09

32.6K 2.4K 70
                                    

Aron dan manajernya bernama Tyson sudah sampai di tempat tujuan mereka, karena mereka bergelut dalam bidang makanan jadi lah keduanya mengunjungi salah satu tempat makan populer.

Keduanya bertanya tentang ketertarikan pemilik restoran agar resepnya bisa di pakai oleh perusahaan tempat Aron dan Tyson bekerja tapi masih mencantumkan nama si pemilik restoran.

"Kami menawarkan untuk bisa membeli resep anda pak tapi seperti yang anda katakan, anda tidak menjualnya.. jadi kami menawarkan kesepakatan baru, kami akan menjadi sponsor untuk makanan anda agar bisa di sajikan lebih instan.. anda pun akan mendapat uang sponsor pertahun kontrak, bagaimana ?" Kata Aron.

Pemilik restoran terlihat berpikir.
Aron kembali menjelaskan besaran uang yang akan di dapatkan oleh pemilik restoran apabila dia terikat dengan perusahaan Aron.

Mulut manis Aron akhirnya membuat pemilik restoran luluh, Tyson sangat kagum dengan cara kerja Aron pantas saja dia di tunjuk langsung oleh atasan mereka.

"Baik, kami hanya memilih satu dari makanan di sini untuk terikat kontrak.. bisa keluarkan beberapa makanan yang bisa di masukkan ke dalam kemasan ?" Tanya Tyson.

Pemilik restoran membawa beberapa makanan untuk Aron dan Tyson coba hingga akhirnya satu makanan tradisional keluar yang membuat Aron tersedak ludahnya sendiri.

"Uhuk! Uhuk!"

"Pa-pak Aron.. kamu tidak apa-apa ?!"  Tyson terlihat khawatir.

"Ak-aku baik-baik saja.. jangan khawatir" Aron tersenyum kaku, matanya melihat kearah makanan yang sudah tersaji di hadapannya dan Tyson.

"Aku tidak tau kalau tempat ini juga menyajikan papeda" ujar Aron.

"Ah, ini tidak ku ajukan sebagai produk instan karena tidak mungkin di masukkan ke dalam kemasan.. ini hanya makanan tradisional yang cukup populer di restoran ku, aku hanya ingin kalian mencicipinya, silahkan di nikmati" ujar pemilik restoran.

Glup.
Aron menelan salivanya berat.

'Tidak, jangan di pikirkan.. aku hanya asal celetuk saat bicara dengan Delvin' batin Aron.

"Ada apa pak Aron ?" Tanya manajernya.

"Oh, tidak apa-apa pak manajer.. mari" Aron mempersilahkan Tyson untuk makan terlebih dahulu tapi Tyson memberitahu Aron kalau dia tidak pernah makan makanan tradisional ini jadi lah Aron memberi contoh untuk Tyson.

Saat Aron menggulung papedanya, entah dosa apa yang sudah Aron lakukan makanan itu dengan mulusnya jatuh tepat di celana Tyson.

'Tidaakkkkkk!!!!' Jerit Aron di dalam hatinya.

"Aku minta maaf! Aku benar-benar tidak sengaja !" Aron menyentuh celana Tyson.

"Pa-pak Aron...tidak apa-apa, aku bisa membersihkannya sendiri" rona tipis terlihat di kedua pipi Tyson saat Aron menggosok celananya dengan tissue.

"Tapi ini salah ku! Aku minta maaf!!"

"Pak Aron !" Tyson menahan kedua tangan Aron lalu berbisik pelan.
"Kamu menyentuh milik ku" Tyson tersenyum canggung.

Deg.
Blush!
Wajah Aron langsung bersemu merah.

"Uahhh!! Maaf!!" Aron tiba-tiba berdiri yang membuat mangkok kuah kuning goyang lalu tumpah membasahi celananya dan Tyson.

Pelanggan lain dan pemilik restoran terkejut saat mangkok tadi pecah menghantam lantai.

Aron langsung duduk kembali.
"Aku akan membayar ganti rugi kekacauan ini dan laundry mu pak manajer" ujar Aron dengan mata berkaca-kaca.

.
.

Bersambung ...

Berondongnya Papa (Tamat BL21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang