FOLLOW WP @Secrettaa
TIKTOK @authorta
Ramaikan tagar #secrettaa #wpwhatshouldwedo #arikaangelina #arjunaartawijaya #arionharsadarma🌻HAPPY READING CHINGUDEUL🌻
Langit biru serta awan yang tampak indah menghiasi langit menjadi hal terfavorit Arika sekarang. Tidak tahu kapan awalnya, tapi sekarang Arika sangat menyukai memandang langit. Terlebih saat ini, di atas motor yang dikendarai oleh kekasihnya.
Arika mengeratkan pelukannya dan tersenyum ke arah langit. Merasa bahagia bisa menikmati masa-masa sekarang yang rasanya begitu cepat berlalu.
Sedang Arjuna yang memperhatikan di kaca spion pun ikut tersenyum juga. Ia sengaja memperlambat laju motornya hanya karena ingin menghabiskan lebih banyak waktu berdua dengan Arika. Arjuna akan merekam ini semua di dalam otaknya, lalu menyimpannya ke dalam kotak bernama kenangan dengan judul memori indah yang tidak akan pernah ia lupakan dalam hidupnya.
"Kak Juna?"
"Kenapa?" jawab Arjuna cepat seraya menoleh sebentar. Melihat wajah Arika yang masih saja tersenyum ceria.
Ia bisa merasakan gadis itu menyandarkan kepalanya di punggungnya dengan kedua tangan yang masih erat memeluknya.
"Makasih ya buat semuanya. Alika juga minta maaf kalau suatu saat nanti ingkalin janji kita."
Arjuna terdiam sesaat, sebelum terkekeh dan kembali tersenyum. "Lo kenapa sih akhir-akhir ini, aneh tau nggak. Ya, enggak pa-pa kalau lo ingkar, gue bakal terus nyamperin lo dimanapun lo berada. Enggak adil banget kalau misalnya lo ninggalin gue. Pokoknya gue bakal nyari lo! Tenang aja, nggak ada yang akan bisa misahin kita berdua, Arika."
Agaknya Arjuna lupa bahwa ia memang bisa berencana, tapi Tuhan yang lebih memiliki kuasa atas segalanya. Atau laki-laki itu hanya berpura-pura saja? Berpura-pura begitu yakin dengan ucapannya sedangkan hatinya sudah jauh hari merasa tak nyaman.
"Kalau Alika pelginya jauh dan nggak balik-balik lagi gimana? Kak Juna tetap mau nyali Alika?"
Sebelah tangan Arjuna langsung menggenggam kedua tangan mungil Arika yang masih memeluknya erat. Ia menggusap tangan itu cukup lama.
"Kok Kak Juna diam? Gimana?" tanya Arika polos seraya memajukan wajahnya hingga hampir membuat wajah keduanya bersentuhan.
"Lo jangan kemana-mana ya. Tetap sama gue, jangan tinggalin gue. Kalau lo berniat pergi, please pikirin sekali lagi. Gue nggak mau kehilangan lo Arika."
Kali ini Arika yang dibuat terdiam dengan pengakuan Arjuna yang begitu tiba-tiba. "Kak Juna secinta itu ya sama Alika."
"Hm, gue cinta banget sama lo sampai rasanya gue nggak bisa jauh-jauh dari lo. Gue selalu khawatir dan takut akhir-akhir ini Arika. Gue takut lo nyembunyiin sesuatu dari gue dan tiba-tiba pergi ninggalin gue. Gue nggak mau kayak gitu, Arika."
Arika tidak dapat menahan senyumnya juga mata yang berkaca-kaca, merasa haru mendengar pernyataan sang kekasih yang sepertinya begitu peka. Namun, Arika tetap tidak bisa mengatakan apapun sebab ia juga merasa tak yakin dengan apa yang terjadi ke depannya, tapi satu hal yang ia ketahui, ia tidak akan pernah bisa bersama selamanya dengan Arjuna.
"Alika tetap ada di sini, di hatinya Kak Juna. Kalau Alika nggak ada di depan Kak Juna pas Kak Juna sedih atau telpuluk sama keadaan, Alika ada di sini. Alika nggak kemana-mana selama Kak Juna ingat sama Alika."
Harusnya siang yang cerah ini tidak diisi dengan suasana sedih, tapi kedua insan yang sama-sama terdiam itu justru merasa sesak di dada mereka. Yang satu takut kehilangan dan ditinggalkan, sedang yang satunya takut ingkar.
KAMU SEDANG MEMBACA
What should we do?
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Tidak ada yang pernah tahu bahwa pertemuan singkat di lampu merah justru menjadi awal kisah mereka. Hanya sebuah plester dengan motif dino, tapi Arjuna justru jatuh cinta untuk pertama kalinya. Bukan pada plester nya...