TO FALL (This Autumn)

Ch 5. Night Conversation

Mohon vote dan komen ya teman-teman...
Semoga kalian menikmati cerita pertamaku ini

"Reed! Lukisan ini sebaiknya pindah ke sebelah sana saja, untuk disini pasang yang ini saja. Dan yang ini simpan saja, tidak menarik. Sisanya tumpuk saja disebelah situ"

Sella terlihat sibuk menata galerinya. Bersama Reed dan Carter. Asisten dan managernya. Sella sudah lama mengenal mereka. Mereka sudah membantunya sejak ia masih bekerja di galeri Coley dulu. Kini mereka membantu menjaga dan merawat studio galeri miliknya dan juga memasarkan hasil karyanya melalui instagram dan web.

"Miss Richardson, selamat siang"

Seseorang menginterupsi kegiatan mereka, mereka pikir itu adalah pengunjung, tapi ternyata asisten pribadi Dave yang berdiri di pintu masuk.

"Harper?" Sella terkejut, "Mengapa disini? Dimana Dave? Apa terjadi sesuatu?"

"Tidak nona, tidak terjadi sesuatu. Tuan Fred mengirim saya untuk mengantarkan beberapa barang untuk anda" Harper memperlihatkan dua paper bag besar ditangannya, "Akan saya letakkan disana" Pria itu menuju living room dan menaruhnya dimeja.

"Baiklah, saya permisi nona"

"Thank you Harper"

"My pleasure"

Setelah kepergian Harper, Sella menuju living room, Reed dan Carter mengikutinya. Sella meraih paperbag itu, mengeluarkan kotak besar dari sana lalu membukanya. Sebuah gaun dan sepasang high heels.

"Pacarmu benar-benar luar biasa" komentar Reed.

"Apa dia melakukan ini setiap kali mengajakmu berkencan?" tanya Carter

"Tentu saja tidak" Sella menggeleng, lalu mengambil ponselnya, menelpon Dave.

"Ya Baby?" Sahut Dave di seberang sana.

"Dave, untuk apa semua ini?"

"What?"

"Kau mengirim gaun dan sepatu"

"Undangan mommy untuk makan malam, ingat?"

"Oh benar"

"Kita bisa pergi nanti malam?"

"Tentu"

"Aku akan menjemput mu jam lima sore. Apa aku perlu mengirim seseorang untuk membantumu bersiap?"

"Tidak perlu, aku bisa mengurusnya sendiri"

"Baiklah. Aku ada janji dengan mitra kerjaku. Pergilah makan siang sendiri okay?"

"Iya jangan khawatir"

"Jaga dirimu. Sampai jumpa sayang..."

"Ya, bye... "

Reed dan Carter mengedipkan mata kepadanya. Mereka menggodanya.

"Apa?" sungut Sella, "Aku harus ke salon" Sella meraba rambutnya.

"Kurasa tidak perlu" Carter membuka tasnya dan mengeluarkan sesuatu dari dalam sana. Sebuah hair Iron. "Aku bisa membantumu"

"Astaga Carter" Sella tertawa kecil, "Aku tidak percaya kau membawa benda itu kemari"

"Yeah... Kau tau aku punya masalah dengan rambutku" Carter menyentuh rambutnya yang keriting alami.

"Itu cocok untukmu, benar kan Reed?"

"Benar. Justru itu membuatmu terlihat manis" sahut Reed seraya mengacungkan jempol. Sella mengerling kearah gadis berkulit hitam tersebut.

Carter tersenyum.