Tok tok tok
Cklekk
"Tasya, Bian mau pam....."
"Kalian kenapa? Kalian bertengkar? Dan kenapa baju Nanda tidak ada semua?",tanya papa Tasya dan aku memilih menunduk dalam
Papa Tasya menghampiri kami dan papa kini menatap Tasya "kamu cuci muka dulu dan antar Bian sampai depan, papa mau bicara sama Nanda"
"Tapi pa...."
"Sudah sana",usir papa lalu merangkul ku dan mengajakku duduk di balkon kamar Tasya
Papa menatapku dengan lekat dan ibu jarinya menyeka air mataku dengan ibu jarinya "Nanda...."
"Iya pa?"
"Kapan kamu mau terbuka pada kami dan istrimu hum?"
Kepalaku mendongak dan melihat papa Tasya tersenyum tipis kearahku "maaf jika papa menyuruh orang untuk mengawasimu selama ini, bukannya papa tidak percaya padamu tapi papa hanya ingin tau keadaan kamu"
Deg
"Papa yang bilang pada Tasya bahwa kamu sakit seminggu ini, apa kamu tau khawatirnya dia? Dia sangat khawatir padamu Nanda. Saat kamu sudah pulang, papa menyuruh Tasya agar Tasya mengatakan padamu bahwa seminggu ini kamu selingkuh dan tidak pulang kampung, papa menyuruh Tasya berkata seperti itu agar kamu lebih terbuka akan masalahmu pada istrimu"
"Tasya juga tau kamu menggadaikan bbkb mobilmu ke Atsuko, hanya saja papa lagi-lagi menyuruh Tasya untuk mengatakan bahwa kamu menemui mantanmu, papa tidak ingin merusak kebahagian kalian, sebenarnya tujuan papa hanya 1....kamu lebih terbuka pada kami, tolong maafkan papa jika cara papa salah untuk membuatmu terbuka pada kami"
Deg
Kedua tangan kekar papa menangkup kedua pipiku "kamu sudah berkeluarga Nanda...apa kamu akan terus menerus menyimpan masalahmu sendiri hum? Apa kamu akan terus berjuang sendirian? Lalu apa gunanya kalian menikah jika tidak mendukung atau membantu satu sama lain? Jangan merasa sendirian Nanda, Tasya istrimu dan dia tempat berkeluh kesahmi"
"Maaf pa, aku hanya tidak ingin membebani Tasya, aku sudah sangat bersyukur Tasya menerimaku apa adanya, aku hanya tidak ingin Tasya memikirkan masalahku, aku hanya ingin Tasya terus bahagia",sahutku pelan
"Hey dengar....apa kamu akan bisa bahagia jika kamu terus memikirkan kebahagiaan orang lain terus menerus seperti ini? Kamu dan Tasya itu sudah menikah, kalian susah dan senang harus bisa bareng-bareng, kalaupun Tasya sudah menerima kamu apa adanya, tapi kenapa kamu berkerja keras sendirian Nanda? Apa kamu minder saat kamu tau Bian menyukai Tasya?"
Bibirku terbungkam rapat dan papa menghela nafas pelan "kalaubpun Tasya menyukai Bian, papa sudah menikahkan mereka dari dulu, tapi Tasya sukanya sama kamu, bukan sama Bian...Tasya cintanya sama kamu dan Tasya juga ingin menikahnya dengan kamu"
"Papa dan istri papa sudah menerima kelainan Tasya, apa kamu pikir mudah untuk menerima fakta bahwa anak kami satu-satunya menyukai sesama jenisnya? Sangat susah Nanda... tapi yang kami pikirkan adalah kebahagiaan Tasya, bukan hal lain"
"Jadi papa sangat minta tolong padamu, terbukalah pada kami, setidaknya biarkan istrimu tau masalahmu, keadaan mu dan kondisi mu"
Aku memilih menunduk ketika mendengar ucapan papa yang panjang lebar dan menggigit bibir bawahku pelan
"Kamu jangan minder sama kekayaan Bian, kamu lupa kalau mertuamu ini kaya? Bahkan kekayaan mertuamu ini melebih kekayaan Bian, jadi jangan merasa minder"
"Aku tau Tasya hanya menyukai ku tapi aku hanya merasa...."
"Cemburu?",tanya papa
Aku mengangguk pelan dan papa tersenyum lebar "jadi seorang Nanda itu bisa cemburu juga huh?"
![](https://img.wattpad.com/cover/299945565-288-k926213.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't You Remember (Completed)
RomanceIni tentang kisah hidupku yang berubah seketika setelah bertemu dengan dia GXG STORY *HANYA CERITA FIKSI MOHON MAAF JIKA ADA PERSAMAAN NAMA, TEMPAT, KARAKTER, CAST (HANYA FIKSI/IMAJINASI) DAN YANG LAINNYA CERITA INI DI BUAT BERDASARKAN IMAJINASI SEM...