🌻1🦋

96 39 78
                                    

"Huang Renjun ayo berteman!"
.
.


(Selamat membaca><)


🦋

Pagi hari di kota Seoul, Korea Selatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi hari di kota Seoul, Korea Selatan. Seperti biasa, ramai dan padat. Tapi bukan kendala untuk bisa cepat sampai ke universitas.

Gadis cantik dengan pakaian rapi yang sudah lumayan kusut akibat berlarian, baru saja memasuki gerbang universitas yang kini menjadi tempat ia belajar. Memahami semua bidang kehidupan, alam, mesin, teknologi, sejarah, dan lainnya.

Dengan nafas tersengal-sengal, dia tersenyum senang. Dia datang tepat waktu, dan masih banyak waktu lagi agar bel masuk.

"Momo! Ten! Chenle!" Panggil gadis tersebut.

"Eh si tuan putri, baru tiba ye?" – Chenle.

"Lah tapi kok? kenapa ngos ngosan gitu dah? Lo lari?" – Ten.

"Gue juga gak dengar ada motor atau mobil yang baru lewat loh." – Momo.

Gadis yang masih sibuk mengatur nafasnya itu berdecak kesal. Lagi-lagi dia harus di tanyakan hal yang sebenarnya tidak perlu di tanyakan kalau jawabannya sudah ada.

"Udah yah, Gak usah tanya lagi! Gue masih capek anying"

"Lah si ibu ngegas" Seru Ten.

"Ya ini karena kalian juga bego!Termasuk lo Le. Capek gue"

Chenle yang tadi diam, terkejut karena namanya malah di bawa-bawa. Oke Chenle baik, Chenle ganteng, Chenle kaya, dan Chenle sabar.

"Pfftt si Chenle yang kena" Bisik Momo pada Ten. Dia tak kuat menahan tawanya, hanya saja dia juga tak berani jika menertawakan Chenle, bisa-bisa dia malah di tampar dollar olehnya.

"Iya, ngakak gue. Padahal kan gue yang ngomong" Lanjut Ten ikut berbisik pada Momo.

Mereka baru bertemu saja sudah bercanda. Apalagi kalo udah terbiasa sama universitas ini. Pasti tambah parah.

Ah iya, ke empat sahabat beda negara itu baru masuk kuliah untuk pertama kalinya, atau bisa di bilang hari pertama kuliah.

Banyak sekali hal menarik yang bisa di lihat di universitas tersebut. Mulai dari ruangan yang luas, karidor yang begitu panjang dan lebar, kantin yang super wow besarnya, ruangan-ruangan kelas, dan hal yang menjadi favorit gadis itu pun begitu indah, di penuhi dengan mesin-mesin teknologi tentang ruang angkasa dan terlebih lagi yang membuatnya indah adalah gantungan yang ada di plafon berbentuk planet, bintang, bulan, dan benda ruang angkasa lainnya. Hal favorit itu menurun dari kakaknya,  namun obsesi kakaknya lebih tinggi dari pada dia, dan itu membuatnya muak.

ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang