"jangan takut menang kalahnya. Yang pemting itu mencoba dan cari pengalaman. Menang itu bonus, kalah bukan masalah"
/╲/\╭(•‿•)╮/\╱\
"Asiy" Bina menepuk pundak Asiy yang sedang berbincang bincang dengan teman sekelasnya.
"Apa?"
"Dipanggil Bu Eka di kantor"
"Ngapain?" Tanya Asiy bingung. Bina hanya mengendikkan bahunya.
"Anterin ya" pinta Asiy yang disetujui Bina, lalu mereka turun ke lantai dasar, ruang guru.
"Assalamualaikum" ucap Asiy dan Bina saat sudah sampai di pintu kamtor guru.
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Ada apa Asiy, Bina?" Tanya bu Nana yang mejanya paling dekat dengan pintu.
"Mau cari bu Eka. Ada bu?" Balas Asiy dengan bertanya.
"Bu Eka ada yang nyariin" ucap bu Nana pada bu Eka yang duduk tepat di belakangnya.
"Asiy, Bina, sini masuk!" Perintah bu Eka. Asiy dan Bina melangkah menghampirinya.
"Ada apa bu?" Tanya Asiy to the point.
"Sebelumnya saya mau bilang makasih sama Bina karena udah amanah manggilin Asiy" bu Eka menatap Bina, Bina mengangguk.
"Jadi gini, Siy. Ibu mau minta tolong sama kamu" bu Eka terlihat serius.
"Minta tolong apa ya bu?"
"Kamu mau nggak gantiin Fika olimpiade matematika?"
"Olimpiade yang kemarin diumumin bukannya untuk kelas sebelas sama kelas dua belas ya bu?" Asiy mengusap lengan kanan atas nya dengan tangan kiri. Terlihat ingin menolak namun tak enak.
"Iya, tapi Fika yang udah siap mendadak mggak bisa. Sementara anak lain yang berpotensi ada yang sakit dan pulang. Dan ibu cuma kepikiran kamu. Bisa ya?" Asiy tersenyum menutupi kebingungannya.
"Tapi saya kan belum tau materi olimpiade nya bu" Asiy masih mencari alasan. Ayolah, sepintar apapun dirinya kalau mendadak gini ya nggak siap.
"Kalau itu sih gampang, Siy. Nanti ibu kasih jam tambahan, atau kalau ibu nggak bisa, ibu bakal minta tolong yang lain. Kamu mau kan Siy? Cuma kamu yang ibu pikirkan. Cuma kamu yang ibu harapkan" rasanya Asiy sedang mendapat perintah bukan tawaran, itu membuatnya hanya bisa mengangguk.
"Terimakasih, Asiy. Ibu mohon kerjasamanya. Jangan takut menang atau kalahnya, yang penting itu mencoba dan cari pengalaman. Menang itu bonus, kalah bukan masalah" Asiy mengangguk lagi.
"Nanti pulang sekolah kamu bisa kesini, kalau tidak ada saya, ambil aja materi olimpiadenya di meja ini" Asiy sudah seperti boneka saja, hanya bisa mengangguk meski mungkin habis ini ia akan berpusing-pusing ria.
"Ya udah, itu saja. Kalian bisa kembali ke kelas"
"Terimakasih bu. Kami pamit dulu. Assalamualaikum" ucap Asiy yang diamini Bina.
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh"
*_*
Sudah dua minggu Asiy mengikuti les tambahan bersama bu Eka dan kurang seminggu lagi waktu persiapan mereka. Bu Eka termasuk guru yang sibuk karena mengurus banyak kelas dengan dua bidang, matematika dan fikih. Dan karena ini di penghujung semester, semua huru bertambah sibuk tak terkecuali bu Eka.
Les yang diikuti Asiy tidak dilakukan setiap hari. Hanya saat bu Eka ada waktu luang saja, saat ini jadwal Asiy les. Tapi bu Eka malah tidak ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
love you in my prostration
RomancePLAGIAT DILARANG MENDEKAT, PLEASE!!!! ayahku memberi ku nama Asiyah agar aku bisa setangguh Asiyah sang mawar gurun pasir. Namun ayahku tak ingin aku menikah dengan lelaki seperti Fir'aun, ayahku ingin aku menikah dengan lelaki sebaik Ali. Sesuci ci...