Ada yang menunggu?Dave membimbing langkah Sella menuruni tangga mansion Martinez. Mereka akan pergi berkencan sesuai yang direncanakan semalam.
"Dave..." panggil Carry begitu mereka sampai di living room. Oh tidak... Jangan lagi, batin Sella begitu melihat Carriena. Carriena duduk disana menonton TV, tapi pakaiannya sangat rapi menandakan bahwa dia ingin pergi ke suatu tempat, "Aku menunggumu bangun"
"Ya Carry?" tanya Dave
Sella menatap gadis itu curiga.
"Apa kalian ingin pergi ke suatu tempat?"
"Begitulah" jawab Dave enggan.
"Sayang sekali, baiklah tidak apa-apa"
Sesuai dugaan, Carry pasti akan merusak acaranya dan Dave, pikir Sella.
"Katakan ada apa Carry" desak Dave tidak suka berbasa-basi.
"Sebenarnya aku ingin kau menemaniku, ada pemotretan sampai sore nanti, tempatnya jauh jadi aku malas pergi sendiri" kata Carry dengan nada tidak enak, dia pandai berakting layaknya seorang aktris.
Dave menatap Sella.
"Tidak masalah jika kau tidak bisa, aku juga tidak ingin mengganggu acara kencan kalian" sambung Carry.
"Tunggu sebentar Carry" Perhatian Dave kini terpusat pada Sella, menggenggam jemari sang gadis dan menatapnya lembut, penuh penyesalan, "Sayang, maaf sepertinya kita tidak bisa..."
"Oh ya Dave, aku baru ingat sesuatu" potong Sella cepat, "ada hal penting yang harus ku bicarakan dengan Carter. Ini tentang seorang pelanggan. Sepertinya kita memang tidak bisa pergi. Kau bisa pergi menemaninya Dave, kita bisa pergi lain waktu"
"Sungguh?"
"Aku harus segera menghubungi Carter"
"Baiklah, aku mungkin akan kembali malam nanti, jika kau bosan dan ingin pergi kesuatu tempat, ada Arlo disini. Tapi beri tahu aku jika kau ingin keluar"
"Aku pasti akan sibuk meeting dengan Carter dan Reed, ada banyak hal yang harus kami bahas"
Dave menatapnya sendu, seakan mencari tau apa yang sebenarnya dipikirkan Sella. Sella tidak bisa menatap lama pria itu, karena tidak ingin ketahuan berbohong. Tidak ada meeting. Dan tidak ada yang perlu dibahas dengan Carter maupun pelanggan. Dia hanya beralasan supaya tidak terlihat begitu menyedihkan dimata Carriena.
"Baiklah, Hati-hati Dave"
Sella meninggalkan mereka, mengambil langkah kembali menuju kamar Dave. Sella sempat melihat wajah Carriena sebelum beranjak. Wajah dengan senyum penuh kemenangan. Dan juga Granny yang memperhatikan mereka dimeja makan, wanita tua itu pasti senang melihatnya terbuang seperti ini.
Sella melempar tasnya ke tempat tidur, kemudian duduk di sofa, memijat keningnya. Tidak apa-apa. Ini sudah biasa terjadi. Bagaimana pun Dave pasti akan memilih Carry. Sejak dulu selalu seperti itu. Sella sudah sering mengalami ini, seharusnya ia sudah terbiasa dengan situasi seperti ini, tapi rasanya tetap saja sama, menyakitkan.
Dalam hati kecilnya, Sella sangat ingin Dave menolak Carriena untuknya, setidaknya sekali saja. Rasanya ia ingin marah, memaki, lalu berteriak sepuasnya. Tapi bahkan teriakannya hanya tercekat di kerongkongan. Tidak ada yang bisa Sella katakan.
Sella bukan tidak pernah berusaha, ia tentu pernah mencobanya. Suatu ketika dengan seluruh upaya bujuk rayunya, Sella mampu menahan Dave untuk tidak pergi bersama Carriena. Tapi dihari yang sama ia mendengar Carry terluka. Dave sangat khawatir dan berujung marah padanya. Seharusnya aku pergi menemaninya. Jika aku bersamanya, ini tidak mungkin terjadi. Lihatlah, jika saja kau tidak menahanku maka..., tidak ini salahku. Ini adalah kesalahanku, kata Dave kala itu. Dave tidak berhenti menyalahkan dirinya sendiri, membuat Sella menyesali apa yang telah ia lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TO FALL (This Autumn)
RomanceFredericco Devin Martinez (Dave) dan Rosella Anne Richardson (Sella) bertemu dan saling jatuh cinta. Sudah 10 tahun bersama tapi masing-masing memiliki keraguan untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius. Sampai Sella benar-benar menyadari Dave bu...