Akhirnya Delvin pergi bertemu dengan wanita bernama Laura itu, saat mereka bertemu, Laura terlihat sedikit takut melihat raut wajah Delvin.
Delvin menatapnya dengan tatapan tidak suka juga seolah terpaksa bertemu dengannya.
Mereka berdua pergi menonton di bioskop, selama film di putar Delvin terlihat bosan.
Selama satu jam lebih tak ada topik pembicaraan di antara mereka hingga filmnya selesai.
"Ce-ceritanya menarik ya" kata Laura mencoba membuka topik pembicaraan saat mereka berdua berjalan menuju restoran yang masih satu dengan gedung bioskop.
"Ya, menarik" jawab Delvin cuek.
Laura meremas pelan tasnya, dia berusaha untuk mengajak pria ini bicara tapi tanggapannya sangat tidak ramah.
Saat mereka makan pun Delvin tidak mencoba memulai pembicaraan yang membuat Laura jadi tidak serela makan.
"Kamu udah kenyang ?" Tanya Delvin saat melihat hidangan di piring Laura masih tersisa cukup banyak.
"Um, kebetulan aku udah makan di rumah" kata Laura berbohong padahal dia sengaja mengosongkan perut agar bisa makan berdua dengan Delvin.
"Oh" hanya itu yang keluar dari mulut Delvin, dia tidak perduli Laura tidak menghabiskan makanannya.
Saat Delvin masih sibuk makan, tiba-tiba sesuatu menghempas kencang belakang kepala Delvin.
"Akh!! Siapa yang memukul ku?!"
"Seharusnya aku yang tanya ngapain kamu disini ?!"
Deg!
Delvin membulatkan matanya saat melihat Nanda dan Aron berdiri di hadapannya.Nanda memukul Delvin memakai tasnya.
"Na-nanda.. om Aron.. " keringat mulai membasahi kening Delvin.
Aron melirik Laura yang terlihat bingung dengan situasi ini, senyum terukir di bibir Aron.
"Nanda, ayo .. jangan ganggu teman mu" Aron menarik lengan Nanda."Ah! Papa.. aku belum selesai !"
"Ayo pulang, papa masak aja buat makan malam kita" ujar Aron tanpa melihat Delvin.
"Om! Tunggu dulu.. " Delvin menahan tangan Aron.
" ..Ini nggak kayak yang om pikir, aku bakal jelasin nanti.. setelah ini aku mampir ke rumah om"Aron berusaha tersenyum, dia berbalik lalu melepas tangan Delvin darinya.
"Baik, ku tunggu penjelasan dari mu Delvin", ujar Aron sebelum akhirnya dia dan Nanda pergi dari restoran itu."Hah.. " Delvin kembali duduk di kursinya seraya menatap Aron dan Nanda yang berjalan semakin jauh darinya.
Laura memperhatikan wajah Delvin.
"Ada masalah besar ya ?""Sangat" jawab Delvin.
Laura meremas pelan bajunya, dia memberanikan diri untuk bertanya.
"Wanita itu.. pacar mu ?" Tanya Laura.Delvin menopang kepalanya.
"Kamu mau mendengar kebenaran atau lebih baik aku berbohong ?"Laura semakin kuat meremas bajunya.
"Ak-aku mau kamu jujur", ujar Laura.Delvin mengambil ponselnya lalu memperlihatkan sesuatu pada Laura.
"Ini.. ku rasa foto ini bisa memberi mu jawaban"Laura mengambil ponsel Delvin dan betapa terkejutnya dia, foto yang Delvin perlihatkan adalah fotonya bersama Aron di atas kasur setelah keduanya selesai berhubungan intim kemarin.
Delvin mengambil fotonya bersama Aron saat pria dewasa itu tertidur pulas.
Delvin mengambil kembali ponselnya dari tangan Laura.
"Kamu mengerti sekarang ?" Tanya Delvin.Laura menatap Delvin tidak percaya.
"Jadi.. kamu gay ?" Kata Laura.Delvin menghela nafasnya berat.
".. ya, aku gay" jawab Delvin..
.Bersambung ...
![](https://img.wattpad.com/cover/301779791-288-k910478.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Berondongnya Papa (Tamat BL21+)
AléatoireMenjadi orang tua tunggal tidak lah mudah, terlebih punya anak gadis yang baru menginjak masa remaja. Aron sangat menjaga putrinya dari pria nakal di luar sana hingga suatu hari Nanda tiba-tiba membawa teman sekolahnya datang ke rumah mereka.