...

44 16 0
                                    


Hari ke-12

Nami mendapatkan hari libur, pemilik toko nyonya Maria akan datang mengunjungi makam suaminya didaerah pengunungan sehingga ia di liburkan.

Tetapi yang Nami lakukan hanya diam di dalam rumah, mengawali hari ini dengan sangat buruk.

"Pergilah ke luar dan manfaatkan waktu mu yang luang itu"
Perintah tuan malaikat yang sedang duduk menonton Nami yang sedang melamun dengan wajah yang mengantuk.
Rambutnya berantakan di kunci tinggi di kepalanya.

"Aku takut ketemu sama hantu-hantu lainnya"
Jujur saja ia masih merasa sedih dan merinding.

"Bukankah itu membantu, ibu Deo cukup lega tas milik anaknya kembali sehingga masih bisa menjaga kenangan mereka. Dari situ rasa ikhlas perlahan akan bertumpuk besar."

Tapi Nami tetap diam, ia seperti mainan kurang baterai yang tak memiliki tenaga.
Entah karena ucapan atau sentilan di pikirannya Nami beranjak dan masuk ke dalam kamar.

Kemudian dia keluar dengan dress tinggi di bawah lutut tetapi kali ini ia kembali mengepang rambutnya.

Kalau di pikir kembali, ia harus mencari suasana baru untuk dirinya sendiri. Mungkin mungkin saja dengan hal ini ia akan berani bertemu dengan sang bunda sebelum sesuatu yang di katakan tuan malaikat terjadi.

"Kamu akan pergi kencan?"

"Jangan lupa baru aja ada orang yang menyuruhku untuk mengunakan waktu ku"
Balas Nami sambil menatap dirinya di depan cermin, menimbang apakah ia pantas mengenakan dress sedangkan selama ini ia lebih sering menggunakan celana dan kaos.
Alasannya, dia merasa tidak pernah percaya bahwa ia akan tampil lebih baik dengan dress tersebut. Karena dulu kebanyakan orang menganggap dirinya aneh.

Tuan malaikat hanya menatapnya biasa.

"Cocok ga?"
Tanya Nami butuh pendapat orang lain agar ia yakin.

"Meskipun tidak, kamu sudah berani tampil berbeda"
Nami menjadi cemberut, sejujurnya ia menyesal sudah bertanya dan terlebih lagi ia berharap jika tuan malaikat akan memberikan pujian.
Otak bodoh yang perlu di cek kembali.

Nami kemudian mengisi kotak makan Moza sebelum pergi ke luar. Cuacanya cerah seperti yang banyak orang harapkan, bulan ini adalah akhir dari musim panas dan akan datang musim penghujan.

Nami kurang menyukainya karena ia tidak suka air. Pemandangan di mana setiap tempat akan basah cukup menganggu pikirannya.

"Kamu akan pergi ke mana?"
Tanya tuan malaikat yang sedang mengikuti dirinya.

Dan beberapa hari yang lalu Nami lupa untuk bertanya mengapa tuan malaikat lebih sering ada di dekatnya ketimbang pergi bertugas seperti biasanya.

"Entahlah, tuan malaikat punya ide?"

"Pergilah ke rumah ibumu"

Nami menyiyirkan bibir.
"Ide yang buruk"
Gumamnya kemudian berjalan menuju ke sebuah bus yang sudah berhenti tepat saat ia melintas.

Bus itu terlihat kosong sehingga Nami bisa duduk tanpa perlu lelah berdiri.
Tuan malaikat duduk di sampingnya.

Sebuah poster yang tertempel di bangku depan mengambil perhatian tuan malaikat.

"Band Incubus"
Ucap tuan malaikat dengan keras membuat Nami menolehkan kepalanya.

"Ah, band Amerika. Tetapi aku tidak menyukainya"
Ia biasa saja berbasa basi tanpa takut ada orang yang menganggapnya aneh bicara sendiri.

"Mitologi Yunani, incubus adalah sosok iblis yang menjelma dalam bentuk laki-laki tampan, mereka senang melakukan hubungan seksual dengan perempuan dari bangsa manusia. Dari bercinta dengan manusia mereka akan mendapatkan energi dan punya keturunan. Namun itu akan berdampak buruk pada kesehatan si inang karena manusia yang di tempeli bisa sakit bahkan meninggal "

Girl With Guard-  [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang