KALIAN BACA INI JAM BERAPA?
AYO SPAM EMOT 🍌
KALAU BOLEH TAHU KALIAN DARI KOTA MANA AJA NIH?
JANGAN LUPA SENYUM DAN BAHAGIA YA
Follow wp : Secrettaa
Ig : aleeeeeeeee_0019DIHARAPKAN UNTUK VOTE DAN KOMEN SEIKHLASNYA YEORUBUN🐻
SPAM KOMEN DAN VOTE DARI KALIAN ADALAH SUATU KEBAHAGIAAN DAN PENYEMANGAT
🌻HAPPY READING🌻
Ternyata pelajaran pertama hari ini adalah olahraga, seluruh siswa-siswi kelas 11 IPA 2 tengah mengganti pakaian mereka. Tentu saja tempatnya terpisah antara anak laki-laki dan perempuan.
Arika yang belum begitu hapal AHS dengan percaya diri melangkah mengikuti teman-teman sekelasnya. Di sampingnya ada si bendahara yang terus saja bercerita banyak hal.
"... Lo tau, Arjuna sama Nata itu dulunya temen dekat. Kak Arion juga kalo nggak salah, cuma ya nggak tahu kenapa satu tahun terakhir ini mereka malah sering berantem. Kalo gue denger-denger sih katanya karena abangnya si Nata balapan sama Arjuna, terus heh Arika itu tempat ganti cowok!" Zila menarik Arika yang hendak membuka pintu di depannya.
"Hah, masa ini buat cowok sih. Alika udah capek jalan tau." Tanpa merasa bersalah Arika kembali mengikuti langkah Zila.
"Jadi, lo dari tadi nggak dengerin cerita gue nih?!"
Arika menggusap telinganya, "Zila nggak boleh teliak-teliak, belisik tau nggak!"
"Alika dengelin kok celitanya Zila."
"Masa, terus sampai mana cerita gue tadi?" tanya Zila yang penasaran. Keduanya memasuki ruang ganti bersamaan dengan siswi 11 IPA 2 lainnya dan segera mengganti pakaian mereka.
Arika tampak berpikir sejenak berusaha mengingat, tapi akhirnya ia hanya menyengir saja. "Alika lupa, hehe."
Zila hanya terkekeh melihat tingkah Arika yang menurutnya sangat lucu. Sampai tatapannya tanpa sengaja melihat bagian perut Arika seperti bekas jahitan. Sepertinya bukan hanya Zila yang terkejut, tapi beberapa teman sekelasnya yang juga berada dekat dengan mereka tak sengaja melihat itu pun tampak terkejut.
Ruang ganti ini memang ada tempat khusus mengganti bajunya, maksudnya di dalam ruang ganti ini disediakan satu tempat lagi yang bisa digunakan satu atau dua orang saja, tapi mereka berpikir jika satu persatu dari mereka masuk ke dalam ruangan itu maka akan membutuhkan waktu yang lama. Jadi, siapa yang mau saja memasuki ruangan itu. Dan Arika tidak mau repot-repot menunggu, jadi ia memutuskan mengganti di sini saja bersama Zila dan beberapa teman sekelasnya yang lain.
"Arika?"
Yang dipanggil hanya bergumam dan tetap fokus mengganti seragamnya dengan pakaian olahraga.
"Heh, kenapa kalian liatin Alika gitu? Ada yang aneh ya atau kalian liat penampakan?" tanyanya heboh dengan kedua mata melotot. "Ih Zila kenapa diam, sih! Alika kan jadi takut."
Zila segera menggelengkan kepalanya. "Enggak. Udah selesai 'kan ganti bajunya. Kita ke lapangan aja langsung."
"Tapi lokel Alika yang mana? Alika lupa," ujar Arika jujur saat melihat Zila dan teman-temannya yang lain tampak memasukkan baju mereka ke loker.
KAMU SEDANG MEMBACA
What should we do?
Ficção Adolescente[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Tidak ada yang pernah tahu bahwa pertemuan singkat di lampu merah justru menjadi awal kisah mereka. Hanya sebuah plester dengan motif dino, tapi Arjuna justru jatuh cinta untuk pertama kalinya. Bukan pada plester nya...