06

41.8K 2.9K 117
                                    

"Hah.. Hah.. " Delvin terus bergerak tanpa masuk ke dalam hole Aron.

"Kamu belum selesai ?" Tanya Aron.

"Nn.. Om jangan ngajak aku ngomong, aku jadi nggak konsen" kata Delvin.

Aron memilih diam.
'Perlu konsentrasi juga ya ?' batin Aron, dia tidak merasakan apapun yang ada hanya gesekkan hangat di belakang sana.

Delvin melirik wajah Aron, dia bisa melihat Aron tidak mendesah atau pun menikmati sentuhan di bagian belakang mungkin karena Aron masih normal jadi dia tidak merasakan apapun.

'Dia pernah bercinta dengan mantan isterinya jadi mungkin dia sangat sensitif di bagian depan' batin Delvin.

Tangan Delvin bergerak menyentuh p*nis Aron.

Deg!

"Hei ! Kenapa kamu nyentuh ku lagi ?!" Aron menahan tangan Delvin yang mulai bergerak mengoc*k miliknya.

"Aku mau om ngerasain enak juga, sama-sama enak kan gampang" kata Delvin.

"Uh! Tapi aku nggak mau cape.. besok aku ada kerjaan keluar kota!"

"Besok kan hari minggu om.. kok kerja ?" ujar Delvin.

"Iya! Besok.. hah.. aku.. Mm! Aku PP sama manajer.. Ah!" Tubuh Aron melengkung saat cairan kental itu keluar.

"Mm!" Delvin juga akhirnya klimaks saat dua bongkahan kenyal itu menjepit p*nisnya.

"Ah.. hah.. hah.. " Aron menyandarkan tubuhnya pada Delvin.

"Hah.. om Aron.. om~" Delvin mengecup berkali-kali pundak Aron yang terbuka, sudah sangat lama dia ingin menyentuh pria lebih tua darinya ini.

Delvin memeluk Aron.
"Aku suka om" gumam Delvin.

Deg!
Delvin langsung tersadar, dia tidak sengaja mengutarakan perasaannya.

Dia spontan melihat Aron, Delvin takut Aron mendengar kata-katanya barusan tapi Delvin langsung bernafas lega saat melihat Aron tidur dalam pelukannya.

"Hah...syukurlah dia tidur" kata Delvin pelan.

Delvin juga terkekeh pelan saat mendengar dengkuran ala bapak-bapak dari mulut Aron.
"Gemes banget sih om.. ugh, mau ku gigit" kata Delvin sembari mencium pelan pipi Aron tapi orang yang dia cium tak juga bangun.

Delvin tersenyum manis kemudian mengecup singkat pipi Aron.
"Selamat tidur om Aron~"

Delvin membaringkan tubuh mereka berdua lalu Delvin ikut pergi ke dunia mimpi.

.
.

Pip.
Pip.
Pip.

"Mnn!" Tangan Aron bergerak mencoba meraih sekitar, hingga akhirnya dia menemukan ponselnya yang dia setting untuk berbunyi pukul 6 pagi.

"Hoamm..." Aron meregangkan tubuhnya.
" ...hah, kenapa aku jadi lelah ya ? Perasaan aku-"

Deg!
Memori tentang malam tadi langsung terlintas di kepala Aron.

Dia langsung melirik ke bawah dan benar saja Delvin masih tidur memeluk pinggangnya.

'My God! Ku pikir cuma mimpi !' batin Aron menjerit, Aron berkali-kali menepuk pipinya.

'Sialan Aron! Kamu apa kan anak bocah orang ?! Kalau orang tuanya tau.. aku bisa masuk pasal Pedofilia!'

"Mm~ "

Deg.
Aron terkejut saat Delvin semakin erat memeluk pinggangnya.

"Mm.. om, aku mau yang enak-enak lagi ~ Hm.. iya .. yang enak~" kata Delvin dalam tidurnya.

Alis kanan Aron berkedut mendengar apa yang Delvin katakan.
'Ada UU tentang pelecehan orang dewasa nggak sih ? Aku yakin ini anak sudah masuk pasal pelecehan' batin Aron.

.
.

Bersambung ...

Berondongnya Papa (Tamat BL21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang