Aku kini berbaring menghadap Tasya dan Anlen, bibirku rersenyum manis melihat Anlen yang sedang meminum asi dari payudara Tasya saat Tasya berbaring miring menghadap ku saat ia sedang menyusui Anlen
Kedua mataku berkedip pelan saat tangan kecil Anlen memegang payudara Tasya yang lumayan besar
"Kakak mau juga?"
"Ya?!!"
"Kakak mau minum asiku juga?"
Aku menggeleng cepat dan kulihat Tasya tersenyum menggodaku "yakin nih? Yang satunya nganggur lho"
"Ekhem enggak"
"Kak...."
"Iya sayang?",sahutku dan sedikit mendekat kearahnya
Tasya mengusap rambut cepakku dengan perlahan dan menatap wajahku dengan lekat "gimana belajar bisnisnya? Susah?"
Aku mengangguk pelan dan menempelkan wajahku di lengan Anlen yang kecil "lagian aku kan anak otomotif bukan anak bisnis"
"Gak papa sayang, nanti juga makin lama makin pinter kok, oh ya....keadaan bunda kakak gimana? Udah sehat?"
"Aku gak tau, ya semoga saja bunda dan seluruh keluargaku dalam keadaan sehat"
"Amiiin"
"Pasti capek banget ya jadi kakak, aku gak bisa bayangin kalau aku yang jadi kakak, mungkin aku udah mati muda"
Kukecup pipi Anlen cukup lama "kalian yang buat aku kuat, jadi tetaplah disisiku"
"Pasti sayangnya aku"
Jari jemari Tasya menyentuh daun telingaku "kakak dulu cita-citanya apa?"
Kepalaku mendongak dan Tasya menyentuh pipiku sambil terus memperhatikan wajahku "aku gak punya cita-cita"
Alis sebelah Tasya terangkat seolah-olah tak percaya dengan jawabanku "masak sih?"
"Humm sebenarnya dulu aku pengen jadi tentara, tapi nilaiku sudah pasti tidak akan lolos , jadi ya mundur aja karena aku gak mau jadi tentara hasil suap"
"Iya bener sih, lebih bangga karena usaha sendiri bukan karena usaha menyuap"
Aku terkekeh pelan sedangkan Tasya menggendong Anlen dan dibaringkan ke tempat tidur pribadi milik Anlen. Tasya kembali berbaring disampingku dan menatap wajahku lagi
Aku gak tau kenapa Tasya semakin lama semakin sedikit posesif padaku, misalnya nih....kadang dia sering ngecek isi ponselku sebelum kita tidur, padahal gak ada yang ngechat aku sama sekali kecuali Kevin dan teman-teman nya kak Atsuko
"Kak...."
Jemari tangannya menyentuh permukaan bibirku dan menekan permukaan bibiku, sorot mata Tasya dan sorot mataku bertemu satu sama lain seolah-olah tatapan kami tidak ingin beralih ke arah lain "bibir ini bekas siapa aja hum?"
Deg
"Ah itu...."
"Cuma kak Aera aja atau...."
Kugigit bibir bawahku pelan saat Tasya menatapku dengan lekat dan ia terlihat nampak berfikir "jadi ciuman pertama kakak itu kak Aera?"
"Bukan"
Kedua mata Tasya membulat sempurna "jangan bilang yang ngambil ciuman pertama kakak itu kak Agne?"
Aku menggeleng pelan dan nenghela nafas panjang "bukan, aku tidak ingin membahasnya karena sejujurnya itu rahasia masa lalu, tapi kamu juga berhak tau karena kamu istriku"
Kutarik nafasku dalam-dalam dan kuhembuskan secara perlahan "sebenarnya yang mengambil ciuman pertamaku itu seorang laki-laki"
Kulihat Tasya sangat syok "serius kak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't You Remember (Completed)
Roman d'amourIni tentang kisah hidupku yang berubah seketika setelah bertemu dengan dia GXG STORY *HANYA CERITA FIKSI MOHON MAAF JIKA ADA PERSAMAAN NAMA, TEMPAT, KARAKTER, CAST (HANYA FIKSI/IMAJINASI) DAN YANG LAINNYA CERITA INI DI BUAT BERDASARKAN IMAJINASI SEM...