23 | SALAH PERASAAN

3.4K 375 115
                                    

PENDAPAT KALIAN TENTANG WSWD? GIMANA SEJAUH INI?

JANGANLUPA SENYUM DAN BAHAGIA HARI INI.


JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YANG BANYAK YAAA. BIAR AKU TAMBAH SEMANGAT^-^

FOLLOW WP @Secrettaa
IG @aleeeeeeeee_0019
Tiktok @authorta

🌻HAPPY READING CHINGUDEUL🌻

"Kamu lupa sama pesan Abang? Jaga Arika, tapi yang kamu lakuin malah nyakitin dia. Sebenarnya kamu ini waras apa enggak sih, dia adik kamu loh. Adik, Arion?!"

Tidak terhitung sudah berapa kali Artan mengatakan hal itu, Arion masih betah bungkam. Laki-laki yang sedari semalam tidak berganti pakaian itu terlihat kacau dengan beberapa lebam di wajahnya.

"Ayah nggak habis pikir sama kamu dan juga kalian semua, bukannya menjaga anak saya malah menuruti perkataan Arion. Sebenarnya kalian digaji buat apa?!"

Beberapa bodyguard yang kedapatan tidak menjalankan tugas dengan semestinya pun ikut terseret. Mereka hanya bisa menundukkan kepala, tidak berani menatap Darma dan Artan yang terlihat begitu marah.

Awalnya keluarga Darma memang berencana untuk pulang besok, tapi setelah mendapat telepon dari Bi Siti-pembantu di rumahnya yang mengatakan bahwa Arion membawa Arika ke dalam kamar secara paksa dan mendengar tangisan Arika. Apalagi setelah dihubungi berkali-kali Arika tidak mengangkat panggilan, keluarga itu tidak bisa tenang dan langsung mengambil penerbangan hari itu juga.

"Abang kira kamu sudah jera, tapi sekarang bahkan dalam keadaan sadar kamu melecehkan adik kamu sendiri Arion. Semoga ini yang terakhir kali, Abang nggak mau dengar atau liat kamu nyakitin Arika lagi." Artan merasa hukuman yang sekarang ia berikan akan membuat Arion jera.

Lebam dan luka-luka di wajah itu memang bukan berasal dari Artan, melainkan sang kepala keluarga yang begitu marah. Artan merasa adiknya pantas menerima pukulan itu, terlebih dengan apa yang telah ia lakukan. Satu-satunya adik perempuannya harus sampai dilarikan ke rumah sakit karena tiba-tiba pingsan dan mengalami sesak napas. Beruntung ketika mereka belum sampai, ada Nata yang lebih dulu menyelamatkan Arika hingga Arion tidak sampai berbuat lebih jauh.

Jika Nata tidak berkunjung ke rumahnya, Artan tidak bisa membayangkan hal apa yang akan Arion lakukan pada adiknya.

"Mulai sekarang kamu tidak lagi ayah izinkan berada di rumah. Tinggal di apartemen dan sekolah dengan benar. Sebentar lagi kamu lulus dan masuk universitas, ayah sudah menyiapkan segalanya dan tugas kamu hanya perlu menurut dan jadi anak baik tanpa banyak membantah." Final Darma pada akhirnya. Ia tidak bisa lagi membiarkan Arion tetap berada di rumah ini, karena itu bisa membahayakan putrinya.

Mungkin Darma terlalu khawatir, sampai harus mengambil keputusan seperti ini dan mungkin juga ia tidak mau jika Arion terus melangkah jauh dari apa yang selama ini ia khawatirkan. Darma memutuskan jika Arion tidak lagi di rumah, maka setidaknya Arika akan merasa aman.

"Ayah ngusir aku?" tutur Arion berhasil membuat suasana di ruangan itu semakin mencekam. "Bahkan Ayah nggak ada nanya alasan kenapa aku lakuin itu dan langsung ngambil keputusan secara sepihak gini."

"Apa yang udah kamu lakuin sama Arika nggak bisa ditolerir lagi, Arion. Di sini kamu yang salah, bahkan ini bukan yang pertama kali 'kan? Kamu selalu beralasan bahwa kamu lagi mabuk, lalu yang semalam apa? Kamu dalam keadaan sadar dan lakuin hal menjijikan itu ke adik kamu sendiri."

What should we do? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang