Ch 23. About Him

32 3 0
                                    

KNOCK  KNOCK!
UPDATEEE!!!

Thea mengerutkan kening

"Haphephobia?" tanyanya dengan mimik wajah penasaran

Sella mengangguk

"Apa itu?"

Thea cukup menyimak dan tidak berkomentar saat Sella menjelaskan tentang apa haphepobhia itu. Tapi kemudian dia berteriak histeris.

"Bukankah itu berita eksklusif? Model terkenal asal italia itu menderita haphephobia! Bayangkan bagaimana jika seluruh dunia tau"

"Thea..." Sella dapat menduga apa yang ada dipikiran Thea tentang hal ini.

"Ini berita besar dan aku akan mendapat promosi! Astaga, aku tidak percaya ini"

"Thea ayolah..." keluh Sella sekali lagi

"Aku hanya bercanda" Thea mengendikkan bahu, "Lalu apa yang terjadi setelah itu?"

"Setelah itu kami bercinta" Sella menggigit bibir. Wajahnya bersemu merah mengingat momen menakjubkan dan mendebarkan dia dan Dave beberapa hari lalu.

Thea menatap gadis itu sebal sekaligus gemas, sahabatnya masih sangat polos, itu mengingatkannya kembali saat-saat awal Sella jatuh cinta kepada Dave Martinez dulu, "Kau serius berpikir aku sedang bertanya tentang kegiatan panas kalian?"

Sella sedikit cemberut menyadari kebodohannya.

"Apa Dave tidak mengatakan sesuatu? Lalu apa yang akan kau lakukan?" Thea bertanya dengan lebih jelas.

"Yaah...dia meyakinkanku bahwa dia hanya mencintaiku. Lalu aku bilang padanya jika aku bisa mengerti keadaan Carry dan ingin membantunya merawatnya. Seperti itu"

"Astaga... kau benar-benar seorang malaikat"

"Aku bukan malaikat"

"Ya benar... kau tidak memiliki sayap"

"....."

"Apa kau baik-baik saja dengan itu? Jelas sekali Carry sangat memanfaatkan keadaan. Dengan alasan itu dia punya kesempatan untuk selalu menempel dengan Dave. Kurasa dia sengaja melakukan itu untuk mengacaukanmu"

"Mengapa dia ingin mengacaukanku? Aku tidak melakukan apapun padanya"

"Memang tidak. Tapi dia kehilangan Dave karenamu. Sebelum kau datang Carry menerima seluruh perhatian Dave. Tapi setelah ada kau perhatian Dave tentu terbagi. Dia pasti menganggapmu seperti pencuri. Dan bisa saja...."

Thea tidak melanjutkan kalimatnya.

"Bisa saja apa?"

"Tidak... Lupakanlah" Thea merasa tidak enak hati mengutarakan apa yang ia pikirkan. Ia tidak ingin menambah membebani Sella dengan kecurigaannya yang belum tentu benar.

Sella sangat penasaran, tapi tidak berani bertanya lebih lanjut. Bukan tidak berani mendesak Thea, tapi ia takut akan lebih khawatir lagi. Akan seperti apa kedepannya? Ia sudah berjanji akan mengerti, maka ia harus berusaha. Apapun resikonya.

"Aku hanya berusaha memperingatkanmu. Sebaiknya jangan terlalu menahan diri demi penyihir itu. Pikirkan tentang dirimu juga" lanjut Thea.

Keheningan mereka sejenak dihentikan oleh suara ponsel Sella yang berdering.

"Ini Kakakku"

Sella berpindah dari kursi bar di dapur Thea menuju ke sofa living room depan televisi.

"Ya Al?"

"Adik kecilku bagaimana kabarmu?"

"Mengapa akhir-akhir ini kau sering menggangguku?"

TO FALL (This Autumn)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang