"APA-APAAN INI"
Deg
Aku langsung melepaskan pelukanku saat mendengar suara kak Kaitlyn namun kak Aera dengan kuat menahan pundakku agar aku tetap memeluknya
"Kak...",ucapku pelan
"Gak, jangan hiraukan dia, anggab saja tadi suara setan",sahut kak Aera sambil menepuk-nepuk pundakku
"Aera, apa-apaan kamu, cepet lepasin pelukan kamu"
Aku hendak melepaskan pelukanku namun kak Aera menahan punggungku dengan kuat "ssttt sudah kubilang jangan hiraukan"
Aku segera mengusap air mataku dengan kasar dan aku menoleh kesamping saat ada yang memegang pundakku, kulihat kak Atsuko tersenyum tipis kearahku lalu menggerakan tangannya kearahnya "peluk aku aja"
"Gak kak, aku gak akan biarin siapapun meluk pa...."
"Jangan membuat kakakmu semakin marah Aera, jangan egois seperti kakak kamu",potong kak Atsuko dan kak Aera menghela nafas kasar sambil mengendurkan pelukannya
Kak Atsuko menarik lenganku dan memelukku dengan erat "kamu bawa kakakmu itu masuk, biar aku yang nenangin Nanda"
"Atsuko , kenapa kamu ikut-ikutan...."
"Stop Kai, kamu jangan egois seperti ini, kamu melarang hubungan mereka padahal Aera gak melarang hubungan kita, jangan keras kepala Kai",sahut kak Atsuko panjang lebar
"Aku dan Aera berbeda, aku hidup dengan uangku sendiri dan Aera hidup dengan uangku, jadi dia harus nurut sama aku"
Kudengar kak Atsuko menarik nafasnya dalam-dalam "kalau begitu biar Aera hidup dengan uangku"
"Atsuko....jangan ikut campur urusan keluargaku ya"
"Urusan keluargamu? Lalu kamu anggap aku apa? Orang lain?",tanya kak Atsuko dan bisa kurasakan tangan kak Atsuko menekan punggungku
"Bukan gitu, cuma..."
"Cuma apa? Jadi selama ini kamu menganggapku sebagai orang lain hah?"
"Atsuko stop...aku gak mau ribut sama kamu"
"Kalau gitu jangan urusin urusan adik kamu lagi, jangan menjadi orang yang egois, aku benar-benar gak suka sama orang yang egois dan gak punya perasaan sama sekali",ujar kak Atsuko lalu menarik lenganku untuk berjalan menuju gazebo halaman rumah nya
Aku dan kak Atsuko duduk saling berdampingan, kurasakan jemari tangan kak Atsuko merapikan poni rambut ku "berat?"
Kepalaku mendongak dan menatap kak Atsuko dengan sendu sedangkan kak Atsuko tersenyum tipis "apa kamu benar-benar punya perasaan sama Aera?"
"Biasanya sih kalau orang sedih, depresi , stress atau sedang dalam titik terendahnya itu larinya ke orang yang dia cintai"
Aku hanya bisa menunduk dalam "maaf kak"
"Gak perlu minta maaf Nanda, kamu berhak mencintai siapapun dan Aera juga berhak mencintai siapapun, malahan aku atau Kaitlyn itulah yang gak berhak melarang kisah percintaan kalian, kamu orang baik....aku percaya kamu gak akan menyakiti hati Aera, jadi berjanjilah padaku untuk selalu disamping Aera apapun yang terjadi"
Kupejamkan kedua mataku perlahan dan mengangguk, kurasakan tanganku disentuh oleh tangan kak Atsuko "so....apa kamu mau cerita soal masalahmu sampai kamu menangis dan datang kesini?"
Kedua mataku terbuka perlahan lalu menggeleng "maaf kak, aku...."
Kuusap air mataku dengan kasar ketika air mataku kembali mengalir dan kak Atsuko memelukku kembali lalu membelai punggungku dengan lembut "aku gak tau seberat apa masalahmu sampai perempuan sekuat kamu bisa menangis seperti ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't You Remember (Completed)
RomansaIni tentang kisah hidupku yang berubah seketika setelah bertemu dengan dia GXG STORY *HANYA CERITA FIKSI MOHON MAAF JIKA ADA PERSAMAAN NAMA, TEMPAT, KARAKTER, CAST (HANYA FIKSI/IMAJINASI) DAN YANG LAINNYA CERITA INI DI BUAT BERDASARKAN IMAJINASI SEM...