Ch 15. Talking About

94 8 5
                                    

Sella + Dave = Complicated

"Sampai jumpa ma" pamit Sella seraya memeluk mama, "aku akan merindukan mama"

"Mama juga sweetheart, hubungi kami jika sudah sampai di new york"

"Tentu mom. Bye Grace!" Sella mencubit pipi chubby adik tirinya sebagai salam perpisahan.

"Bye Sella!" Grace mencium pipi Sella dan melambaikan tangan.

"C'mon baby" Dave membuka pintu mobil untuk Sella.

"Akan ku hubungi kalian" ujar Sella seraya memasuki mobil.

"Hati-hati Dave, jaga dia" ujar mama

"Jangan ngebut" pesan papa

"Dont worry. Sampai nanti Mr. Wilson, Mrs. Wilson"

Dave memutar langkahnya untuk memasuki kursi kemudi.

"Jangan membuatnya menangis" seru papa sebelum Dave benar-benar memasuki mobil. Mama menyikut lengannya dan mereka sama-sama melambaikan tangan kearah Dave dan Sella. Sella membalasnya kemudian menutup kaca mobil.

"Pakai sabuk pengamanmu" Dave meraih sit belt disisi Sella saat ia menyadari gadis itu tengah melihat ikatan bunga besar dijok belakang. "Itu untukmu" Tangan Dave terulur untuk meraih rangkaian bunga tersebut saat seruan Sella menghentikannya.

"Tidak perlu. Hari ulang tahunku sudah berakhir" ujar gadis itu menarik sit belt dan memasangnya sendiri. Setelah itu ia mengarahkan pandangannya kearah pintu mobil, enggan melihat Dave.

Dave menghela nafas, "Benar" desisnya kemudian mulai mengemudikan mobilnya.

Sebenarnya Sella belum ingin pulang, ia berencana menghabiskan waktu untuk beberapa hari di Detroit. Tapi Dave mengancam tidak akan meninggalkan rumah Jade Wilson jika itu tanpa Sella, jadi Sella terpaksa ikut pulang bersamanya.

Sebenarnya Dave sudah meminta Harper untuk menyiapkan jet pribadi, tapi jika ia terus mengusik Sella, ia khawatir akan membuat mood Sella memburuk, jadi sekarang ia berencana lanjut menyetir saja sampai New York. Meski itu menghabiskan waktu kurang lebih 9 jam.

Dave pikir setidaknya mereka bisa bicara didalam mobil tapi Sella enggan menatapnya bahkan pura-pura tidur saat Dave ingin memulai pembicaraan. Baiklah terserah Sella saja, yang terpenting gadis itu ikut pulang bersamanya.

********

"Baby!"

Dave menyusul langkah cepat Sella memasuki apartemen mereka. Malam sudah begitu larut saat mereka tiba di kota Manhattan.

"Sella" Dave menangkap pergelangan tangan gadis itu. Sella berusaha menepisnya, "Hei, we need to talk"

"Aku lelah, mau tidur!"

"Baby... look at me" Dave menangkup wajah Sella, "Beri aku sepuluh menit oke? Aku tidak ingin bertengkar denganmu, biarkan aku menjelaskannya padamu. Apa kau tidak ingin tau apa yg terjadi?"

Sella terdiam sejenak, tampak menimang sesuatu.

"Bicaralah" ujarnya kemudian.

"Ayo duduk"

"Tidak mau! Bicaralah dengan cepat. Aku mengantuk"

"Really? Bukankah kau tidur sepanjang perjalanan?"

Sella menatap pria itu sebal. Bisa-bisanya Dave sempat menggodanya disaat seperti ini. Dave tersenyum.

"Baiklah"

Dave mulai bicara dari mulai Dario menelponnya. Memberitahu Dave bahwa Carry tiba di new york. Dave yang tidak tau Carry akan datang secepat itu, berpikir untuk menyapanya sebentar. Dario menyuruhnya untuk datang kesuatu tempat yang ternyata tempat itu adalah rumah baru Carry. Tidak hanya ada Dario dan Carry disana. Teman-teman yang lain, Brent dan Calvin juga disana. Mereka sedang mempersiapkan pesta rumah baru yang akan diadakan hari itu juga. Saat Dave bertanya mengapa tidak memberitahunya, Carry mengatakan bahwa gadis itu ingin memberinya kejutan.

TO FALL (This Autumn)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang