Menjadi orang tua tunggal tidak lah mudah, terlebih punya anak gadis yang baru menginjak masa remaja. Aron sangat menjaga putrinya dari pria nakal di luar sana hingga suatu hari Nanda tiba-tiba membawa teman sekolahnya datang ke rumah mereka.
Hai...Hui..Hei.. Berhub kemarin ada cerita yang Flo unpub tapi Flo publish lagi, jadi kemungkinan yang udah masukin ke perpusnya ngga tau cerita ini Flo lanjutin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Siapa tau sesuai selera kalian 😅 Mampir ya, soalnya Flo suka karakter si Uke 🤭 Oke...lanjut ke cerita di bawah ~
-------- ------------- --------------------
Delvin terlihat asik bersenda gurau bersama dengan teman-temannya karena mereka ada sedikit rapat untuk lomba basket berikutnya.
Saat tengah sibuk bicara dengan temannya, satu pesan tiba-tiba masuk.
Delvin membuka pesan tersebut yang ternyata dari Aron, senyum terukir di bibir Delvin. 'Om Aron pasti kangen nih' batin Delvin, dia berencana menemui Aron setelah selesai rapat.
Tapi senyum di bibir Delvin tiba-tiba hilang saat melihat isi pesan dari Aron, satu video pendek berdurasi 10 detik terlihat jelas.
Tak hanya itu, suara desahan juga terdengar dan jelas itu suara Aron. Teman-teman Delvin yang memang berada di dekatnya langsung mengejek Delvin karena dia menonton video tidak senonoh di tengah rapat.
Bukannya menanggapi ejekan teman-temannya, Delvin tiba-tiba berdiri dari tempat duduknya berniat pergi.
"Delvin ! Hei .. kamu mau kemana ?!" Salah satu teman Delvin menarik lengan Delvin mencoba menghentikan langkah pria muda ini tapi yang ada Delvin malah menepis tangan temannya kasar.
"Lepas !!" Ujar Delvin dengan raut wajah penuh amarah.
"Belum pulang, aku nggak tau papa dimana.. lembur mungkin" Jawab Nanda.
"Kamu itu anaknya! Gimana kamu nggak tau orang tua mu dimana ?!" Delvin meremas kedua pundak Nanda.
"Duh sakit ! Mana ku tau .. emang aku harus mantau papa full 24jam !"
"Argh! Kamu ini kan anaknya!"
"Ya trus kenapa ?! Aku nggak tau dia dimana, kamu ini kenapa sih datang marah-marah ?!!" Nanda ikut kesal.
Delvin menarik ponselnya lalu memperlihatkan video di ponselnya. "Lihat ini !"
"Dih Delvin.. ngapain kasih lihat b*kep !"
"Ini om Aron !"
Deg! Nanda langsung menarik ponsel Delvin, dia mendengar suara juga memperhatikan tubuh orang tersebut dan yang jelas ada tanda lahir merah di perut kiri papanya.
Nanda menatap Delvin. "Ini bukan kamu sama papa kan ?" Tanya Nanda.
"Aku nggak akan bikin video kalau lagi ngelakuin itu"
Nanda langsung terlihat panik, dia berlari ke dalam rumah lalu mengambil ponselnya di atas meja. Dia mencoba menelpon papanya tapi ponsel Aron sudah tidak aktif.