43

5.2K 731 73
                                    

Kuparkirkan motorku tepat di depan halaman rumahku dan kulepaskan helm di kepalaku lalu kuletakan helm itu di kaca spion motorku sebelah kanan

Kepalaku menoleh kebelakang saat kudengar sebuah mobil masuk kedalam halaman rumahku

Kulihat kak Aera keluar dari mobil dengan wajah datar lalu menutup pintu mobilnya dengan keras dan kasar

Bukk

"Darimana aja kamu?"

Kak Aera berdiri tepat di depanku dengan tatapannya yang tajam menusuk di kedua mataku "hebat ya, 3 minggu gak bisa di hubungin sama sekali, gak ada kabar bahkan aku tanya temen-temen kamu juga gak ada yang tau kamu kemana, kamu libur semester tapi gak pernah ada kabar, setiap malam aku kerumah kamu dan rumah kamu selalu kosong, sebenarnya kamu kemana? Ngesex sama perempuan-perempuan di luar sana? Atau kamu party sama tante-tante?"

"Aku ke kota S, di rumah bundaku",sahutku berbohong

Aku gak mungkin mengatakan hal yang sejujurnya karena hanya akan membuat kak Aera marah, so..... lebih baik aku berbohong demi kebaikanku dan kak Aera

"Kerumah bundamu? Lalu kenapa kamu gak pernah sekali ngasih kabar ke aku hah? Setidaknya kamu bisa kan ngasih aku kabar 1 kali sehari, sebenarnya aku ini siapa kamu sih? Aku udah gak penting lagi buat kamu? Iya gitu?"

Bibirku terbungkam rapat melihat air mata yang mengalir di kedua pipi kak Aera, tangan kananku langsung di tepis kak Aera saat aku hendak memegang pipinya "gak usah sentuh aku, dan gak usah sok perhatian, kamu itu brengsek"

"Kakak mau putus?"

"Ahhh jadi kamu mau aku putusin kamu? Iya? Biar kamu bisa jadian sama yang lain, gitu?"

Aku menggeleng pelan "bukan gitu, kalau kakak capek sama aku, kakak bisa putusin aku, jangan paksain hubungan sama aku, karena kakak akan tersiksa jika kakak memiliki hubungan denganku"

"Sebenernya perempuan mana yang membuat mu berani berkata seperti itu padaku?"

Perempuan? Tidak ada perempuan manapun yang bisa membuat ku berpaling dari kak Aera, tapi aku harus menyembunyikan sesuatu hal yang kak Aera gak boleh tau, karena sesuatu hal itu adalah privasiku

Aku tidak mengabari kak Aera karena kak Aera terlalu posesif denganku, aku gak mau dia merusak rencanaku dan impianku, so....aku tidak ingin siapapun menggagalkan tujuan hidupku, termasuk orang yang aku cintai sekalipun

"Kakak jangan ngomong gitu, gak ada perempuan....."

"Agne? Iya? Kamu bisa bilang gitu supaya kamu bisa sama Agne? Perempuan yang dulu kamu puja-puja dan kamu sukai itu? Kamu sudah menaklukkan dia dan sekarang kamu sudah mulai berselingkuh dengannya, iya gitu?"

Aku hanya bisa tersenyum kecut "Agne? Kenapa kakak selalu menuduhku berselingkuh?"

Kenapa Agne jadi tersangkut masalah ini? Padahal aku juga gak ketemu Agne sama sekali, telfonan sama chat-chatan aja gak pernah

"Memang kenyataannya begitu kan? Bahkan selama 3 minggu ini pun aku gak tau kamu dimana, sedang apa dan sama siapa, aku gak menuduh karena kamu memang gak bisa di hubungi sama sekali",sahut kak Aera dengan suara yang sedikit keras

Oke, aku sudah capek di tuduh terus, capek karena aku di tuduh sesuatu yang gak aku lakukan sama sekali

Kutarik nafasku dalam-dalam "intinya kakak sekarang mau apa?"

Tubuhku tersentak kaget saat kedua tangan kak Aera mencengkeram kuat kerah kemeja yang aku pakai "aku ingin kamu menganggapku, menggagapku sebagai kekasihmu, bercerita semuanya denganku dan tidak ada yang disembunyikan dalam hubungan kita, tapi..... kamu brengsek Nanda, selama ini kamu gak pernah terbuka sama aku, bahkan aku gak tau apa-apa tentang kamu dan kehidupan mu, aku hanya tau kamu datang padaku untuk menangis dan memelukku tanpa aku tau apa penyebab kamu seperti itu, aku masih sabar dan gak bertanya apapun, tapi kamu semakin hari semakin keterlaluan Nanda, aku kurang sabar apalagi?"

Don't You Remember (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang