29

5.8K 776 65
                                    

Aku tersenyum tipis melihat indahnya pemandangan pantai Sadranan, Gunung Kidul, Yogyakarta

Pantai indah berpasir putih dan bertaburan karang koral yang membuat pantai ini semakin menawan bahkan pemandangan disini benar-benar membius diriku

Aku duduk di atas pasir putih dan menatap birunya air laut, kulihat kak Atsuko dan kak Kaitlyn melakukan foto mesra dengan Kevin yang menjadi fotografer mereka,  sedangkan teman-teman kak Atsuko sibuk berenang bersama kak Aera, kalau Ileana sih aku gak tau kemana, mungkin dia nungguin mobil di tempat parkir

Kak Aera memang menepati ucapannya bahwa dia tidak akan peduli lagi denganku, dia sekarang juga sudah tidak menganggukku lagi dan dia sekarang memilih bermain air bersama teman-teman kak Atsuko

Itu bagus....karena aku jadi bisa tenang lagi dan tidak harus merasa bersalah karena kak Aera mencintai ku

"Kamu memang benar-benar sadar diri"

Aku menoleh kesamping , kulihat kaki mulus berada didepanku dan kepalaku kini mendongak keatas saat Ileana berdiri di sampingku sambil berpangku tangan, aku memilih menatap kearah lain

"Kamu itu penurut dan sedikit tolol"

Apa dia sedang memujiku? Atau dia sedang menghinaku?

Aku menghela nafas panjang tanpa mau memperdulikan ucapan nya , pengganggu

"Kamu pikir aku ini gila karena aku jadi ngomong sendiri?"

Aku gak bilang dia gila kan? Dia yang merasa bahwa dia sendiri yang gila

"Please go.....i want to be alone",sahutku pelan

"Why? Apa menurutmu aku ini hama yang harus pergi?"

Ckk sebenarnya mau dia apa sih? Kenapa masih mengganggu ku padahal aku juga sudah menjauhi kakaknya seperti yang dia mau

Aku menoleh kearah Ileana dan menatap kedua mata Ileana dengan lekat, kulihat Ileana mengalihkan pandangannya saat tatapan kami bertemu satu sama lain dan dia juga berdehem pelan "ekhem, aku denger-denger dari Kevin kalau tanahmu banyak"

Tanahku? Kevin bangsat, ngapain dia bilang ke Ileana kalau aku punya beberapa tanah?

"Lalu?"

"Kenapa kamu gak beli mobil keren buat deketin Agne?"

Astaga perempuan ini, dia pikir Agne menolakku karena aku gak kaya? No....dia menolakku karena aku bukan typenya, lagian aku juga gak mau jual tanah demi sebuah mobil

Investasi tanah itu lebih menguntungkan daripada investasi mobil, lebih baik punya harta yang di sembunyikan daripada di umbar

Aku memilih menghela nafas pelan dan menutup bibirku rapat-rapat, kulihat Ileana menoleh kearahku dan menaikan sebelah alisnya "kenapa diam?"

"Sejak kapan kamu jadi banyak bicara? Bukannya kamu itu irit bicara?",sahutku dengan kesal

"Cihh"

"Lagian kehidupan ku itu bukan urusanmu jadi jangan mengangguku"

Aku memilih berdiri dan meninggalkannya, langkahku kini menyusuri kearah parkiran mobil, kubelokan kakiku kearah penjual bakwan malang

Aku duduk di salah satu kursi, tepatnya di bawah pohon dengan santai "bang, bakwan malangnya 1 ya"

"Siap kak"

Kulihat sekeliling ku yang lumayan ramai dan banyak pengunjung yang menggelar tikar disini, tapi aku gak heran juga sih kalau disini ramai, soalnya pantainya ini keren

"Ini kak"

"Makasih bang"

"Sama-sama"

Kutatap mangkok yang berisi bakwan malang dengan tatapan yang berbinar dan tiba-tiba ada sebuah tangan yang mengambil mangkuk bakwan malangku, aku langsung menoleh kearah kak Aera yang langsung menyantap bakwan malangku

Don't You Remember (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang