...

332 35 8
                                        

Mr. Angel

_____________

Mendengar suara burung yang langka di pagi hari mungkin menjadi sebuah keberuntungan.
Jendela kamarnya membiarkan cahaya matahari pagi masuk begitu saja. Mempersilahkan kehangatan memeluk ruangan minimalis yang rapih.

Dua bola mata itu akhirnya terbuka perlahan menyesuaikan keadaan dan melihat sekitarnya.

"Kau sudah bangun?"

"Aaaaa!!!" Teriak Nami terkejut saat melihat Laki-laki yang tak ia kenali ada di dalam kamarnya.

Sosok itu menatap bingung.

"Kamu siapa?" Keterkejutan membuat Nami sampai jatuh dari kasurnya yang cukup tinggi.

Pemuda itu menghela nafas perlahan.

"Halo Nami Nuria, perkenalkan aku adalah malaikat pelindung mu"

Kesenyapan mengisi ruangan itu sejenak.

"Ha malaikat?" Alisnya menyatu, Nami menatap ke arah langit jika di sana masih gelap, kemudian mencubit tangannya sedikit.

"Aaaaa!"

Mengetahui ini bukan sebuah mimpi ia lari ketakutan sambil membawa selimut ke luar rumah. Tanpa alas kaki dengan wajah kebingungan ia menatap rumahnya. Omong kosong macam apa itu?

Beberapa orang yang berangkat kerja menatap Nami kebingungan, terutama Nami yang masih membawa selimutnya.

Dia kebingungan harus melakukan apa, apakah harus berteriak minta tolong atau masuk kembali untuk menghajar maling atau siapapun di dalam sana.

"Jangan takut aku tak akan menyakiti mu"

Suara yang sama ia dengar ada di belakang tubuhnya. Saat Nami membalik tubuhnya dengan cepat orang yang sama ada di sana.

Bagaimana bisa? Ia bahkan tak melihat pria itu keluar dari pintu rumahnya. Nami segera berlari masuk ke dalam rumah dan mengunci pintu lantas mengambil salah satu pajangan jikalau pria itu datang lagi.

Entah sampai kapan Nami akan melakukan hal itu, kejar kejaran seperti anak kecil sedangkan pemuda yang mengaku sebagai malaikat sedang duduk di meja makan sambil memperhatikannya dengan wajah datar, manusia satu itu sedikit merepotkan.

"Kau tidak pergi bekerja?" Akhirnya pemuda itu membuka suaranya.

Mami menoleh sambil berteriak spontan melemparkan benda di tangannya.
Lemparan tersebut memang mengenai pemuda tersebut akan tetapi benda itu menembus melewati tubuhnya.

Melihat hal itu Nami langsung pingsan di tempat, akibat dari kejutan yang benar-benar tak ia duga sebelumnya.

.

Beberapa waktu berlalu...

Nami terbangun dari tidurnya dengan keadaan terkejut, ketika dalam mimpi ia bermimpi buruk di kejar oleh hantu.

"Ya ampunn"
Ia memegangi dadanya karena di situ terasa titik yang berdetak begitu kencang.

"Sudah bagun?"

"Aaa!!" Nami sangat terkejut dan jatuh dari kasurnya lagi.
"Aaa, ku mohon tuan jangan bunuh aku. Silakan ambil apapun dari hartaku tapi jangan bunuh aku" ujar Nami ketakutan sambil menyatukan kedua tangannya.

Nami perlahan membuka matanya karena tak mendengar apapun respon dari pemuda yang sedang duduk di kursi meja belajarnya.
Pemuda itu sedang menatap Nami dengan raut malas dan lelah.

"Sudah aku katakan aku malaikat yang akan melindungi mu selama 30 hari"

Nami masih belum mempercayainya.
"Ke kenapa?"

Girl With Guard-  [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang