Disanalah Sella. Di dapur, duduk di depan bar mini mereka. Sella sedang minum. Dave menghela nafas lega sebelum memantapkan langkah kakinya untuk pergi menghampiri gadis itu.
"Sella, aku mencarimu kemana-mana" ujarnya.
Sella tidak merespon.
"Baby?" sapa Dave lebih hati-hati.
Sella menoleh. Dave sedikit terkejut melihat keadaannya. Sella nampak kacau dan terlihat sangat rapuh. Wajahnya memerah dengan mata sembab. Sepertinya Sella begitu banyak menangis. Hal itu membuat Dave mrnyadari betapa ia sudah menyakiti gadis itu.
"Hei" Dave menghampirinya, meraih tubuh Sella dan membawanya kepelukannya, "Astaga sayang, jangan menangis"
"Lepaskan aku Dave" Sella keluar dari pelukannya.
"Sella..."
"Lepaskan! Seolah-olah kau peduli!" teriak Sella
"Aku memang peduli"
"Kau tidak peduli! Kau tidak ingat apa yang kau katakan semalam? Mengapa sekarang tiba-tiba peduli?"
"Aku selalu peduli. Aku tidak suka melihatmu menangis seperti ini. Aku tidak ingin kau menangis karenaku. Aku minta maaf. Ku akui yang sudah ku katakan padamu memang keterlaluan. Tapi aku tidak bermaksud menyakitimu. Aku hanya sangat marah, aku tidak tau apa yang aku katakan"
"Entahlah Dave" Sella meraup wajahnya, terlihat sangat frustasi, "Aku bingung...Kau tau... aku selalu berusaha mengerti... Apa yang... kau ingin aku lakukan? Aku lelah... Aku tidak tahu lagi..."
"Sella kumohon maafkan aku.."
Dave mencoba menghapus air mata Sella tapi gadis itu selalu menepisnya, membuatnya meraih jemari gadis itu erat.
"Tidak bisa seperti ini. Aku tidak ingin melihatmu sekarang. Ku rasa aku butuh waktu sendiri" Sella menarik tangannya, "Aku ingin memikirkan ulang hubungan kita"
"Memikirkan ulang? Apa maksudmu?"
"Aku ingin menenangkan diri"
"Sella..."
"Jangan halangi aku! Jangan berani menggangguku! Aku akan pergi dari sini jika kau melakukannya"
Sella beranjak dan masuk kekamar yang lain, kekamar kosong di apartemen mereka. Dan Dave tidak mampu lagi mencegahnya. Pria itu hanya mengerang frustasi setelah sosok Sella hilang dibalik pintu.
*****
Dave meraba sampingnya dan spontan membelalakkan matanya karena menyadari Sella tidak disampingnya. Tapi kemudian ia ingat gadis itu memang memisahkan diri kekamar lain.
Sudah pukul delapan. Ia sedikit kesiangan. Tidak adanya Sella disampingnya semalam membuatnya susah tidur.
Lalu Dave disadarkan oleh suara berisik didapur. Kemudian bau sesuatu yang enak menguar. Apa Sella sedang memasak? Dave harus segera melihat gadis itu untuk memastikan keadaannya. Pria itu buru-buru keluar. Dan benar saja ia menemukan Sella didapur. Sedang menyiapkan sarapan. Dan juga, gadis itu sudah rapi dan cantik seperti biasa. Tampak siap pergi bekerja.
"Mengapa berdiri saja disana? Ayo makan" sapaan Sella menyadarkan Dave dari lamunannya.
"Ya"
Dave bergegas ke meja makan dan duduk dihadapan Sella. Mereka makan tanpa bicara. Suasana terasa sangat canggung. Dave tidak tau harus bicara apa. Sementara Sella, Dave tidak tau apa yang gadis itu pikirkan. Tetap saja ia harus mulai membuka pembicaraan.
"Kau akan pergi bekerja?" tanya Dave hati-hati.
Sella meliriknya sedikit.
"Tentu saja"
KAMU SEDANG MEMBACA
TO FALL (This Autumn)
RomanceFredericco Devin Martinez (Dave) dan Rosella Anne Richardson (Sella) bertemu dan saling jatuh cinta. Sudah 10 tahun bersama tapi masing-masing memiliki keraguan untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius. Sampai Sella benar-benar menyadari Dave bu...