Awalnya Azam ke restoran hanya untuk menemui kliennya, tapi saat melihat dua teman istrinya Azam menghampiri mereka.
"Assalamualaikum" sapa Azam.
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" Ata dan Leana menoleh "eh kak Azam?" Ucap mereka bersamaan.
"Hai, Asiy di mana? Katanya mau pergi sama kalian tadi pagi?"
"Asiyah tadi lagi di toilet kak, nggak tahu kok nggak balik-balik"
Mendengar itu sebersit rasa khawatir datang di hatinya, membuat Azam melangkahkan kakinya ke toilet. Mumpung kliennya juga belum datang, tapi sebelum sampai di toilet, mata adzan menangkap sileut tubuh seseorang yang sangat dikenalinya.
Azam mengerutkan keningnya itu seperti istrinya. Azam melangkahkan kakinya mendekat Asia bersama seorang pria? Berdua? Tanpa berpikir panjang Azam menarik tangan Asiy.
(´∩。• ᵕ •。∩')
"Mas" Asiy menyentuh tangan Azam. Azam diam bahkan sejak tadi mobil yang mereka tumpangi belum juga bergerak.
"Mas Azam" panggil Asiyah lagi. Azzam berdehem, tangannya mengepal erat di kemudi, berusaha meredam amarahnya dan itu terlihat sangat menakutkan. Azam tidak pernah marah padanya hanya beberapa kali menegurnya kalau Asiy salah.
"Mas"
"Jelasin!" Azam menatap Asia tajam membuat Asia semakin ketakutan.
"Ini tuh-"
"Jelasin kenapa kamu justru duduk berdua dengan seorang pria padahal izinnya kamu jalan sama dua teman kamu" Azam menatap Asia semakin tajam.
"Mas jangan marah"
"Jelasin Asiy!" Asiyah menghembuskan nafasnya pelan.
"Tadi aku mau ke toilet, tapi ketubruk orang. Ternyata dia itu temen aku dulu, terus dia ngajak ngobrol dan aku nggak enak buat menolaknya. Cuma itu"
"Dan kamu mengiyakan padahal tahu kalau hanya berdua"
"Ya-iya kan-"
"Asiyah kamu itu udah punya suami. Kamu harusnya bisa jaga jarak sama lawan jenis, gimana kalau ada orang yang kenal kamu terus lihat itu bakal jadi fitnah Asiy"
"Maaf" Asiy menundukkan wajahnya.
"Dan kenapa dia bilang kalau dia kamu ceweknya" Azam bertanya masih dengan tatapan tajamnya.
"Dia cuma bercanda, dia emang suka gitu, nggak serius kok" Asiy meremas roknya, maafkan Asia karena berbohong demi menjaga perasaan suaminya yang sedang marah ini.
"Dia nggak tahu kalau kamu menikah sama aku?" Asiy menggeleng "temen apa yang enggak tahu status terpenting sama hidup temannya"
"Dia baru aja ke sini"
"Emangnya dia orang mana?"
"Jakarta"
"Kenapa ke sini?" Asia diam tidak mungkin kalau dia bilang bahwa Arkan ke sini untuk menemuinya dan menemui janjinya yang ada nanti Azam akan benar-benar marah.
"Nggak tahu, belum juga ngobrol udah ditarik sama mas Azam" Asiy bersedekap sambil menatap lurus ke depan pura-pura merajuk untuk menutupi kegelisahannya maafkan Asia yang laki-laki berbohong.
KAMU SEDANG MEMBACA
love you in my prostration
RomancePLAGIAT DILARANG MENDEKAT, PLEASE!!!! ayahku memberi ku nama Asiyah agar aku bisa setangguh Asiyah sang mawar gurun pasir. Namun ayahku tak ingin aku menikah dengan lelaki seperti Fir'aun, ayahku ingin aku menikah dengan lelaki sebaik Ali. Sesuci ci...