35

17.7K 1.4K 90
                                    

Aron perlahan membuka matanya, dia bisa melihat dada seseorang yang saat ini memeluk tubuh Aron.

Aron pikir yang ada di dekatnya sekarang adalah Delvin jadi lah dia mengusap-usap pelan wajahnya di dada orang tersebut tapi Aron langsung sadar saat aroma tubuh orang ini berbeda dengan aroma tubuh Delvin.

Aron membuka mata lalu mendongakkan kepalanya, Aron berusaha memfokuskan matanya karena dia tidak memakai kacamata saat ini, betapa terkejutnya Aron saat melihat siapa yang tengah memeluknya sekarang.

"Pagi, apa tidur mu nyenyak ?" Katanya pada Aron dengan senyum manis.

Push!
Aron langsung mendorong tubuhnya menjauh dari orang ini.

"Ap-apa yang terjadi disini ?! Di-dimana kita ?!"

Orang yang ternyata Tyson tadi juga ikut duduk di hadapan Aron, dia menyentuh paha Aron tapi dengan cepat di tepis oleh Aron.
"Apa yang anda lakukan pak Tyson?! Ini sangat tidak sopan !"

Tyson balik menggenggam pergelangan tangan Aron.
"Nggak perlu bicara formal, kita udah nikmatin tubuh satu sama lain juga.. hm"

Deg.
Aron melirik tubuh bawahnya yang saat ini tidak memakai sehelai kain pun.

"Kacamata ku ?! Berikan kacamata ku!" Aron meminta kacamatanya pada Tyson, Tyson terkekeh pelan.
"Baik...tunggu sebentar"

Tyson beranjak dari kasur lalu berjalan kearah belakang Aron, dia mengambil kacamata Aron di atas meja lalu memasang kacamata papa Nanda ini dari posisi belakang.

"Kamu sangat seksi, aku suka suara mu" bisik Tyson tepat di telinga Aron.

"Hentikan itu !! Aku tidak suka dipermainkan seperti ini pak !!" Aron langsung mendorong tubuh Tyson agar menjauh darinya.

"Aku nggak main-main, udah ku bilang...kita nggak perlu bicara formal..." Tyson duduk di dekat Aron.
" ...karena malam kamu milik ku"

Aron menatap Tyson tajam.
"Hanya malam tadi, tidak akan berlanjut.. minggir !" Aron mendorong Tyson kasar lalu berdiri dari kasur, saat berdiri Aron bisa merasakan tubuh belakangnya sedikit sakit tapi dia bersikeras memasang pakaiannya yang ada di atas kursi, yang Aron pikirkan saat ini hanya pulang.

"Aku menyadari sesuatu saat kita melakukannya pak Aron, ini bukan kali pertama mu sebagai pihak bawah" Tyson juga ikut memasang pakaiannya yang memang sudah selesai di laundry.

Aron terlihat tidak perduli dengan apa yang Tyson katakan.

Selesai dengan pakaiannya, Aron berniat pergi tapi Tyson langsung menahan tangan Aron lalu memperlihatkan ponsel Aron yang ada padanya.

"Kamu menjalin hubungan dengan adik ku kan, kalian bahkan membahas pelumas dan k*ndom di chat" ujar Tyson yang langsung membuat Aron panik.

"Kembalikan ponsel ku, kembalikan !" Aron mencoba mengambil ponselnya tapi Tyson langsung memeluk pinggang Aron lalu menatap lekat mata Aron.

"Pak Aron, apa kata orang kantor kalau tau kamu tengah menjalin hubungan dengan anak SMA.. " Tyson tersenyum penuh arti.
" ..berarti kamu itu pedofil ?"

"Bukan.. aku bukan pedofil" Aron membuang wajahnya kearah lain.

"Lalu apa ? Usia kalian sangat jauh.. bahkan terlihat seperti anak dan ayah, ah...bukan kah Delvin seumuran dengan anak mu ? Apa kamu masih mau mengelak ?"

"Pak Tyson, hentikan ini.. aku merasa dijebak, aku bisa melaporkan mu ke polisi !"

Tyson meremas kedua pipi Aron.
"Ugh!"

"Aku punya video tanpa wajah ku, aku bisa saja memanipulasi kalau ini video mu bersama Delvin.. aku bisa menuntut mu ke penjara atas pelecehan anak di bawah umur.. kalau teman-teman Delvin tau, dia bisa saja putus sekolah karena mu.. bukan kah dulu kamu pernah meminta aku menasehati Delvin ,kenapa sekarang kalian malah menjalin hubungan tabu ini ?"

Mata Aron berkaca-kaca, dia menyentuh tangan Tyson.
"Jangan lakukan itu, dia sebentar lagi lulus SMA"

Tyson menarik tubuh Aron agar lebih dekat dengannya.
"Maka dari itu, akui aku sebagai kekasih mu dan putus darinya"

"Pak, aku-"

Tyson langsung menutup bibir Aron dengan ibu jarinya.
"Ssstt.. aku hanya menerima jawaban anggukan kepala saja"

Buliran bening perlahan keluar membasahi pipi Aron, dia mengangguk pelan mengiyakan apa yang Tyson katakan.

"Hei...ayolah sayang, jangan menangis.." Tyson memeluk Aron lalu mengusap-usap pelan punggung Aron.

" ..kamu akan lebih bahagia bersama ku" Ujar Tyson dengan seringai di bibirnya.

.
.

Bersambung ....

Berondongnya Papa (Tamat BL21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang