-Fatihah doang,  sambil nunjuk pilihan gandanya nah kalau di opsi D aminnya, berarti itu jawabannya. Gitu!"

"Sama aja, Astaghfirullah."

"Dih, gaya lo pake istighfar segala Van, biasa juga udah ngabsen hewan di kebun binatang."

Belvan mengusap dadanya sendiri sambil menarik napas teratur, berusaha menahan emosi dan keinginan mengumpati Niko.

"Gue udah janji sama Vira bakal ngerubah sikap buruk gue dan jaga omongan, jadi lo aman Nik," jawabnya dengan wajah menampilkan senyuman.

Sedangkan Arjuna hanya terkekeh, sudah biasa menghadapi tingkah keduanya. Terlebih Belvan yang sekarang begitu giat mengambil hati sosok gadis berjilbab yang tidak lain adalah Vira, sahabat kekasihnya.

"Gue duluan ya. Oh iya, nanti kalau Bunda gue nanya kemana, kayak biasa ya, Van. Assalamualaikum," pamit Arjuna setelah ketiganya sampai di tempat parkir.

"Waalaikumsalam," jawab keduanya kompak, tanpa banyak tanya seolah sudah tahu kemana Arjuna akan pergi.

Omong-omong, Arjuna sekarang tidak sedingin dulu. Bahkan, laki-laki berwajah tampan itu selalu memasang senyumnya dan bersikap ramah, ia juga semakin menjaga sholatnya. Intinya Arjuna sudah berubah jauh lebih baik dan dekat pada Tuhan. Dan itu semua tentu dengan proses yang tak mudah.

"Kasian ya temen lo, makin hari makin sholeh tapi punya temen modelan setan kayak lo, Nik."

"Heh, lo juga setan ya! Pake acara ngatain gue segala, nggak nyadar dirinya sendiri gimana," gerutu Niko sambil bersiap menghidupkan motornya. Ya, Niko sudah berani kembali mengendarai motornya. Bahkan, sekarang laki-laki ini punya hobi baru yaitu mengonceng Belvan kemanapun ia pergi, seperti sekarang.

"Naik lo buruan, Tan. Atau nggak gue tinggal!"

Belvan dengan pasrah hanya menuruti perkataan Niko. Wajahnya tampak jelas sekali tertekan.

What should we do? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang