Setelah semalaman menghabiskan waktu berdua, besoknya Delvin mengantar Aron pulang.
Nanda menatap dua orang yang saat ini duduk diam di sofa ruang tamu.
"Gara-gara masalah ini, aku dan Delvin jadi bolos sekolah dan papa nggak masuk kerja.. sekarang ku tanya, apa masalahnya sudah selesai ?" Tanya Nanda.Aron meremas celananya.
"Belum" jawab Aron pelan tapi masih bisa di dengar oleh Nanda."Belum selesai tapi kalian berdua udah mesra-mesraan di hotel"
Blush.
Rona merah muda terlihat di kedua pipi Aron."I-itu.. "
Delvin menyentuh tangan Aron yang langsung membuat Aron diam, Delvin tersenyum kecil. Dia mencoba membuat Aron tenang karena Nanda bicara seolah mengintrogasi mereka.
Delvin menatap Nanda.
"Nan, aku tau kamu kesal karena papa mu masuk dalam situasi yang kami pun nggak pernah mengira sebelumnya tapi tenang aja.. aku bakal selesaikan semua masalah yang ada, percaya sama aku""Aku bukannya nggak percaya, aku percaya kok.. tapi soal rencana pertunangan mu gimana ?" Tanya Nanda.
"Aku akan urus semuanya, aku janji"
Nanda menghela nafasnya berat.
"Oke, ku pegang kata-kata mu Delvin.. jangan sampai luka lama terbuka lagi"Delvin mengangguk mengiyakan apa yang Nanda katakan, setelah pembicaraan serius itu selesai, Delvin memilih kembali ke rumahnya setelah seharian menghilang.
Dan benar seperti dugaan Delvin, ayahnya menanyakan kemana Delvin seharian kemarin.
Delvin mengajak ayahnya bicara, dia meminta ayahnya membatalkan rencana pertunangannya dengan Laura.
"Batal ? Kamu tau keuntungan besar apa yang akan kita dapatkan kalau bergabung dengan mereka ? Bisnis kita akan semakin menjulang tinggi ! Ayah nggak mau tau.. kamu dan Laura akan tetap bertunangan dalam waktu dekat !"
Delvin yang sudah terlanjur kesal akhirnya meninju meja kaca di hadapannya yang membuat tangan Delvin berdarah.
"Delvin! Apa-apaan ini ?!"
"Ini alasan kak Tyson nggak mau tinggal serumah dengan kita karena ayah terlalu banyak mengatur"
"Hei...jaga mulut mu itu ! Ayah sudah berkorban banyak untuk kehidupan mu ! Harusnya kamu berterima kasih!"
"Terima kasih, ayah orang tua yang sangat sempurna" ujar Delvin dengan senyuman di bibirnya seolah mengejek ayahnya.
Plak!!
Tamparan keras mendarat di pipi kiri Delvin."Anak kurang ajar !! Kamu sama saja seperti ibu mu! Masih untung aku mau mengasuh mu dan ini balasan mu pada ku ?! Lebih baik kamu pergi dari rumah ini sama seperti ibu mu itu !! Kalian anak dan ibu sama-sama tidak tau diri !!" Ayah Delvin terlihat sangat marah.
"Nggak perlu ayah ngomong gitu, aku memang mau pergi.. semoga ayah bahagia"
Delvin memungut tasnya lalu berjalan menjauh dari ayahnya.ART di rumah Delvin hanya bisa menghela nafasnya berat karena ini bukan pertama kalinya pertengkaran keluarga ini terjadi, dadanya sakit saat melihat punggung Delvin yang perlahan pergi menjauh darinya.
Dia bisa merasakan kesedihan Delvin karena sejak kecil dia yang sudah merawat Delvin saat kedua orang tua Delvin sibuk dengan urusannya masing-masing.
Tapi dia juga berdoa semoga keputusan yang Delvin ambil sudah benar.
Setelah pergi dari rumah.
Delvin tidak tau harus pergi kemana, dia juga tidak mungkin merepotkan Aron dan Nanda. Saat Delvin terlihat duduk diam di pinggir jalan, satu mobil berhenti di dekatnya."Kenapa wajah mu kusut begitu ?" Tanya seseorang dari dalam mobil.
.
.Bersambung ...
![](https://img.wattpad.com/cover/301779791-288-k910478.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Berondongnya Papa (Tamat BL21+)
CasualeMenjadi orang tua tunggal tidak lah mudah, terlebih punya anak gadis yang baru menginjak masa remaja. Aron sangat menjaga putrinya dari pria nakal di luar sana hingga suatu hari Nanda tiba-tiba membawa teman sekolahnya datang ke rumah mereka.