Dalam paginya yang memiliki suasana baru Nami kebingungan untuk membantu ibunya sendiri.Benar, dia menginap di sana dan menempati kamar tamu. Dan saat ini ia hanya berdiri sambil berpikir hal apa yang bisa ia kerjakan.
Pasalnya saat ia tinggal sendiri Nami tidak perlu sibuk menyiapkan sarapan dengan segala menu seperti itu.Ia akan sedikit ragu untuk menikah ketika dirinya hanya bisa mengurus hal kecil seperti sarapan untuk Nami sendiri.
"Sayang kamu duduk saja. Biar mama yang menyiapkan nya"
Kile tahu kebingungan anaknya berusaha menangani ini. Suaminya harus pergi ke kantor dan Gilbert harus segera pergi ke sekolah, tapi kile belum selesai dengan urusan perut."Mungkin aku bisa membantu menyiapkan perlengkapan makan?"
"Itu ide yang bagus, tolong ya sayang"
Nami mengangguk sambil berjalan menuju rak piring.Pada akhirnya sarapan di mulai agak terlambat. Dev makan sambil membaca dokumen Kerja kantor sedangkan kile sedang berbicara pada seseorang di telpon.
Nami tidak tahu apakah keseharian mereka berlalu seperti ini setiap harinya atau hanya hari ini saja kebetulan mereka sedang di serbu oleh kesibukan.
"Mama, papa berangkat dulu ya."
Dev langsung pergi setelah mengecup pipi istrinya singkat.
"Nami, Gilbert papa pergi. Sampai jumpa nanti"
Dev segera pergi, bahkan berkas di tasnya terlihat menyelip keluar.Nami hanya menatap sedikit canggung keadaan aneh ini. Gilbert sudah selesai makan sedangkan kile masih sibuk pada telpon yang pasti sangat penting.
"Mama, Gilbert bisa terlambat"
Ujar Gilbert dengan wajah yang menunggu tak sabar."Oh iya, ya ampun aku sibuk sekali"
Ibu Nami sedang kebingungan apa yang harus ia lakukan. Padahal niat awalnya mencari tas untuk mengantar Gilbert."Mama, aku bisa mengantarkan Gilbert jika mama masih sibuk"
Itu ide yang bagus bukan, lagipula ia tidak ada pekerjaan hari ini."Benarkah? Ya ampun Nami kamu sangat membantu"
Kile mencium pipi Nami sambil berlalu, ia mengambil kotak makan masih melanjutkan telponnya.
"Ini kotak makan siang mu, hati-hati di jalan okey"Nami keluar bersama Gilbert, di luar sana ternyata ada tuan malaikat yang sedang berdiri membelakangi mereka.
'Tuan malaikat di sini?'
Nami berbicara dalam hati.
Tuan malaikat kemudian membalikkan badannya."Sudah mau berangkat?"
Nami mengangguk, beruntung saja Gilbert tidak memperhatikan gelagatnya.Nami dan Gilbert naik bus, dan sinilah Nami harus menjaga Gilbert dengan sangat hati-hati.
Terus terusan menggenggam tangan kecil Gilbert agar ia tetap ada di sampingnya.
Bahkan selama mereka menuju ke sekolah.
Nami baru melepaskan tangan Gilbert ketika mereka sudah sampai di depan gerbang."Belajar dengan semangat ya"
Kata Nami sambil mengelus kepala Gilbert."Apakah kakak akan menjemput ku juga?"
Nami berpikir cepat dan menjawab.
"Kita lihat saja nanti okey"
Nami memberikan kota bekal.Saat Gilbert memanggil seseorang memanggil dirinya.
Suara seorang gadis kecil yang lucu."Yuki"
Seru Gilbert dan mereka saling menghampiri.
Nami kenal anak kecil berambut pendek itu. Dia anak yang hampir tertabrak jika bukan ia yang menariknya kepinggir.Nami melihat sosok yang berada di belakang gadis kecil itu, mengikuti Yuki dan dia terdiam.
Finn, laki-laki itu ada di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl With Guard- [ Completed ]
FantasyBagaimana jadinya jika tiba-tiba ada pria tampan yang masuk ke dalam hidupmu hanya untuk menjagamu? Sungguh terdengar seperti lelucon bukan. Terinspirasi dari komik 90 days