26 | PULANG

2.9K 346 73
                                    

Selamat malam semuanya, jangan lupa vote dan komen yaa.

Spam emot 🍌 dulu yukk

Udah siap ketemu Arika?

Follow wp Secrettaa
Instagram @aleeeeeeeee_0019
Tiktok @authorta

Jangan lupa ramaikan tagar: #secrettaa#wpwhatshouldwedo#arikaangelina#arjunaartawijaya

🌻HAPPY READING🌻

Seperti janji ayah dan abangnya, Arika benar-benar diajak pulang. Tidak ada yang membuat Arika lebih bahagia saat ini dibanding pulang ke rumah. Terlepas dari apa yang baru saja ia alami dan terima, Arika tetap merasa tempat ternyaman untuk beristirahat adalah kamarnya.

"Jangan lupa istirahat ya, jangan sampai banyak pikiran atau nanti kamu bakal dirawat lagi. Operasinya hari jum'at, masih ada dua hari lagi. Arika jangan takut ya."

"Iya ayah, Alika pasti isilahat dan nggak banyak pikilan kok. Alika juga nggak takut buat opelasi, bial penyakit ini cepat pelgi!" ujar Arika dengan wajah seriusnya, tapi justru terlihat lucu dan membuat Artan tidak tahan untuk mencubit pipi adiknya itu.

"Abang, sakit tau!" gerutunya seraya menjauh dari jangkauan Artan dan bersembunyi di dekat ayahnya.

"Maafin abang, habisnya gemes banget sama little sister ini. Abang rindu banget sama Arika!!"

"Lindu-lindu, tapi pelgi nggak bilang-bilang. Mana baliknya lama lagi."

"Ngambek nih ceritanya?" Artan kembali mencubit pipi Arika dan kali ini sang kepala keluarga yang harus angkat bicara.

"Jangan dicubitin terus dong adiknya, Artan. Kamu masuk ke kamar sana, istirahat dan jangan lupa setelah itu siapin acara yang kakek minta."

"Siap! Abang ke kamar dulu," pamit Artan berlalu dari sana.

"Ada acara apa, Yah?" tanya Arika tampak kebingungan.

"Malam nanti ada acara ulang tahun Kakek, Arika kalau enggak mau pergi nggak pa-pa kok. Ayah p--"

"Arika mau pergi!" potong Arika cepat, tapi tak lama wajah itu kembali terlihat sendu. "Alika belum ada nyiapin kado buat Kakek, duh gimana Yah?"

Darma mengusap rambut hitam itu, tatapan lembutnya membuat siapa saja bisa merasa iri. Bagaimana sikap Darma terhadap putrinya adalah definisi kasih sayang seorang ayah yang mungkin tidak banyak anak perempuan dapatkan.

"Tenang ya putri ayah. Kamu nggak perlu sibuk nyari kado buat Kakek. Ayah udah sediain apa yang harus putri ayah ini kasih sebagai hadiah."

"Tapi kalo gitu, belalti hadiahnya bukan dali Alika dong, tapi dali ayah."

Darma terkekeh, apa yang putrinya katakan ada benarnya juga, tapi karena ia yang tidak mau membuat Arika sibuk dan kelelahan mencari kado. Ia menyiapkan kado untuk Arika bawa malam ini, tanpa putrinya minta dan juga pasti akan disukai oleh ayahnya sendiri. Sebab jika pilihannya, maka Darma yakin ayahnya itu yang bisa dibilang tidak pernah suka dengan kado sang anak, pasti sekarang akan suka dan menerima kado itu.

Darma hanya tidak ingin melihat raut sedih di wajah Arika lagi untuk malam ini. Ia hanya ingin melihat senyum sang anak dan semoga juga ayahnya tidak berulah seperti yang sudah berlalu.

"Anggap aja Arika ngasih kado ayah buat Kakek karena ayah terlalu malu buat ngasih ke kakek langsung."

"Hah? Alika nggak ngelti, tapi ya udah deh. Lagian nggak kebulu kalo sekalang cali kado lagi dan nanti kalo Alika capek-capek nyali ujungnya malah dibuang Kakek, kan sayang ya Yah, hehe."

What should we do? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang