🌻24. Trying to forget 🦋

7 8 1
                                    

"Jika saja aku tau bahwa mengikhlaskan itu sesakit ini, maka aku tidak akan pernah membiarkan yang lainnya pergi lagi, agar aku tidak akan pernah lagi merasakan yang namanya mengikhlaskan"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jika saja aku tau bahwa mengikhlaskan itu sesakit ini, maka aku tidak akan pernah membiarkan yang lainnya pergi lagi, agar aku tidak akan pernah lagi merasakan yang namanya mengikhlaskan"

.
.

(Selamat membaca)





🦋







Setelah acara besar-besaran tadi, semua orang kini berkunjung ke pemakaman khusus untuk korban bencana.

Tadi yang keadaan nya riuh dan menyenangkan, berubah menjadi suram dan menyedihkan ketika sampai ke pemakaman.

Termasuk juga aku, kak Taehyung, kak Yeri, dan juga Mashiho.

Kami berkumpul di depan makam perempuan yang hebat.

Makam dari wanita yang bernama Kim Jennie.

Tadi setelah aku dan Mashiho menceritakan tentang apa yang kak Jennie alami saat hidup, kak Taehyung menjadi diam.

Lalu kemudian menangis.

"Andai kakak tau kalau Jennie sebenarnya sedang ada masalah, akan kakak bantu. Kenapa? Kenapa dia tidak pernah mengatakan bahwa dia dipaksa melakukan hal yang buruk?" Isak kak Taehyung. Dia benar-benar menangis, sembari memeluk batu nisan kak Jennie.

"Udah Tae... Jennie pasti gak suka lihat kamu menangis karena dia. Jennie gak akan suka, karena kamu adalah cintanya" Ujar kak Yeri sembari mengusap pelan bahu kak Taehyung.

Aku dan Mashiho hanya menunduk, tidak ingin mengganggu mereka yang masih ingin bersedih karena kepergian kak Jennie.

Sesekali juga air mata ku keluar, dan dengan cepat ku seka.

"Jennie, aku minta maaf. Selama ini aku pikir kamu memacariku karena hanya ingin warisan. Jennie, aku benar-benar minta maaf. Maaf Jennie, maaf"

Aku yang tak sanggup dengan apa yang kak Taehyung lakukan pun ikut berjongkok, memeluknya dari samping

"Udah kak, jangan nangis terus. Kak Jennie pasti udah maafin kakak. Kak Jennie sekarang udah bahagia, dia tidak perlu lagi di jadikan boneka malang, dia sudah tenang"

Sembari mengusap pelan bahu kak Taehyung, aku juga kadang menyeka air matanya yang mengalir.

"Kakak belum mau pulang?"

"Belum dek... Masih mau di sini"

Aku hanya mengangguk paham, kemudian berdiri. Menatap kak Taehyung yang masih bersedih karena kepergian kak Jennie.

"Mashiho, kamu harus pulang yah. Setelah operasi seharusnya kamu gak boleh kebanyakan gerak. Nanti kita pulangnya sama-sama, aku antar" Tawarku pada Mashiho.

ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang