Season 2- 26

4.8K 661 59
                                    

"KAK NANDAAA"

Deg

Aku segera mematikan kompor saat mendengar teriakan dari Tasya dan aku langsung berlari masuk kedalam kamarku lalu menuju kamar mandiku

"Kamu kenapa Tasya? Ada yang sakit hum?",tanyaku sambil berdiri di balik pintu kamar mandi lalu menatap keadaan Tasya yang berdiri didepan wastafel

Kulihat Tasya menutup mulutnya sambil menatap testpack yang ia pegang lalu ia menatapku dengan tatapan kedua matanya yang berbinar "aku hamil kak"

"Hamil?"

Tasya mengangguk mantap "iya, program bayi tabung kita berhasil, aku hamil"

Aku menerima testpack yang Tasya berikan padaku dan kedua mataku sontak membulat sempurna saat melihat garis dua di testpack tersebut

Demi apa Tasya hamil? Dan aku akan tambah anak lagi? Serius ini Tasya hamil? Seriusan?

Tasya memelukku dengan erat sedangkan aku masih berdiri kaku dan tidak percaya "aku hamil, aku seneng banget kak"

"Papa...mama kenapa teriak?"

Aku menoleh kebelakang dan melihat David yang baru saja masuk kedalam kamar mandiku

Tasya melepaskan pelukanku dan kini dia berjongkok untuk memeluk David dengan erat "mama hamil sayang, sebentar lagi kamu bakalan punya adik"

Kulihat David tersenyum lebar "David bakalan punya adik? Seriusan?"

Tasya tersenyum manis dan mengangguk mantap "iya sayang, kamu akan punya adik, kamu seneng kan sayang?"

"Iya ma, David seneng banget, akhirnya David punya adik"

Kedua mataku berkedip pelan saat Tasya menggandeng tangan David keluar dari kamar mandi "kamu pengen punya adik laki-laki apa perempuan?"

"David mah apa aja, yang penting David punya adik"

Sebentar....kok aku di tinggal?

Aku berjalan mengikuti merek dari belakang, mereka duduk di meja makan dan aku dengan sigap menyiapkan makan malam untuk mereka, menu makan malam hari ini adalah soto bening Boyolali

"Silahkan dimakan para kesayangan ku",ucapku sambil meletakan 2 mangkuk soto bening didepan Tasya dan David

David tersenyum lebar sambil mengambil sendoknya "terimakasih papa"

Cup

Deg

Tasya mencium pipiku dengan lembut lalu tersenyum manis "terimakasih suamiku"

Kurasakan wajahku memanas dan aku memilih duduk disamping Tasya lalu menyantap soto ku dengan lahap, kulirik Tasya dan David yang makan dengan lahap bahkan David sampai menambah porsi nasinya lagi sedangkan Tasya menambah porsi soto dan nasi juga

Setelah makan malam, Tasya menemani David belajar sedangkan aku membereskan piring dan membersihkan dapurku yang sedikit berantakan

Drrtttt

Kurogoh ponselku di saku celanaku dan kulihat nama Kevin muncul di layar ponselku

Kevin ngapain nelfon malam-malam begini? Kita kan tetanggan, kenapa gak dateng kerumah aja coba?

"Hallo Vin"

"Hallo Nanda"

Deg

Suara ini....suara kak Aera? Sudah 2 bulan aku gak dengeer suara kak Aera dan sekarang denger lagi?

Kulihat kembali layar ponselku dan yang menelfon ku itu Kevin bukan kak Aera, tapi kenapa bisa suara kak Aera yang muncul? Apa ponselnya Kevin bermasalah?

"Hallo Nan.....kamu bisa denger aku kan?"

"Ah iya gimana? Kevin dimana kak?"

"Kevin lagi mabuk di rumahku, kamu bisa dateng jemput dia?"

"Maksud kakak itu rumah kak Atsuko?"

"Iya di rumah kak Atsuko, kamu bakalan dateng jemput dia kan?"

Kulirik jam dinding yang sudah menunjukan pukul 8 malam "duh maaf kak, aku gak bisa soalnya udah malam, aku bakalan kasih kabar ke Mel...."

"Sahabat kamu mabuk lho Nanda, kalau dia pulang kenapa-kenapa di jalan gimana?"

"Bukan gitu, cuma aku gak bisa keluar malam kalau gak ada sesuatu yang penting karena malam itu adalah waktu khusus untuk keluarga ku sen...."

"Ah jadi Tasya yang buat kamu jadi gak punya hati kayak gini?"

Kenapa kak Aera malah bawa-bawa Tasya? Kan memang prinsipku setelah menikah itu seperti ini, aku gak bakalan keluar malam kalau gak ada hal yang penting, toh Kevin mabuk juga di rumah saudara nya, jadi ya gak papa lah kalau dia nginep disana

"Maaf kak, mending kakak telfon istrinya Kevin aja ya atau gak ya biarin Kevin menginap disana, selamat malam"

Klik

Kumasukan ponselku di saku celanaku lagi dan menghela nafas kasar

Kurang kerjaan banget aku jemput Kevin di rumah kak Astuko, lagian kan Kevin mabuk di rumah saudara nya sendiri, jadi ya gak papa kali kalau dia nginap disana sampai dia sadar

Aneh banget sih kak Aera

*******

"Hallo Nanda"

Kulihat nomor asing di ponsekku tapi suaranya seperti suara bundaku

"Kamu jangan sok budeg ya Nanda, aku ini tetap jadi bunda kamu"

"Ya gimana?"

"Kirimin uang, adik kamu mau minta sunat"

Kedua mataku berkedip pelan "bukannya sunat massal itu gratis ya?"

"Adikmu gak mau, dia mau sunat sendiri dan bunda juga butuh uang buat syukuran, pokoknya kamu harus kirimin uang ke bunda hari ini juga, emang nya kamu mau jadi anak durharka hah? Kamu mau bunda kutuk kamu jadi ikan pari?"

Kedua mataku berkedip pelan "maaf, saya sudah tidak ad...."

"Kamu tetep anak bunda, ngerti!!!"

Klik

Anak mereka? Dari segi mana aku jadi anak mereka? Aku dimana mereka dimana, kenapa tekanan ini masih terus berlanjut? Bayangin aja seluruh uangku sudah di habiskan oleh mereka, dan mereka bilang apa? Mau minta lagi? Oh Tuhan....kerja kerasku selama ini bener-bener gak ada hasilnya sama sekali

Capek, udah capek aku

Aku duduk di lantai bengkel dan menatap ban mobil yang baru ku ganti

Aku hanya bisa tersenyum miris ketika tabunganku sudah terkikis habis, aku sama sekali gak ada tabungan sekarang

Jadi apa gunanya aku keluar dari KK mereka kalau mereka terus menghubungi ku dengan nomor yang berbeda-beda hanya untuk meminta uang?

Kupejamkan kedua mataku erat-erat dan dahiku bersandar di ban mobil, kurasakan air mataku mengalir di kedua pipiku

Arghhhhhh capek, capek banget

"WOY ORANG GILA"

Kuusap air mataku dengan kasar dan aku menoleh kebelakang, kulihat Kevin berdiri di belakang ku sambil memegang 2 gelas kopi hitam, dahi Kevin mengernyit heran "biar ku tebak, pasti bunda kamu habis nelfon"

Aku mengangguk pelan dan Kevin menghela nafas kasar lalu meletakan 2 gelas kopi hitam itu di atas lantai, aku terdiam saat Kevin memeluk tubuhku sangat erat lalu menepuk-nepuk punggung ku dengan perlahan

Kubalas pelukan Kevin tak kalah erat dan kusembunyikan wajahku di dadanya yang bidang "Tasya dan David gak ada, jadi nangislah sepuasmu...."

Kurasakan air mataku mulai mengalir deras lagi "aku capek Vin, aku udah capek"

"Aku tau....tapi kamu harus kuat okey, kamu punya David dan Tasya , jangan sampai kejadian di Korea itu terulang kembali"

Entahlah Vin, rasanya pengen mati aja aku

Voted?
Komen?

Don't You Remember (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang