Byuurrr
Akhhhhhh
Kurasakan nyeri terasa di sekujur tubuhku dan kepalaku, kubuka kedua mataku dengan perlahan dan kulihat perempuan bule yang sangat aku kenali sedang duduk didepanku sambil menyilangkan kakinya yang jenjang
Dia Kana kan? Kenapa dia ada disini?
Aku menatap sekeliling ruangan yang kotor ini, kulihat kedua tangan dan kedua kakiku terikat kuat saat aku terduduk di kursiku sekarang
Kenapa kedua tangan dan kedua kakiku terikat? Apa-apaan ini?
"Sakit?",tanya Kana lalu menyalakan sebatang rokoknya dan menghisap sebatang rokok itu dalam-dalam
Kupejamkan kedua mataku erat-erat saat Kana menghembuskan asap rokoknya kewajahku "kamu tau kenapa kamu di bawa kemari?"
Aku hanya diam dan melihat Kana terus menghisap sebatang rokok ya lalu menghembuskan nya secara kasar "gara-gara kamu... rencanaku jadi gak berhasil untuk dapat hartanya Tasya"
"Lagian kenapa bisa Tasya naksir sama kamu? Kalian kalau berdampingan itu gak cocok"
Apa cinta itu dilihat dari kecocokan fisiknya? Bukan dari kecocokan hatinya?
"Terus juga kenapa Aera bisa suka sama kamu? Udah kuambil keperawanan nya tapi hatinya tetap gak bisa di ambil, raganya udah kumiliki tapi perasaannya tidak bisa kumiliki"
Kedua mataku berkedip pelan dan Kana menghela nafas kasar "lagian ngapain juga si Aera program bayi tabung segala padahal kita waktu itu mau cerai"
"Oh ya... kamu tau alasan aku dan Aera bercerai?",tanya Kana padaku
Nyeesss
"Akkhhhh",rintihku pelan saat bara api yang menyala dari batang rokok Kana menyulur punggung tangan kananku
"Jawab tolol...."
Aku menggeleng cepat saat rasa panas dan nyeri sangat terasa di punggung tanganku "aku gak tau kenapa kalian bercerai"
Kana tersenyum miring "karena dia menyebut namamu saat kami sedang bercinta, ya jelas aku marah dong, dan secara gak sengaja aku nampar dia, dia malah mau menceraikan ku. Ya karena aku sudah bosen sama dia ya mending kita bercerai dong, aku kan juga ingin menikmati keperawanan Tasya sekaligus mengambil hartanya. Tapi sialnya Tasya malah menikah denganmu"
Kak Aera menyebut namaku saat mereka bercinta? Kok bisa? Padahal wajahku dan wajah Kana sangat jauh berbeda
"Sia-sia aku memprovokasi Bian agar rumah tangga kalian hancur, pria tolol itu malah takut sama ancaman papanya Tasya. Pria itu memang semuanya tidak berguna"
Tunggu....jadi Bian datang waktu itu karena ulah Kana? Kana ingin merusak rumah tanggaku dan Tasya? Semua ini rencananya? Pantas saja Bian datang secara tiba-tiba
Kana menyandarkan punggungnya di kursi dan menatap sebuah laba-laba kecil yang sedang membuat sarang di sudut pojokam atas dekat plafon ruangan ini "aku sangat ingin membuatmu cacat seumur hidup tapi pasti Tasya tetap menerimamu apa adanya, dan aku sangat membenci kebucinan Tasya. Alhasil aku memilih membunuhmu agar kalian bisa berpisah untuk selama-lamanya"
Kana berdiri dan berjalan ke arah jendela, aku menelan ludahku dengan susah payah saat Kana menggerai rambut panjangnya, dia semakin terlihat seperti psychopat yang sangat kejam
"Harusnya kamu sadar kalau kamu itu gak pantes buat Tasya, fisik dan harta kalian tuh....mphhhh bahasanya bunda tuh 'jomplang'. Ckkk orang seperti mu mana paham dengan kata 'jomplang', 'jomplang' tuh gak seimbang, kalian gak seimbang, ngerti?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't You Remember (Completed)
RomanceIni tentang kisah hidupku yang berubah seketika setelah bertemu dengan dia GXG STORY *HANYA CERITA FIKSI MOHON MAAF JIKA ADA PERSAMAAN NAMA, TEMPAT, KARAKTER, CAST (HANYA FIKSI/IMAJINASI) DAN YANG LAINNYA CERITA INI DI BUAT BERDASARKAN IMAJINASI SEM...