30 | FAMILY SECRET

3K 379 72
                                    

FOLLOW Secrettaa

TIKTOK @authorta
Jangan lupa ramaikan tagar:  #secrettaa#wpwhatshouldwedo#arikaangelina#arjunaartawijaya#arionharsadarma

🌻HAPPY READING CHINGUDEUL🌻

"Enggak pa-pa loh, Yah. Alika 'kan udah libul bebelapa hali ini, nanti juga pas opelasi Alika pasti libul lagi 'kan? Jadi, sekalang Alika mau sekolah. Alika lindu banget sama kulsi dan meja Alika, Pak Satpam di depan gelbang juga pasti lindu sama Alika kalena nggak ada yang nyapa. Boleh ya, Alika sekolah?"

Di ruang makan itu sudah lengkap dengan seluruh anggota keluarga Darma, termasuk Amerta-Ibunda Nataya dan Angkasa, tak terkecuali Kakek Darma yang juga ada di sana. Menatap malas pada Arika, karena sedari tadi tidak berhenti berbicara.

"Turuti saja permintaannya, Darma. Saya jadi tidak  berselera makan, karena dari tadi berisik dengar suara dia."

Spontan Arika mengatup bibirnya rapat, baru ingat bahwa sang kakek ada di sana. Perasaan Arika semakin tidak nyaman, ia takut dengan tatapan tajam itu.

"Maaf, Kek. Alika ganggu acala salapan Kakek dan semuanya, Alika ke kamal dulu," pamitnya setelah mengambil dua buah pisang dan berlari menuju kamarnya dengan air mata yang menetes.

Arika memang terlalu perasa, air matanya akan otomatis turun ketika mendengar nada tak bersahabat, terlebih lagi ini kakeknya. Orang yang memang jarang atau bahkan tidak pernah bersikap baik pada dirinya. Ia mengusap kasar air matanya dan menaiki anak tangga itu buru-buru.

Bi Siti yang juga tak sengaja mendengar dan melihat kejadian itu dari dapur hanya bisa menatap nona mudanya itu sendu.

Sedang di ruang makan tadi, acara sarapan pun sudah selesai. Darma menghela napas lelah, melihat ayahnya masih bersikap tidak baik pada sang putri tercinta.

"Apa enggak bisa ayah bersikap baik sama putriku? Dia cucu ayah juga, kenapa harus membeda-bedakan Arika dengan yang lainnya, Yah."

Lina yang duduk tepat disamping Darma itupun langsung mengenggam tangan suaminya, lalu menggeleng pelan. "Udah, Mas," bisik Lina.

Sedangkan Amerta lebih memilih membantu para pekerja membersihkan meja makan, daripada ikut berbicara.

"Dari awal saya enggak pernah menganggap dia bagian dari keluarga ini. Dia cuma anak berpenyakitan yang ditinggal ibunya tepat setelah dilahirkan dan saya tahu bahwa anak itu bukanlah anak kalian, melainkan anak wanita yang juga tidak menginginkan kehadirannya."

Semua orang kaget mendengar penuturan gamblang dari Kakek Darma, begitu pula Amerta yang langsung menghentikan acara bersih-bersihnya.

"Yah, jangan ngomongin itu sekarang," bisiknya, berharap sang ayah mendengarkan perkataannya, tapi tidak semudah itu karena Kakek Darma malah makin menjadi-jadi.

"Percuma kalian merahasiakan ini dari semua orang. Pada akhirnya juga bakal terungkap, bahwa Arika Angelina bukanlah putri kandung keluarga Darma. Melainkan hanya anak angkat."

"Maksud Kakek apa?" Artan yang baru saja tiba di ruangan itu menatap bingung kedua orang tuanya dan sang kakek. "Siapa yang bukan anak ayah dan bunda?"

Lina tidak bisa bersuara, ia semakin mengeratkan genggamannya pada Darma.

"Yah, jangan bahas ini sekarang. Waktunya nggak te---"

What should we do? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang