Setelah makan siang, Sehun memutuskan untuk melihat latihan para prajurit di kamp tersebut sedangkan Yuri harus terjebak dalam ruangan petinggi dan membicarakan soal anggaran yang akan dikucurkan untuk kamp itu nantinya.
Karena Sehun tidak terbiasa dengan pembahasan itu makanya ia menghindar dan kini berakhir di lapangan tempat para prajurit berlatih bersenjata.
Matanya terus menatap tajam setiap pergerakan yang dilakukan satu atau dua orang serta menilai berdasarkan proses dan hasilnya. Ia sangat fokus sampai akhirnya Yunho datang dan sedikit membuyarkan konsentrasinya.
Sehun hanya menyapanya singkat dengan tundukkan kepala lalu kembali menatap latihan dan mengabaikan eksistensi pria yang menatapnya kini.
"Keahlian utamamu menembak?", Yunho membuka suaranya membuat Sehun kini menolehkan kepalanya kembali.
"Tidak, aku ahli dalam semua bidang.", jawab Sehun penuh percaya diri dan tidak terdengar ramah, Sehun sengaja membangun jarak di antara mereka.
Yunho tertawa sebagai respon dari jawaban Sehun tadi. Kurang lebih satu menit sebelum ia menghentikan tawanya lalu menepuk bahu Sehun pelan.
"Woah, aku suka betapa besar kepercayaan dirimu.", pujinya sementara Sehun menatapnya tanpa ekspresi.
Keheningan terjadi di antara keduanya membuat suasana di antara mereka menjadi canggung terutama bagi Sehun karena sosok di sebelahnya sama sekali tidak bisa diduga olehnya.
"Jika ingin berbicara, lakukan sekarang selagi aku ingin mendengarkannya.", ucap Yunho tiba-tiba memecah keheningan itu membuat Sehun sedikit terkejut karenanya.
"Gerak-gerikmu serta tatapanmu seakan mengatakan bahwa ada yang ingin kau bicarakan denganku.", tambahnya.
Bagi Sehun posisinya tidak menguntungkannya. Pria di sebelahnya sulit untuk ia baca. Sehun akui ia kalah perihal tersebut, Yunho jauh lebih cepat tanggap daripada yang ia duga.
"Apapun rencanamu pada Yuri, jangan ganggu dia.", ucap Sehun.
"Ahh, pasti kau sudah mendengar ceritanya kan?", tanya Yunho sebagai reaksi pertamanya.
"Ya.", jawab Sehun.
"Aku sendiri yang akan membunuhmu jika kau membayahakannya. Aku akan selalu mengawasimu.", Yunho tertawa setelahnya. Yaa, pria itu tertawa geli bahkan sampai memegang perutnya membuat Sehun menatapnya dengan kening berkerut.
"Memangnya apa istimewanya gadis itu? Dia hanya anak yang terlahir beruntung sebagai anak raja. Dia tidak akan bisa melalukan pekerjaannya dengan baik.", ucap Yunho yang mampu menyulut emosi Sehun saat ini.
"Jaga bicaramu. Kau tidak tahu apapun.", Sehun meraih kerah baju Yunho sedangkan pria itu masih santai dan tidak menunjukkan akan menarik kata-katanya.
"Ok, bagaimana jika begini saja, lakukan pertandingan denganku di sini.", tantang Yunho dengan dagunya yang terangkat untuk menantang Sehun.
"Jika kau ingin melindunginya. Setidaknya aku harus tahu seberapa kemampuanmu."
~
Yuri berlari kecil menuju ke tempat latihan fisik yang ada di bagian barat Kamp, di belakangnya Dohwan berusaha menyamakan langkahnya dengan Yuri.
"Pelan-pelan, aku akan kerepotan jika kau terjatuh.", protes Dohwan yang kewalahan dengan Yuri yang langsung berlari saat mendengar soal pertarungan Sehun dan Yunho.
"Bagaimana aku bisa melakukannya?! Hatiku sangat tidak nyaman sekarang!", balas Yuri dengan meninggikan suaranya.
Keduanya tiba di sebuah gedung yang biasa dipakai untuk pertandingan bela diri yang menggunakan fisik. Di tengah lapangan sudah ada Sehun dan Yunho yang berada di tengah pertandingan dimana keduanya sudah saling menyerang.
![](https://img.wattpad.com/cover/267101967-288-k94143.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Difficult, But Easy (Completed)
Fiksi PenggemarKisah seorang putri kerajaan monarki Korea yang jatuh cinta pada seorang perwira perang kerajaan yang mengabdikan hidupnya untuk negara. "Sulit jika kau hanya memikirkannya, tapi akan jauh lebih mudah jika kau mencobanya.", - Oh Sehun. "Aku tidak se...