"Banyak nya korban, membuat tim medis menghabiskan waktunya hanya demi pasien. Dari sini, kita belajar bahwa di saat-saat kejadian yang menimpa seperti saat ini, para tim medis lah pahlawan garda terdepan kita"
.
.(Selamat membaca)
.
Setelah di bungkus kan kain dan di bawa ke tempat orang yang sudah meninggal dunia, semua kembali lagi ke tugasnya masing-masing. Masih ada rasa sakit hati yang di rasakan ketika mengingat kembali pasien yang meninggal di depan mereka secara langsung.
Memori yang akan susah di lupakan sampai akhir hayat.
Taera, gadis itu mencoba untuk menelfon orang rumah, menanyakan keadaan di sana bagaimana.
"Halo kak?"
"Dek? Astaga. Syukur aja kamu selamat, kamu dimana? Kakak jemput yah?"
"Jangan kak. Aku lagi sibuk banget sekarang. Menjadi tim medis di daerah sini, banyak korban di sini, kemungkinan akan dua atau tiga hari akan selesai. Doain aja, semoga gak ada masalah apa-apa lagi"
"Ya ampun dek. Semangat yah, kakak dukung kamu! Bunda sama ayah juga sekarang lagi istirahat, mereka capek tadi karena ngurus rumah yang berantakan. Kamu baik-baik aja ya di sana"
"Iya kak. Tapi, maaf lagi yah, aku lama pulangnya. Belum lagi nunggu korban hasil evakuasi di gedung universitas Hanyang, gedung pencakar langit, dan rumah-rumah lainnya"
"Iya-iya. Semangat putri kecil kakak"
Taera tersenyum, kemudian mematikan panggilannya secara sepihak. Dia menghela nafas, kemudian kembali ke tugasnya semula, mencari korban yang masih banyak di luar sana.
Para tim medis bekerja terus menerus dari sore sampai malam, tak kenal lelah maupun lapar
Membawa pasien dari TKP ke tenda darurat, maupun medicube yang untung saja ada di sediakan di dekat Tenda darurat, walau hanya ada tiga saja, seperti kata Soojin tadi sore.
Tim bantuan juga sudah mulai datang, dari kepolisian Seoul, sampai beberapa tentara juga datang. Membantu mencari dimana korban lain yang ada di dalam bangunan yang bisa saja runtuh kapanpun. Sedikit merasa tenang, karena bantuan datang dan akhir nya bisa mendapatkan korban yang masih terjebak di dalam bangunan.
Semua fokus pada kerjaan, termasuk tim medis cadangan yang di ambil dari beberapa mahasiswa/i di universitas Hanyang.
Taera, Yeji, dan Soojin sibuk memberikan pertolongan pada korban yang ada di gedung universitas Hanyang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Butterfly
FanfictionSedikit cerita tentang seorang pria berdarah asli Tiongkok, yang tinggal di Korea. pria dengan segala senyuman manis yang selalu dia berikan kepada semua orang, baik yang menghargainya maupun tidak. Huang Renjun, punya senyum yang manis bukan berart...