FOLLOW WP @Secrettaa
TIKTOK @authorta
Ramaikan tagar #secrettaa #wpwhatshouldwedo #arikaangelina #arjunaartawijaya #arionharsadarma🌻HAPPY READING CHINGUDEUL🌻
Suara televisi yang sedang menyiarkan sebuah berita kecelakaan berhasil mengalihkan atensi Arion. Apalagi ketika nama korban yang disebut terdengar, ia hanya terdiam kaku dengan jantung yang seolah ikut terhenti berdetak.
"Ar, gue malam ini- innalillahi, itu motor Arjuna 'kan? Lo kenapa diam doang, ayo kita susul!" ujar Nata yang awalnya hanya ingin mengatakan bahwa malam ini ia akan menginap di apartemen sepupunya itu, tapi ketika melihat berita yang berhasil membuat Arion terdiam ia tidak bisa untuk tak panik.
"Lo duluan aja. Gue nyusul nanti," kata Arion ketika Nata sibuk dengan ponselnya yang seperti nya tengah menghubungi sahabat-sahabat Arjuna.
"Ya udah, nanti gue kasih alamat rumah sakitnya. Ingat lo jangan aneh-aneh gue tinggal sendirian. Gue nggak mau lagi ya Arion, dapat kabar duka. Cukup Arika aja yang pergi," pamitnya seraya menepuk bahu Arion yang mengangguk lemah.
Setelah Nata benar-benar pergi dari sana, barulah Arion terduduk lemas. Entah kenapa perasaan sakit itu kembali hadir. Arion tidak tahu dengan apa yang ia rasakan sekarang. Ia hanya merasa sakit, sebab ketika berita tentang kecelakaan yang menimpa Arjuna tersiar. Arion dapat melihat bagaimana banyaknya bunga mawar berhamburan di jalan. Tentu ia tahu kemana tujuan dari kekasih adiknya itu.
"K-kenapa? Kenapa kamu nggak jemput abang aja Dek...." Arion tidak mungkin menjelaskan pada Nata bahwa ia melihat Arika di kecelakaan yang menimpa Arjuna. Arion tidak mau lagi dianggap gila, sebab terus merasa bahwa adiknya itu masih ada.
Tapi yang ia lihat tadi benar-benar adiknya, Arion tak mungkin salah.
Ia yang sekarang tetap hidup meski terus diliputi rasa bersalah, sudah beberapa kali mencoba hal gila agar bertemu dengan Arika.
Namun, sekeras apapun ia ingin mati. Arion tetap hidup hingga detik ini. Kehilangan Arika memang membuat Arion gila, percobaan bunuh diri yang tidak tahu entah sudah berapa kali, tapi selalu berakhir gagal. Bahkan satu tahun terakhir keluarganya terus membujuk ia untuk kembali ke rumah tapi Arion tidak mau. Ia bahkan berulang kali berjanji pada keluarganya bahwa tidak akan pernah lagi menyayat nadi nya.
Arion hanya tidak ingin menambah sesak di dada jika ia tetap berada di rumah, terlebih jika ia selalu ingat bagaimana brengseknya dirinya terhadap Arika.
Terkesan lebay dan kekanakan, tapi memang itulah yang terjadi pada Arion. Sosok yang dulunya begitu kuat, tegas dan berpendirian. Nyatanya juga bisa berada di titik terlemah.
Semua hal tentang Arika memang indah, terlebih bagaimana sikap tulus yang dengan mudah memberi maaf padanya. Arion hanya masih belum bisa berdamai dengan semuanya, Arion hanya perlu waktu untuk menyakinkan dirinya sendiri bahwa hidup nya masih terus berjalan meski tidak ada lagi sang adik cadel di sisinya.
Ya, Arion hanya perlu waktu, tapi juga terkadang ia ingin sekali mati.
"Maafin Abang, Ka...." Ucapan maafnya mungkin tak lagi bermakna, tapi Arion yakin dibalik apa yang terjadi pada Arjuna hari ini, Arika tidak ingin orang-orang tersayangnya kenapa-kenapa.
•What should we do?•
Berita tentang kecelakaan Arjuna sekejap kilat sudah ramai dibicarakan. Mobil serta pengemudi yang menabrak Arjuna juga terluka cukup parah, tapi tidak separah Arjuna. Banyak orang bersimpati atas apa yang terjadi, apalagi orang-orang tahu bahwa Arjuna berencana mengunjungi kekasih hati nya, terbukti dari banyaknya bunga mawar yang berhamburan dan terkena darah.
KAMU SEDANG MEMBACA
What should we do?
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Tidak ada yang pernah tahu bahwa pertemuan singkat di lampu merah justru menjadi awal kisah mereka. Hanya sebuah plester dengan motif dino, tapi Arjuna justru jatuh cinta untuk pertama kalinya. Bukan pada plester nya...