"Hah.. hah.. hah.. " Aron terbaring lemah di atas kasur setelah dia di serang bertubi-tubi oleh remaja ini.
Delvin ikut membaringkan tubuhnya di dekat Aron, tiba-tiba Delvin terkekeh pelan.
"Apa yang lucu ?" Tanya Aron masih dengan nafas beratnya, holenya juga masih berdenyut tapi tidak sesakit yang dia bayangkan.
Delvin menopang dagunya menatap wajah Aron.
"Gimana ? Memuaskan ya om servis ku ?" Tanya Delvin."Ugh!" Wajah Aron memerah, dia langsung menutup wajahnya dengan pergelangan tangan.
"Ak-aku nggak tau! Kamu pikir bengkel pake servis !""Hehe.. makasih om~" Delvin mengecup singkat pipi Aron.
"Aku nggak muji kamu, kok kamu bilang makasih ?" Aron bisa melihat Delvin terus tersenyum.
"Makasih udah mau nerima aku, makasih juga ijinin aku nyentuh om luar maupun dalam"
Aron menarik selimut menutupi tubuh telanjangnya, Aron juga menutup setengah wajahnya yang sudah memerah.
"Hei.. aku boleh tanya ?""Hm, silahkan.. tanya apapun selama aku bisa jawab"
"Kapan kamu mulai suka sama aku ? Kamu tau, aku lebih tua dari mu, kita punya jenis kelamin yang sama dan lagi aku orang tua dari teman mu"
Delvin tersenyum lalu membaringkan kepalanya didekat Aron.
"Usia nggak jadi masalah, jenis kelamin pun nggak jadi masalah selama perasaan itu terbalas" jawab Delvin."Inti dari pertanyaan ku bukan itu, aku tanya kapan kamu mulai suka aku ?!"
Delvin memeluk Aron.
"Aku mau jawab kalau di tambah satu ronde lagi ~""Ugh! Nggak akan.. udah sana, minggir!" Aron mendorong kepala Delvin.
"Om jahat ~" Delvin masuk ke dalam selimut lalu meremas kedua dada Aron.
"Akh, hei.. jangan sentuh-sentuh lagi !"
"Hehe.. sini om, peluk ~" Delvin memeluk Aron dengan wajah bahagianya, semua ini bagaikan mimpi bagi Delvin.
Mungkin Aron sudah lupa karena dia sangat sibuk dengan pekerjaan dan mengurus Nanda tapi kejadian waktu itu tidak akan pernah Delvin lupakan.
Beberapa bulan lalu, saat hari anak.
Orang tua di undang untuk menyaksikan pentas seni para siswa(i). Nanda dan Delvin termasuk ke dalam pengisi acara, mereka tampil bagus dan mendapat tepuk tangan penonton.Saat acara inti, yaitu bunga mawar simbol kasih sayang orang tua pada anaknya dan sang anak mengecup punggung tangan orang tuanya tanda terima kasih.
Semua melakukan itu, para siswa(i) berjejer dan di jemput oleh orang tua masing-masing.
Tapi dari semua anak, hanya Delvin yang tidak mendapat mawar tapi dia masih bisa tersenyum sampai semua anak pergi bersama orang tuanya.
Pembawa acara sempat bertanya apa Delvin masih menunggu orang tuanya atau mau mengambil mawarnya sendiri ?
Karena mawar sudah di siapkan oleh panitia.Delvin menolak untuk membawa mawar itu, dia tersenyum lalu berjalan keluar dari tempat acara.
Saat semua orang tua sibuk dengan anak mereka, disitu lah satu orang menyadari kalau orang tua Delvin tidak datang.
Dia menemui panitia lalu bertanya apakah mawarnya boleh dia minta ?
Karena Delvin tidak mengambilnya dan takut mawarnya layu, jadilah panitia memberikannya pada orang ini.Orang ini berjalan keluar membawa mawar itu.
Dia mencari siswa tadi, dia berjalan di sekitar selasar sekolah dan menemukan siswa tadi duduk sendiri menatap siswa(i) yang berjalan dan berfoto bersama orang tua mereka.
Tatapan matanya begitu sendu.
Orang ini menarik nafasnya berat lalu berjalan mendekati siswa ini.Dia menyodorkan setangkai mawar tadi pada siswa yang ternyata Delvin.
"Selamat hari anak, kamu sudah berusaha dalam pelajaran.. terus lah seperti itu, kamu nanti pasti bisa lulus dengan nilai bagus"Delvin mengambil mawar tadi.
"Terima kasih banyak""Semangat ya~" dia menepuk-nepuk pelan pundak Delvin dengan senyum manis di bibirnya.
"Papa !" Panggil seorang siswi cantik pada pria di dekat Delvin ini.
"Ah, itu anak ku.. aku pergi dulu ya" dia berjalan menjauh dari Delvin.
Siswi bernama Nanda ini melirik Delvin yang saat ini tersenyum sembari menatap mawar yang pria tadi berikan.
Karena hal itu lah, besoknya Nanda secara terang-terangan bertanya apa yang Delvin rasakan pada papanya.
Dan jawaban Delvin.
"Aku suka papa mu, kamu kasih ijin nggak aku dekatin dia ?"Nanda tersenyum tipis.
"Kalau papa suka balik, nggak jadi masalah buat ku"Mendapat ijin secara langsung dari anaknya, sejak hari itu Delvin mulai mendekati Aron dan pendekatannya pun berhasil membuat papa manis ini luluh.
.
.Bersambung ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Berondongnya Papa (Tamat BL21+)
RandomMenjadi orang tua tunggal tidak lah mudah, terlebih punya anak gadis yang baru menginjak masa remaja. Aron sangat menjaga putrinya dari pria nakal di luar sana hingga suatu hari Nanda tiba-tiba membawa teman sekolahnya datang ke rumah mereka.