*Sekolah
"Dengar ya, aku nggak mau nikah sama kamu" ujar Delvin saat bertemu Nanda di sekolah.
"Ye! Siapa juga yang mau nikah sama kamu ! Ogah !" Sahut Nanda.
"Hah.. Ya ampun, kenapa sih om Aron malah ngira kita saling suka.. aku nggak ngerti pemikiran papa mu!" Delvin mengacak rambutnya frustasi.
Mereka berdua berdiskusi saat jam istirahat dan tak ada siswa(i) lain di dalam kelas.
Nanda menopang dagunya.
"Yang jadi pertanyaan, kenapa dia malah mikir kearah sana ? Memangnya kamu ada ngomong apa ke papa ku ?" Nanda menatap Delvin.Delvin langsung mengalihkan tatapan matanya.
"Hei !" Nanda menendang kursi Delvin.
"Ini pasti ulah mu .. aku udah bilang yang natural kan !""Aku udah coba kan, om Aron memang susah di taklukin.. ya cara satu-satunya aku mancing dia memakai kamu sebagai anaknya"
"Ah, astaga !" Nanda kembali duduk, dia sudah menduga hal ini tidak akan terjadi tanpa ada sebab dan semua ini gara-gara Delvin.
"Ya gimana lagi Nan, aku nggak mungkin kan langsung ngomong suka ke dia.. dia pasti cap aku aneh, kalau andalin kamu kan ada alasan kuat"
"Iih!" Nanda mejitak kesal kepala Delvin.
"Duh.. sakit" Delvin mengusap-usap kepalanya.
"Nggak mau tau ya, pokoknya kamu urus kesalahpahaman ini sampai tuntas"
"Duh gimana, susah Nan.. ayo dong bantu aku!" Delvin menarik-narik tangan Nanda.
"Nggak.. aku nggak mau, pada intinya aku mau papa paham kalau dia udah salah mengira tentang hubungan kita"
"Yah Nanda"
"Kan udah ku bilang-"
"Nanda.. "
Deg!
Nanda langsung menoleh saat seseorang memanggil namanya.Gadis dengan rambut pendek ikal sebahunya tersenyum canggung seraya berjalan kearah Nanda dan Delvin.
"Amel, Oh.. maaf kamu pasti nunggu aku di kantin"
Siswi bernama Amel ini mengelengkan kepalanya.
"Nggak apa-apa Nan, oh iya.. aku sering lihat dia, teman akrab mu ya ?""Hm, kami udah lama kenal .. tapi aku nggak pernah kenalin kalian berdua, Delvin ini Amel.. dia dulu waktu kelas X satu kelas dengan ku"
'Aku udah tau' batin Delvin tapi dia pura-pura tidak mengenal Amel.
"Hai, aku Delvin" Delvin mengulurkan tangannya yang di sambut ramah oleh Amel.
"Amel" katanya dengan suara lembut.
"Udah.. udah, jangan lama-lama salamannya ntar jatuh cinta" Nanda melepas tangan Amel dari Delvin yang langsung mendapat tawa kecil dari Amel.
"Udah ya, pembahasan kita udah jelas dan aku mau kamu selesain masalah mu itu...aku pergi ke kantin dulu, Ayo Mel.. aku lapar" Nanda merangkul pundak Amel.
"Kamu mau makan baso ?" Tanya Amel.
"Hm, boleh.. hari ini aku yang traktir, kamu jangan nolak"
"Hehe, iya deh"
Delvin melipat kedua tangannya di depan dada.
"Ck, setidaknya aku ada progres bisa nyentuh om Aron luar dalam.. kamu hampir dua tahun cuma friend zone, nggak cape apa ?" kata Delvin pelan..
.Bersambung ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Berondongnya Papa (Tamat BL21+)
عشوائيMenjadi orang tua tunggal tidak lah mudah, terlebih punya anak gadis yang baru menginjak masa remaja. Aron sangat menjaga putrinya dari pria nakal di luar sana hingga suatu hari Nanda tiba-tiba membawa teman sekolahnya datang ke rumah mereka.