Mereka sampai di cafe secepat angin, keadaan di cafe itu cukup ramai. Rata rata dari mereka adalah anak remaja yang sedang berpacaran atau anak sekolah yang suka menghabiskan waktu bersama sebelum pulang.Nami melepaskan helemnya dan rambutnya yang di kuncir kuda agak berantakan. Ia tidak suka rambutnya yang berantakan hanya berusaha merapihkannya dan menyelipkan beberapa rambut yang keluar dari ikatan ke belakang telinga.
Finn mengambil pet cargo dan berjalan masuk. Saat sampai di depan pintu Finn meraih tangan Nami dan menariknya masuk dengan sangat lembut.
Nami agak sedikit terkejut berusaha menarik tangannya, apalagi ketika tatapan beberapa pengunjung terarahkan kepadanya.Melihat betapa baik penampilan Finn dengan wajah rupawan yang mempesona itu sekarang sedang berjalan bersama wanita yang seperti ia pungut dari jalan.
Nami terus berusaha menarik tangannya tetapi ia merasakan genggaman tangan Finn makin mengencang.
Di tengah ada meja yang kosong dan di sana ada tuan malaikat yang sedang duduk sambil melipat tangannya di depan dada.
Entah mengapa Finn begitu percaya diri untuk mengambil tempat yang membuat semua orang menatap ke arah mereka.Finn duduk sambil meletakkan Moza di kursi yang sedang diduduki oleh tuan malaikat.
Nami hanya melirik dan berharap itu akan baik baik saja. Ketika benda tak wujud yang bisa Nami lihat di letakkan sebuah barang Nami hanya takut jika pet cargo itu melayang."Kamu mau makan apa?"
Nami mengalihkan pandangannya pada Finn dengan mata yang sedikit melebar.
Ia berkedip beberapa kali sambil berpikir. Sebelum itu ia jarang pergi ke cafe sehingga tidak tahu hendak memesan apa."Panini"
Roti lapis Italia, sangat bisa mengisi sebagai dari ruangan yang di tempati cacing cacing perut."Roti gak bikin kenyang, akan aku pesankan yang lain juga"
Kata Finn kemudian memanggil pelayan."Gak usah itu cukup kok"
Tolak Nami, ia tidak berusaha menambah beban karena punya hutang budi.Finn menatap Nami meneliti setiap inci wajah itu.
"Aku pikir kamu gak makan dengan baik, apa kamu sadar kamu lebih kurus dari terakhir kali kita bertemu?"
Tuan malaikat yang sejak tadi menyimak pembicaraan seperti halnya seorang yang menonton drama secara langsung membuka suaranya.
"Benar, dia selalu makan makanan sampah sehingga jadi seperti mayat hidup"
Ucapan itu membuat Nami sedikit melirik, dan di saat itu juga ia berpikir apakah dirinya memang terlihat sebegitu buruknya.Finn melakukan apa yang ia inginkan, dan selama menunggu pesanan mereka hanya terlihat diam. Moza saja berbaring dalam pet cargonya, para gadis dan wanita masih terlihat mencuri pandang pada Finn.
Tetapi laki-laki itu hanya terfokus pada Nami, ia hanya sesekali melirik ponselnya yang ada di atas meja jika berbunyi notifikasi.
"Ini kesempatan mu untuk bicara padanya daripada hanya diam seperti bocah Linglung"
Nami menahan nafasnya sedikit melirik tuan malaikat.Dari tatapan datar Nami bisa melihat sebuah kebosanan.
"Em sebenernya-"
"Ngomong-ngomong di mana toko kue tempat kamu bekerja?"
Ucapan Finn mendahului Nami tetapi laki-laki itu bisa mendengar Nami ingin mengatakan sesuatu.
"Kamu bilang apa tadi?""Oh enggak, aku gak bilang apapun"
Tuan malaikat sampai menatap lelah, ingin sekali rasanya membuat Nami segera bicara.

KAMU SEDANG MEMBACA
Girl With Guard- [ Completed ]
FantasyNami akan di jaga oleh sesosok mahluk karena dia telah mencoba untuk bunuh diri Terinspirasi dari komik 90 days